Jumat, 15 Juni 2018

Craft: DIY Foldable Doll House


Siapa yang suka main rumah-rumahan untuk boneka? Saya juga suka. Rasanya setiap anak suka bermain rumah-rumahan. Apalagi kalau rumah-rumahannya dapat dibuat sendiri. Sudah berkali-kali anak-anak bilang mau buat rumah-rumahan untuk bonekanya. Dengan dungeon door pun boleh, kata mereka. Sayangnya mamanya belum bersedia karena bingung mau disimpan dimana rumah-rumahan itu.

Nah, bulan April kemarin, saat pertemuan per wilayah, auntie C yang sangat kreatif mengajak anak-anak untuk membuat rumah-rumahan untuk boneka. Anak-anak belum tahu bahwa auntie C akan mengajak mereka membuat rumah boneka. Jika mereka mengetahuinya dari awal, kebayang dong senangnya dan rusuhnya mereka.
Rumah Boneka karya auntie C 
Pertemuan dimulai dengan memperkenalkan tentang Earth Day. Anak-anak diajari bahwa kita dapat menjaga bumi ini dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan barang-barang secukupnya, menggunakan air dan listrik secukupnya, dan daur ulang dari barang yang ada. Karena masih dalam rangka Earth Day, anak-anak diajak untuk membuat rumah dengan menggunakan kertas-kertas bekas yang masih dapat dipakai.
Auntie C dikermunan anak-anak.
Setiap anak mendapatkan 4 kertas bekas yang dapat dilipat dan dibuat menjadi rumah yang terbagi menjadi empat bagian. Ada juga kertas warna-warni, kain perca, dan alat-alat lainnya yang dapat digunakan untuk melapisi ’dinding’ ataupun sebagai karpet. Anak-anak dibebaskan berkreasi dan berimajinasi.
4 kertas bekas yang siap diubah menjadi doll house :) 
Lipat melipat sudah dimulai
Yang membuat saya terkagum, rumah boneka yang diajarkan auntie C ini dapat dilipat dan tidak makan tempat. Jadinya lebih hemat tempat. Anak-anak pun mewarnai perabotan yang mereka ingin letakkan di dalam rumah. Sedangkan untuk anak laki-laki disediakan template untuk membuat stasiun kereta api. She is soooo creative, isn't she?
The boys with their train station.
Jadilah doll house kakak.
Memang acara membuat rumah boneka ini lumayan lama, namun anak-anak dengan senang hati menunggu yang lainnya selesai. Mereka belajar bahwa saat melakukan kegiatan bersama terkadang mereka harus rela menunggu teman mereka.
Tangga hasil imajinasi kakak.
Rumah untuk tsum-tsum, lengkap dengan tangga untuk menuju lantai 2.  
Pertemuan kami kali ini diakhiri dengan berenang bersama. Thank you auntie C untuk rumah boneka dan waktunya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar