Jumat, 28 April 2017

Tips Berburu Buku di Big Bad Wolf


"Who's affraid of the big bad wolf, big bad wolf, big bad wolf?"

Saya sih takut dengan yang namanya serigala. Tetapi ada satu serigala yang tidak saya takuti, yaitu serigala yang suka jual buku bagus dan murah. Big Bad Wolf merupakan acara pameran buku dengan diskon 60% - 80%. Pameran buku ini dimulai pertama kali pada tahun 2009 di Kuala Lumpur. Sedang di Indonesia baru diadakan pertama kali tahun lalu.
Activity books untuk anak-anak dengan harga yang murah.
Bagi kami, buku merupakan sesuatu yang berharga. Kalau disuruh shopping, mata saya tidak pernah hijau. Tetapi kalau melihat buku, saya mudah sekali tertarik. Oleh sebab itu, saat tahun lalu diadakan acara The Big Bad Wolf Book Sale, kami menyempatkan datang pagi-pagi di hari terakhir. Kami sempat memborong buku, walaupun mencarinya susah karena sudah berantakan, dan tidak mengalami antrian saat membayar. Saat itu kami bertekad untuk datang lagi tahun depan di hari pertama, supaya dapat memilih buku-buku dalam keadaan masih rapih dan lengkap.
Architecture and design corner
Tahun ini Big Bad Wolf kembali diadakan mulai dari tanggal 21 April - 2 Mei 2017 di ICE BSD nonstop alias tidak tutup. Hal ini membuat kami semangat ke sana. Apalagi ternyata pihak BBW mengadakan preview sale pada tanggal 20 April 2017 dan yang masuk harus membawa tiket VIP. Saya pun iseng-iseng berhadiah mengikuti kuiz dan memasukkan blog. Dan kami pun mendapatkan keduanya. Senang rasanya. Apalagi dapat voucher Rp 100.000,00. Walaupun kami berpikir pasti pemegang tiket VIP akan banyak karena ternyata mendaftar jadi member saja bisa mendapatkan tiket VIP. Perjalanan menuju ICE pun tidak mudah karena kami harus menghindari macet akibat pengalihan pintu tol Karang Tengah. 
Hore... dapat tiket VIP dan voucher.
Saat kami sampai di ICE BSD, antrian mobil sudah cukup banyak. Karena kami sampai di pintu hall 10, oleh pihak keamanan kami diminta masuk lewat pintu 8. Kami pun berjalan menuju pintu hall 8 tetapi pintu tersebut masih dikunci. Akhirnya kami dan para pemegang tiket VIP lainnya berjalan menuju hall 7. Pihak kemananan tidak memberikan kami berjalan menuju hall 6 karena hall 6 dipakai untuk Disney on Ice. Kami diminta untuk kembali ke hall 10 karena kami harus masuk dari sana. Tentu saja rombongan pemegang tiket VIP tidak mau. Mereka meminta pihak keamanan untuk mengontak dengan walkie talkie-nya daripada setelah kembali ke hall 10 kami disuruh balik lagi ke hall 8. Karena si adik kepingin ke toilet, maka kami meninggalkan papa di situ untuk menunggu hasil keputusan. Kami numpang masuk dari hall 6 dan mencari toilet terdekat. Setelah debat antara pihak keamanan dan yang berjaga di pintu dengan para pemegang tiket, akhirnya pintu hall 7 pun dibuka. 
Antrian masuk ICE dan antrian pengambilan tiket VIP untuk member BBW.
Antrian untuk mengambil tiket cukup panjang. Karena tiket VIP saya didapatkan dari jalur blogger dan pemenang kuiz trivia, saya tidak harus antri di jalur yang mendapatkan tiket VIP dari daftar menjadi member. Saat kami masuk, kami berpikir untungnya dapat tiket VIP karena di dalam sepi tidak ramai seperti dulu. Tetapi herannya banyak keranjang dan troli yang sudah penuh dan diletakkan di suatu sisi yang kosong. 
Food court dan pengunjung yang ada.
Tetapi setelah berbelanja, preview sale tidak seperti yang kami bayangkan. Banyak buku bagus yang diambil oleh pihak jasa titip. Terlebih lagi saat proses pembayaran. Setelah menghabiskan waktu 4 jam untuk mengantri membayar, dan berbincang dengan pengantri lainnya, kami menyimpulkan beberapa hal.
For Lego mania
Beberapa kemajuan positif dari BBW kali ini:
1. Dengan adanya lay out yang jelas, pencarian buku berdasarkan jenis-jenisnya menjadi lebih cepat. Hal ini tentu memudahkan book's lover seperti kami .
cookery books
Christmas books
2. Pilihan buku aktivitas dan buku anak-anak yang semakin banyak. Dari wipe clean books, board books, Christmas books, sticker books, dan buku aktivitas bertema lainnya. Plus semua masih rapi karena masih hari pertama. Berbeda dengan pengalaman kami tahun lalu yang harus mencari buku yang berantakan.
Picture books
3. Food court dan area bermain bagi anak-anak disediakan di dalam area BBW. 
4. Ada charging station bagi pengunjung yang batere handphonenya sudah mulai sekarat. 
Booth Mandiri dan charging station
5. Karena kali ini BBW bekerjasama dengan Grab, tentunya pengunjung yang tidak membawa mobil tidak susah mencari kendaraan untuk pulang.
Art and crafts books
6. Bagi yang sudah membeli, disediakan tempat penyimpanan belanjaan di depan pintu hall 10. Jadi pengunjung dapat mengambil kendaraan baru menuju ke hall 10 untuk mengambil barang. Hal ini memudahkan pengunjung dengan tidak usah menenteng belanjaan ke parkiran, apalagi kalau hujan.

Kekurangan saat preview sale BBW dan dapat menjadi masukan bagi pihak BBW:
1. Kurangnya koordinasi antara panita dengan pihak keamanan sehingga kami dioper sana-sini saat mau masuk.
2. Kurangnya informasi bahwa untuk pembelian makanan di food court dan area bermain harus menggunakan e-money. Sejauh mata memandang, kasir hanya ada satu kemarin, akibatnya antrian untuk membayar makanan pun panjang. Bahkan beberapa ibu mengeluh karena harus mengantri padahal sudah kelaparan.
3. Pihak panitia kurang tegas tentang antrian. Kami sudah mengantri sampai depan gerbang dan disuruh kebelakang tanpa ada kejelasan. Tetapi setelah itu banyak yang langsung nyelak dari samping tidak dilarang oleh mereka. 
4. Penjelasan dari pihak Mandiri pun kurang. Kami sempat bertanya tentang penggunaan Mandiri. Mereka hanya berkata bisa menggunakan point untuk fast track dan jika membayar dengan debit Mandiri untuk pembelanjaan diatas 1 juta akan mendapatkan voucher belanja yang hanya dapat digunakan di hari libur atau weekend. Ternyata setelah mengantri 4 jam, pihak kasir berkata bahwa pembayaran dengan debit bisa kapan saja, tetapi jika ingin mendapatkan voucher belanja, harus melakukan transaksi di weekend dan vouchernya juga untuk weekend. Padahal saat bertanya di booth Mandiri, mereka tidak menjelaskan hal ini.
5. Memang ada jalur fast track, tetapi untuk penggunaannya harus memotong fiesta point yang ada sebesar 100 point di booth Mandiri, bukan di kasir. Jadi kemarin kami tidak mendapat info ini saat bertanya ke booth Mandiri. 
6. Jalur fast track yang ada bukan berarti jika lewat jalur itu maka akan ada kasir khusus. Jalur fast track hanya berarti bahwa si pengantri tidak harus mengantri di maze, tapi akan bersama-sama dengan jalur antrian lain di saat mengantri kasir. Akibatnya sempat ada ibu-ibu yang dari jalur fast track juga harus mengantri 3,5 jam dan masuk jalur antrian sama seperti kami. Dia mengeluh apa gunanya potong point 100 tetapi tetap panjang.
7. Kasir yang ada sangat banyak, hampir 50, tetapi tidak dibedakan antara jalur yang belanja sedikit dan yang bertroli-troli. Belum lagi terkadang sistemnya error. Andaikan dipisah, mungkin antrian yang belanja  tidak akan begitu panjang. Jadi akan lebih baik jika antrian antara yang belanja bertroli-troli seperti para jasa titip dengan yang belanja untuk keperluan sendiri yang tidak sampai 1 troli dipisahkan. 
Area dekat toilet yang menjadi tempat para jastip mengumpulkan buku 
Karena kejadian di preview sale yang tidak mengenakkan bagi para pemegang tiket VIP, banyak yang kecewa dan saling bercerita saat antri membayar. Dapat dimengerti sih kekecewaan para pemegang tiket VIP yang memang pencinta buku dan harus berlomba dengan jasa titip yang mengambil buku sampai bertroli-troli walau belum tentu dibeli dan sesudah itu meletakkan buku-buku yang tidak jadi dibeli secara sembarangan. Walau para jasa titip membantu para pecinta buku yang tidak dapat pergi, tetapi ada baiknya teknis untuk pembayaran dan jumlah pengambilan buku dibatasi. Dan untungnya pihak BBW dengan rendah hati meminta maaf kepada para pemegang tiket VIP. Dan melihat live report mereka kemarin, sepertinya sudah ada perbaikan di jalur antrian ke kasir.
Permohonan maaf BBW
Nah, untuk yang baru mau mengunjungi BBW, ada beberapa tips yang mungkin dapat kami bagikan saat mengunjungi Big Bad Wolf.
1.Kenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman. Tentunya acara hunting buku membuat kita harus gerak cepat. Kalau baju terlalu manis malah jadi susah untuk bergerak. 
2. Bawalah minuman dan makanan ringan. Di sana sih memang ada food court, tapi ternyata harus membayar dengan e-money Mandiri (harga kartu Rp 75.000,00 dengan isi Rp 25.000,00). Walaupun punya, ternyata untuk memesan makanan harus mengantri panjang, membayar di kasir khusus pun harus mengantri panjang. Jadi lebih baik membawa cemilan dan minuman dalam tas. 
3. Datanglah di jam-jam yang tidak begitu padat. Mungkin subuh dan bukan weekend dapat menjadi waktu yang tepat.
4. Buat list buku apa saja yang ingin dibeli. Banyaknya buku bagus di sana dapat membuat mata hijau. Daripada lupa apa yang mau dicari, lebih baik buat list-nya. Setelah buku-buku yang diinginkan sudah didapatkan, barulah hunting buku-buku lainnya jika budget masih cukup. 
5. Bawa koper jika belanjaan banyak. Di sana sih disediakan troli dan keranjang untuk meletakkan buku-buku yang akan dibeli. Tetapi just in case kehabisan troli dan keranjang, karena sudah dipakai oleh jasa titip buku, dan supaya tidak repot menenteng plastik, disarankan sih membawa koper.
6. Pelajari layout letak buku terlebih dahulu. Karena letaknya yang luas, lebih baik kita sudah mengetahui dimana letak buku-buku yang mau kita cari.
Lay out BBW 2017
7. Pergilah berdua atau bawa teman. Mengapa? Supaya ada teman ngobrol dan bisa saling menjaga saat sedang antri membayar atau saat kita mau ke toilet. Kalau sampai sendiri, sambil mengantri bisa sambil membaca buku yang mau dibeli.
Antrian saat membayar
8. Bagi yang membawa anak, seperti kami dan teman-teman kami, sebaiknya pergi berdua (baik dengan teman ataupun dengan pasangan). Kalau kami sih biasanya bergantian menjaga anak-anak. Jadi saya berkeliling mencari buku yang diinginkan, si papa yang menemani anak-anak membaca buku. Setelah itu giliran papa mencari buku, saya menemani anak-anak membaca buku. Dan yang terpenting, beritahu anak-anak agar tidak berpindah tempat dan tidak memberantak buku. Jadi mereka tahu bahwa mereka boleh membaca tetapi tidak mengembalikan buku pada tempatnya. Seperti kemarin, Duo Lynns malah sibuk merapikan buku yang diletakkan sembarangan di depannya. Kita juga harus melatih anak-anak untuk bertanggungjawab dari kecil bukan? 
8. Pastikan handphone kita sudah di-charged dan kalau perlu bawa power bank
9. Saat membayar, kami biasanya memilah buku berdasarkan harga. Tujuannya memudahkan kami untuk memeriksa nota dan memudahkan pihak kasir juga. Biasanya kami menghitung ada berapa item yang kami beli. Sehingga saat memeriksa nota, kami pun dapat memeriksa dengan cepat. 
9. Untuk pembayaran, mereka menerima uang tunai, kartu kredit berlogo visa. Sedang untuk debit, mereka hanya menerima debit Mandiri. Jadi tidak dapat menggunakan debit BCA. Banyak yang masih bertanya dan sampai sana kebingungan untuk membayar.
10. Bagi yang mempunyai kartu debit Mandiri dan kartu kredit Mandiri, pastikan dulu promonya. Kalau perlu, tanya sampai detil sekali (pembayaran dengan debit bisa kapan saja, tetapi jika ingin mendapatkan voucher belanja, harus melakukan transaksi di weekend dan vouchernya juga untuk weekend dan untuk penggunaan jalur fast track harus memotong fiesta point yang ada sebesar 100 point di booth Mandiri, bukan di kasir). 
11. Andai tidak membawa kendaraan, jangan kuatir karena di sana ada pool Grab di Hal 10. 



Bagaimana dengan kami? Kami sih tidak kapok untuk datang lagi, hanya mungkin mencari waktu yang pas saja, karena koleksi buku dan harga yang menarik yang ditawarkan oleh pihak BBW. Oya, jangan lupa mengakhiri kunjungan dengan mampir ke Aeon Mall untuk makan sushi di sana. Selamat berburu buku yang auuwsome;)
Buku tentang cara menggambar hanya Rp 100.000,00 saja.
Update: 
Voucher untuk artikel yang terpilih :)
Kamis kemarin kami kembali ke BBW karena artikel ini terpilih (hore...) dan mendapatkan voucher Rp 200.000,00. Mereka baru restock buku, banyak sekali, dan antrian di kasir jauh lebih ok dibanding saat preview sale kemarin. Salah satu pihak BBW menyatakan memang saat preview sale terjadi kekacauan yang membuat pihak mereka juga kaget. Tetapi pada hari kedua, semua sudah berjalan jauh lebih baik. 
Antrian kasir yang sangat manusiawi dan cepat.
Keep up the good work, BBW team :)

The Big Bad Wolf Book Sale
21 April- 2Mei 2017
ICE BSD


Jumat, 21 April 2017

Craft Paskah Kami :)

Kamis yang lalu, kami membuat aktivitas yang berhubungan dengan Paskah. Awalnya saya berencana membuat aktivitas berbau Paskah di hari Sabtu untuk menyambut Paskah. Belum terbayang aktivitasnya, karena baru mau mencari ilham di hari Jumat, tetapi karena kakak gundah gulana dengan tangannya yang digips, akhirnya aktivitas ini dikerjakan di hari Kamis demi menghibur kakak yang kepingin membuat sesuatu dengan satu tangan.

Kotak craft pun dibuka dan Duo Lynns sibuk memilih bahan-bahan yang ingin mereka gunakan. Mereka memilih kertas warna-warni yang sudah digunting kecil-kecil dan pom-pom. Mama pun terpaksa memutar otak dan akhirnya memutuskan untuk membuat 2 aktivitas ini.
Kolase Salib
1. Kolase Salib
Aktivitas pertama yang kami lakukan adalah membuat kolase salib dengan menggunakan kertas. Idealnya sih kertasnya diremas-remas lalu ditempel, tetapi karena Duo Lynns tertarik dengan potongan kertas warna-warni, maka kami pun menggunakan kertas warna-warni yang sudah digunting kecil-kecil.

Bahan yang diperlukan:
1. Kertas warna-warni, kebetulan punya kami dominan emas. 
2. Kertas atau karton putih. 
3. Lem. 
4. Isolasi.

Langkah-langkahnya: 
1. Gambar bentuk salib diatas kertas atau karton putih.
2. Beri lem pada kertas tersebut. Biasanya saya meminta anak-anak memberikan lem sedikit demi sedikit pada salah satu bagian supaya mereka tidak terburu-buru mengerjakannya. 
3. Taburi kertas warna-warni tersebut ke atasnya. 
4. Beri kembali lem pada bagian yang lain dan taburi kembali kertas warna-warni. Lakukan sampai seluruh bagian gambar salib tersebut tertutup kertas warna-warni. 
5. Rapikan kertas warna-warni yang ada pada salib. 
6. Untuk membuat kertas tersebut tidak mudah copot, berikan isolasi diatas salib tersebut. 
7. Guntinglah gambar salib tersebut dan tempelkan diatas bidang apapun yang diinginkan.
Biasanya saya memanfaatkan kertas undangan yang tebal sebagai alasnya.

Kubur Kosong versi kakak
2. Kubur Kosong

Bahan yang diperlukan:
1. Piring Kertas
2. Stick es krim 5
3. Benang
4. Pom pom
5. Pensil 
6. Lem fox atau glue gun
Piring kertas dan stick es krim
Langkah-langkahnya:
1. Lipat piring kertas menjadi 2 dan gunting. 
2. Di salah satu piring kertas yang digunting, gambarlah setengah lingkaran kecil dan gunting gambar tersebut. 
3. Warnai bagian setengah lingkaran kecil tersebut dengan pensil. 
4. Lekatkan kedua bagian piring kertas tersebut seperti membentuk gua, kemudian lekatkan setengah lingkaran kecil tersebut di sisi sampingnya. 
Kubur Kosong dan 2 salib biasa plus 1 salib dengan hiasan pom-pom.
5. Untuk salibnya, gunting dua stick es krim menjadi dua bagian.
6. Gabungkan bagian yang sudah dipotong dengan stick es krim yang masih utuh untuk membentuk salib. 
7. Ikat dengan benang. Ulangi kembali hingga terbentuk 3 salib. 
8. Hiasi salah satu salib dengan pom-pom. 
9. Setelah lem pada salib yang ada pom-pom kering, tempelkan ketiga salib tersebut di bagian belakang gua.

Kubur kosong dengan donat
3. Kubur Kosong (makanan) 
Sebetulnya aktivitas ini dilakukan saat anak-anak di gereja tahun lalu, tetapi kami membuat ulang karena anak-anak suka. Maklum, ada makanan yang jarang mereka bisa makan. Hehehe

Bahan-bahan yang diperlukan:
1. Donat, bagi menjadi dua.
2. Roti tawar, kami memakai roti tawar gandum.
3. Oreo
4. Tusuk gigi

Langkah-langkahnya:
1. Letakkan roti tawar sebagai alas. 
2. Letakkan donat diatas roti tawar tersebut. Agar donat dapat berdiri, tusukkan tusuk gigi pada donat dan roti. 
3. Letakkan oreo dibagian depan donat.

Jadi deh kubur kosong dan snack anak-anak. Lebih dari sekedar membuat aktivitas, kiranya momen Paskah ini membuat anak-anak mengingat akan arti dibalik aktivitas ini.

S'bab Dia hidup ada hari esok
S'bab Dia hidup, ku tak gentar
Kar'na ku tahu Dia pegang hari esok
Kubur kosong membuktikan Dia hidup

Kubur kosong versi adik

Selasa, 11 April 2017

Craft: Bunga dari Kayu Serutan Pensil

Bunga dari Kayu Serutan Pensil
Akhirnya ada kesempatan juga untuk membuat artikel tentang aktivitas yang satu ini. Aktivitas ini sudah dilakukan dari bulan lalu. Sayangnya karena kakak akhir bulan lalu ada sedikit 'accident', maka saya baru sempat menulis saat ini. Ok, mari kita kembali ke topik. Jangan bingung ya saat membaca judulnya. Memang betul aktivitas kali ini menggunakan kayu serutan pensil.

Begini, saya termasuk orang yang senang berkreasi dari bahan yang murah meriah, gampang dicari, dan kalau perlu tidak mengeluarkan biaya (namanya juga mama-mama=P) Tahun lalu, saya sempat melihat salah satu kreativitas yang menggunakan bekas serutan pensil. Menurut saya, bagus juga nih. Sayangnya, untuk mendapatkan bekas serutan yang bagus itu agak susah. Akhirnya kami mengumpulkan pelan-pelan, dan setelah terkumpul, aktivitas ini dapat dilaksanakan. Dan kebetulan, tema monthly meeting komunitas CCHC bulan lalu adalah bunga. 

Bahan yang diperlukan:
1. Karton manila putih.
2. Lem fox atau glue gun
3. Bekas serutan pensil warna, lebih bagus jika pensilnya berbentuk segitiga
4. Glitter atau cat air
5. Spidol coklat.

Langkah-langkah:
1. Tempelkan bekas serutan yang ada sehingga membentuk bunga.
2. Buat beberapa bentuk bunga yang berbeda warna dan tempelkan secara acak. 
3. Berikan glitter atau cat air yang sesuai dengan pensil warna yang ada.
4. Biarkan cat air atau glitter tersebut kering.
5. Setelah kering, tarik garis dari masing-masing bunga menuju satu titik dibagian bawah.
Langkah 1, 2, dan 3
Saat selesai, saya bertanya kepada anak-anak bagian mana yang mereka suka. Sudah pasti jawabannya adalah saat memberikan glitter dibagian tengah bunga. Bagi saya, bagian yang paling menegangkan dalam proses pembuatan bunga ini adalah bagian menempelkan kayu serutan tersebut. Mengapa? Karena anak-anak suka iseng meremas kayu tersebut. Untuk menambah kemanisan dari bunga ini, kami menambahkan bingkai dari sisa kertas kado yang ada di rumah. Untuk berkreasi memang tidak perlu barang mahal, bukan? 
Setelah ditarik garis ke bawah. Manis bukan?