Selasa, 18 Juli 2017

Craft: Marshmallow Mouth


Bulan lalu kami membahas tema karakter self control atau pengendalian diri. Pengendalian diri didefinisikan sebagai ketaatan seketika terhadap tanda awal yang diberikan oleh Roh Kudus. Bahkan di Alkitab dikatakan orang yang tidak dapat mengendalikan dirinya seperti kota yang rubuh dan tanpa tembok. Dapat dibayangkan jika suatu kota tidak mempunyai tembok, berarti kota tersebut mudah diserang musuh dan dikuasai oleh musuh (itulah alasannya China membangun Great Wall, untuk melindungi negara dari serangan musuh).

Bahasa isyarat mengenai pengendalian diri pun mengggambarkan bahwa sesuatu yang mau dikeluarkan, tetapi ditarik kembali. Saya mencoba menjelaskan bahwa saat kita hendak marah, tetapi karena kita mau taat kepada Tuhan, maka kita tarik kembali marahnya. Tentunya menerangkan mengenai pengendalian diri akan lebih mudah daripada mengaplikasikannya. Dan saat menerangkan kepada anak-anak, kami sebagai orang tua yang terlebih dahulu dikoreksi oleh Tuhan. Maklum, kadang sebagai orang tua, kami suka khilaf.

Salah satu aktivitas yang diberikan dari tema karakter tersebut adalah membuat Marshmallow Mouth atau Mulut Marshmallow. Kebetulan kami masih mempunyai marshmallow. Bahan-bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut.
1. Piring untuk alas, kami menggunakan piring plastik
2. Mini marshmallow warna putih
3. Kertas warna merah muda
Bahan-bahan yang dipakai
Adapun langkah-langkahnya adalah:
1. Buatlah bentuk hati dan lidah di atas kertas merah muda dan guntinglah bentuk tersebut.
2. Diatas hati, tuliskanlah a heart for Jesus. Diatas lidah, tuliskanlah a tongue for Jesus.
3. Letakkan hari dan lidah di tengah-tengah piring.
4. Susunlah mini marshmallow putih mengelilingi hati dan lidah tersebut, seperti gigi yang ada dalam mulut kita. 

Apa sih maknanya? Salah satu cara kita mengendalikan diri adalah dengan mengendalikan mulut kita dan juga perkataan kita. Dari hati yang baik akan keluar perbendaharaan yang baik. Oleh sebab itu, kita menuliskan kata-kata tersebut diatas hati dan lidah. Marshmallow tersebut akan disusun seperti gigi kita. 

Kenapa menggunakan marshmallow? Alasan gampangnya karena sumber aktivitasnya dari luar negeri dan marshmallow gampang dicari di luar negeri. Hehehe. Tetapi memang mini marshmallow putih ini akan berbentuk seperti gigi saat disusun. Dan pemilihan marshmallow memang ada tujuannya. Marshmallow yang empuk dan manis ini begitu mudah masuk ke dalam mulut anak kecil. Sambil meletakkan marshmallow tersebut, anak-anak dilatih untuk mengendalikan diri mereka untuk tidak memakan marshmallow tersebut. Bagi anak kecil, mengendalikan diri mereka untuk tidak makan sesuatu yang mereka suka adalah hal yang cukup menantang. Bagi Duo Lynns, marshmallow adalah makanan yang wah, karena jarang sekali mereka makan. Jadi mereka belajar mengendalikan diri mereka untuk tidak makan saat membuat.

Selesai menyusun ini semua, saya menjelaskan bahwa mulut ini merupakan pengingat bahwa kita tidak dapat mengendalikan lidah dan pikiran kita. Tetapi jika kita memberikan hati dan pikiran kita kepada Yesus dan mengizinkan Ia mengubah pikiran dan motivasi hati kita, maka kita akan mengatakan kata-kata yang benar dan kita akan mengasihi sesama kita. 

Di akhir kegiatan, saya memuji pengendalian diri anak-anak untuk tidak memakan marshmallow tersebut saat aktivitas berlangsung. Dan mereka boleh memakan marshmallow tersebut di akhir minggu nanti, dan boleh berbagi dengan saudara-saudara mereka. 
He that hath no rule over his own spirit is a like a city that is broken down, and without walls~ Proverbs 25:28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar