Kamis, 31 Agustus 2017

Monthly Meeting Dirgahayu RI ke 72


Bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan bangsa Indonesia. Tidak hanya bangsa Indonesia sih, ada beberapa bangsa yang merayakan hari kemerdekaannya di bulan ini, antara lain negara tetangga kita Singapore yang tanggal 9 Agustus merayakan ulang tahun ke 62 dan negeri ginseng Korea Selatan yang tanggal 15 Agustus merayakan ulang tahun ke 69. Dibandingkan mereka, negara tercinta kita ini lebih dulu merdeka. Tahun ini Indonesia merayakan hari ulang tahun yang ke 72.

Tidak mau ketinggalan untuk memeriahkan ulang tahun Indonesia, tema monthly meeting komunitas homeschool kami bulan ini juga mengenai hari kemerdekaan. Dengan bernuansakan merah putih, termasuk mama-mamanya juga, anak-anak ini diajak untuk mengenal beberapa hal yang menjadi ciri bangsa Indonesia. Kali ini yang datang lumayan banyak, kurang lebih ada 18 anak. Terbayang kan ramainya :)

Diawali dengan bernyanyi bersama dan bermain bersama yang dipimpin oleh om C. Selesai bernyanyi dan bermain bersama, pengenalan mengenai Indonesia pun dimulai. PIC hari ini, auntie L, mengenalkan Pancasila beserta dengan lambang-lambang setiap sila. Setelah itu, anak-anak diminta menempelkan lambang setiap sila ke kotak yang disediakan. 
Bermain dan bernyanyi bersama
Kegiatan kedua adalah memperkenalkan rumah adat di Indonesia. Negara Indonesia terkenal keanekaragamannya, salah satunya adalah rumah adat. Agar lebih menarik, acara mengenal rumah adat dilakukan dengan bermain puzzle. Setiap gambar rumah adat digunting menjadi 6 bagian, dan setelah itu anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok dan diminta untuk merangkai puzzle tersebut menjadi satu gambar yang sama. Ada rumah tongkonan dari Toraja, rumah panggung dari Kalimantan, dan rumah adat lainnya. Adik dan kakak mendapatkan rumah panggung. Kalau kata adik, berarti di rumah itu tempatnya menari dan menyanyi =))
Atas: mengenal lambang setiap sila.
Bawah: Menyusun puzzle rumah adat
Kegiatan ketiga adalah mengenalkan makanan-makanan tradisional atau jajanan pasar kepada anak-anak ini. Setiap orang tua diminta untuk membawa satu jenis jajanan pasar. Berhubung pasar dekat rumah kami tidak menjual jajanan pasar, maka kami pun membuat sendiri bubur sumsum. Bubur sumsum adalah makanan khas dari pulau Jawa. Bubur dari tepung beras ini enak sekali jika dimakan dengan saos gula aren. Mama-mama yang lain ada yang membawa nagasari, putu mayang, klepon, wajik, ketan, kue lapis, centik manis, kue mangkok, dan sebagainya. Siapa yang paling senang saat kegiatan ini? Tentu saja mama-mamanya, karena setelah anak-anak memilih satu jenis jajanan pasar yang mereka ingin makan, mama-mamanya yang menikmati sisanya =D
Jajanan Pasar yang dinanti-nanti oleh mama-mama anak-anak
Acara kali ini diakhiri dengan mendoakan bangsa Indonesia. Saat ditanya siapa yang mau mendoakan bangsa ini, mereka bersemangat untuk mendoakan bangsa ini. Mereka mendoakan agar bangsa ini menjadi semakin lebih baik dan setiap anak di Indonesia dapat bertumbuh dengan baik. Apa yang dapat dipelajari anak-anak melalui monthly meeting kali ini? Melalui pertemuan kali ini, anak-anak menyadari bahwa Indonesia kaya akan segala hal baik budaya, makanan, dan adat. Dengan melihat ini semua, mereka memahami bahwa perbedaan yang ada merupakan suatu nilai tambah bagi bangsa ini. Keanekaragaman tersebut akan menjadi indah jika semua bisa saling menerima. Seperti karakter yang dipelajari oleh mereka bulan ini, perbedaan yang ada harus disikapi dengan toleransi

Rabu, 23 Agustus 2017

Craft: Contented Pocket Heart

Pocket Heart
Bulan lalu kami mempelajari karakter contentment. Dalam bahasa Indonesia contentment berarti rasa puas atau kecukupan. Tetapi sebetulnya terjemahan tersebut kurang begitu mengena dengan arti dari contentment itu sendiri. Definisi contentment yang kami dapatkan adalah menyadari bahwa Tuhan telah menyediakan semua yang diperlukan untuk kebahagiaan saat ini. 

Karakter contentment ini merupakan salah satu karakter yang paling sering kami bahas di rumah. Bagi kami, penting sekali untuk merasa puas atau content dengan apa yang kita miliki. Namanya juga manusia, rumput tetangga selalu lebih hijau daripada rumput di rumah sendiri. Anak-anak juga terkadang ingin memiliki sesuatu yang temannya miliki. Namun kami mengajarkan mereka untuk selalu bersyukur dan merasa puas dengan apa yang mereka miliki. Bersyukurnya kami salah satu cerita di buku pelajaran mereka juga selaras dengan apa yang kami ajarkan kepada mereka.  

Salah satu aktivitas yang disarankan untuk membuat anak mengerti mengenai karakter ini adalah dengan membuat heart pocket atau kantong hati dan mengisi kantong tersebut dengan setiap hal telah Tuhan berikan bagi mereka. Saat kita berfokus pada Tuhan dan bagaimana Tuhan memberkati dan memenuhi setiap kebutuhan kita, kita akan memiliki hati yang puas. 
Kertas warna-warni
Bahan-bahan yang diperlukan:
1. Kertas warna-warni ukuran A4
2. Alat tulis 
3. Lem
4. Gunting

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Lipat kertas tersebut secara memanjang (hot dog shape).
Lipat memanjang (hot dog shape)
2. Guntinglah bagian atas kertas secara melengkung. Buka lipatan tersebut dan bekas guntingan tersebut akan berbentuk seperti bagian atas hati. 
3. Lipatlah bagian bawah hingga menyentuh ujung bagian yang melengkung. 
Langkah 2 dan langkah 3.
4. Lipat ujung kanan ke tengah dan lipat ujung kiri ke tengah sehingga membentuk V.  
Langkah 4
5. Di bagian atas V akan terdapat sisa kertas. Lipatlah kertas tersebut ke bawah dan lipat kedua ujungnya ke belakang bagian hati. 
Langkah 5.
6. Supaya tidak mudah copot, berikan lem di kedua ujungnya. Sekarang kita mendapatkan bentuk hati. 
7. Berikan anak-anak beberapa lembar kertas kecil. Di kertas tersebut, mintalah anak untuk menuliskan atau menggambar apa saja yang Tuhan berikan kepada mereka. 
8. Setelah selesai menulis, masukkan kertas-kertas kecil tersebut ke dalam kantong hati. 

Saat anak-anak menulis, saya mencoba mengingatkan mereka ternyata banyak sekali berkat yang Tuhan berikan bagi mereka sehingga mereka seharusnya tidak mengeluh. Dan dengan kepolosan mereka, daftar segala hal yang Tuhan berikan itu bisa panjang dan lebar =D
Contented heart by Adik
Lalu, apakah setelah membuat ini, anak-anak akan lebih dapat merasa puas dengan apa yang mereka miliki? Tentu saja tidak instan, tetapi setidaknya saat mereka mulai mengeluh dan ingin ini itu, kantong hati ini dapat membantu mereka mengingat setiap kebaikan Tuhan yang mereka miliki :)
Contented Heart by Kakak

Selasa, 15 Agustus 2017

Monthly Meeting: Senam Bersama Ayah di Monas


Jika mendengar kata Jakarta, pasti di benak kita terbayang tugu Monas yang menjulang tinggi. Monas atau Monumen Nasional berada di pusat kota Jakarta. Posisi Monas berada di arah selatan dari Istana Negara. Tugu Peringatan Nasional ini merupakan salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat melawan penjajah. Monumen yang dibangun dari tahun 1959 hingga 1960 ini dirancang oleh Friederich Silaban (arsitek Masjid Istiqlal) dan R.M. Soedarsono.

Kali ini Monthly Meeting kami diadakan di sini. Tema monthly meeting bulan lalu ada senam bersama ayah. Setelah sebelumnya selalu mama-mama yang bergantian untuk memimpin, kali ini giliran ayah yang memimpin. Mengapa? Rehat bagi mama-mama, dan dalam homeschool, peran mendidik anak bukan hanya tanggung jawab si ibu, tetapi juga si ayah. Sayangnya karena diadakan di hari kerja tidak semua ayah dapat ikut hadir, termasuk papa. Untungnya Duo Lynns tidak menjadi kecil hati walaupun papa tidak dapat ikut, karena papa termasuk ayah yang senang untuk terlibat dalam setiap kegiatan anak-anak. Lagipula mereka sering menggerakkan badan senam di rumah dengan papa.

Yang menjadi PR buat saya adalah bagaimana caranya masuk Monas. Jujur waktu saya kecil, Monas belum ditutup seperti sekarang ini. Setelah bertanya pada mbah Google, didapatkanlah info yang baru saya ketahui. Biasanya jika orang mau ke Monas, ada dua tempat yang dapat digunakan untuk parkir kendaraan. Yang pertama adalah stasiun Gambir. Yang kedua adalah IRTI, tempat parkir khusus untuk pengunjung Monas yang berada di depan balaikota. Sedangkan untuk masuk ke area Monas hanya ada dua pintu yang dapat digunakan. Yang pertama pintu Barat, yang berada di dekat istana. Yang kedua adalah pintu Selatan, yang dekat dengan patung kuda di depan gedung Indosat.

Manakah yang lebih enak? Banyak yang bilang, lebih adem masuk lewat pintu selatan. Tetapi kalau saya berpikir apa tujuan ke Monas. Kalau tujuannya mau naik ke tugu Monas, mungkin lewat pintu Barat lebih enak. Karena lebih dekat dengan Monas. Tetapi jika untuk berjalan-jalan dan senam seperti kami, lewat pintu Selatan akan lebih enak. Berdasarkan bekal informasi tersebut, kami pun pergi ke Monas dengan Grab.

Kami turun di IRTI dan iseng bertanya kepada petugas di pintu masuk IRTI apakah ada cara mudah untuk masuk ke area Monas. Petugas yang ada memberi tahu kami untuk masuk melalui Lenggang, food court di Monas, dan berjalan sampai ujung. Saat bertemu masjid, kami tinggal belok ke kanan dan mengikuti jalan yang ada untuk masuk ke area Monas. Kami pun mengikuti petunjuk petugas tersebut. Dan akhirnya masuk juga ke area Monas. Di dalam area Monas disediakan kendaraan yang dapat membawa kita menuju tugu Monas. Karena sudah tahu bahwa kendaraan ini hanya dapat berhenti di depan pintu tugu Monas dan untuk naik kembali dari depan pintu tugu Monas harus menunjukkan tiket masuk tugu Monas, dengan kata lain fasilitas ini hanya untuk yang naik ke tugu Monas, maka kami pun berjalan menuju meeting point kami.

Acara kami diawali dengan menghapal ayat hapalan mengenai karakter contentment. Kali ini dengan cara yang cukup unik. Anak-anak diminta mengikuti kata demi kota sambil mengoper bola. Ada yang dioper bola malah tutup muka, ada juga yang semangat melempar bola sejauh mungkin. Cukup seru untuk melemparkan bola sambil panas-panasan. Karena sinar matahari yang semakin panas, maka kami mencari tempat yang sedikit teduh untuk melakukan senam bersama.
Auntie M memimpin anak-anak saat ayat hapalan
Berpindah ke tempat yang lebih adem
Senam kali ini dipimpin oleh Uncle G. Apakah uncle G adalah instruktur senam? Tentu bukan, tetapi itu tidak menjadi hambatan. When there is a will, there is a way. Dengan dibantu bluetooth speaker dan handphone yang ada video tentang senam, maka uncle G menyontohkan setiap gerakan kepada anak-anak.
Saat ayah-ayah mencoba mengikuti gerakan senam
Saat ayah-ayah sudah menyerah  =))
Di akhir kegiatan, kami berdoa dan berfoto bersama. Kegiatan kali ini tidak lama, tetapi bagi anak-anak acara outing dan beraktivitas di bawah matahari cukup mengasyikan. Apalagi melihat ayah-ayah bergerak mengikuti anak-anaknya, dari yang awalnya bergerak dan diakhiri dengan sibuk mendokumentasikan anak-anaknya. Setidaknya mereka sudah berusaha ;)
Sudah pasti acara foto tidak boleh ketinggalan
Lenggang Jakarta, food court di area Monas

Selasa, 08 Agustus 2017

Mempelajari Teknologi di Habibie Festival 2017

Masih ingat kisah kami belajar di Habibie Festival tahun lalu? Kami sampai datang selama 3 hari, dari 4 hari pelaksanaan festival, ke Museum Nasional demi melihat science show dan mengikuti workshop-nya. Kali ini kami mendapatkan info bahwa Habibie Festival akan diadakan kembali. Tentu saja kami semangat sekali untuk melihatnya. 

Berbeda dengan Habibie Festival yang lalu, Habibie Festival 2017 ini diadakan selama 1 minggu dari tanggal 7 - 13 Agustus 2017 di Jiexpo tanpa biaya apapun alias gratis. Mungkin karena antusias yang besar dari masyarakat pada tahun lalu, maka diadakan selama seminggu. Tema festival kali ini adalah "Technology and Innovation for People". Katanya sih lebih dari 100 perusahaan akan berpartisipasi dalam seminar, workshop, forum diskusi, kompetisi dan pameran yang akan membuat masyarakat dapat merasakan pengalaman menggunakan dan bahkan menciptakan teknologi serta inovasi baru. It's sure sounds like fun, isn't it

Saya membuka website dan melihat jadwal setiap harinya. Ternyata Da Vinci Learning juga ada di festival kali ini. Tetapi jadwal Science Show dan workshop science untuk anak-anak hanya ada di Jumat, Sabtu, dan Minggu. Saya mencoba menghubungi pihak Cool Science dan mereka berkata bahwa memang science show dan workshop science untuk anak-anak hanya ada dari Jumat sampai Minggu. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Jiexpo hari Senin saat pembukaan untuk melihat-lihat pameran dulu. Apalagi salah satu partnernya adalah Batik Keris, Duo Lynns sangat suka membatik. Ekspektasi kami adalah kami dapat menikmati pameran teknologi dan inovasinya, termasuk inovasi membatik.

Senin kemarin, kelas di rumah berjalan setengah sesi saja, mamanya tidak rela kalau kemarin day off. Lalu kami pergi segera menuju Jiexpo. Saat kami sampai, kami langsung bermain di area Outdoor Exhibition. Di sini ada bagian depan pesawat N250 dan mobil tank, dan drone racing zone. Kali ini kami bertemu Li'l D yang juga homeschooler. Petualangan kami di Habibie Festival hari ini dilakukan bersama li'l D dan maminya. 
Atas: kokpit N250. Bawah: berpose di depan tank
Setelah puas duduk di kokpit dan berpose di depan tank, kami pun masuk ke indoor exhibition. Indoor Exhibition dilakukan di hall B1, B2 dan C1. Di hall B terdapat area konektivitas, mobile life, inovasi, dan maker land. Sedang di hall C1 lebih ke arah workshop yang berhubungan dengan teknologi dan STEAM. Di hall C1 ini juga terdapat mobile planetarium dan Da Vinci Learning. 

Peta Habibie Festival 2017.
Kami mengelilingi hall B1 dan mengenalkan pesawat, kapal selam, kapal tempur, robotik, yang semuanya karya anak bangsa. Setelah itu kami berjalan menuju C1 karena anak-anak mau melihat Da Vinci Learning dan mau masuk ke planetarium. Sayangnya saat kami sampai di depan planetarium, planetarium sedang penuh. Akhirnya kami mencoba bertanya kepada petugas Da Vinci mengenai jadwal workshop. Petugasnya langsung berkata sepertinya sering melihat saya. Maklum, tahun lalu kami setia menonton setiap science show dan mengikuti workshop mereka. Mereka mengizinkan kami untuk mendaftar workshop lebih awal. Jadwal workshop hanya ada di Jumat, Sabtu, Minggu pada pukul 11.00 dan 14.00. Setelah melihat sepertinya tidak ada harapan untuk masuk ke planetarium sekarang, kami kembali berkeliling mencari Batik Keris. 
Jadi astronot dulu karena tidak masuk ke planetarium
Ternyata Batik Keris ada di hall B1 dan kali ini tidak ada kegiatan membatik. Kali ini mereka hanya menyediakan photo booth dan jika fotonya terpilih, kami akan mendapatkan hadiah. Untuk mengobati kekecewaan Duo Lynns, maka kami pun berfoto di sana dan melihat sejarah Batik Keris. Setelah itu kami melihat sejarah Bank Mandiri beserta buku besar (akuntansi) zaman baheula yang masih ditulis dengan tulis sambung dan bahasa yang digunakan masih bahasa Belanda. Dan memang bukunya besar sekali. Di samping pameran ini juga ada pameran teknologi dalam pembuatan sepatu sports. Ada mesin pencetak bentuk kaki, mesin jahit untuk menjahit sepatu, dan jenis-jenis sol sepatu. Di sampingnya lagi merupakan pameran teknologi dari BPPT. Anak-anak baru mengetahui bahwa selain dengan uji beban, setiap jembatan diuji coba dengan terowongan angin. Tujuannya untuk mengetahui kekuatan jembatan terhadap angin. Jika rubuh saat terkena angin berarti jembatan belum siap untuk digunakan. Kakak mendengarkan dengan penuh perhatian. Dan bukan hanya jembatan yang diuji dalam terowongan angin, ada juga stasiun MRT, pesawat, dan payung masjid.

Kami melanjutkan kunjungan kami ke area mobile life. Ini pertama kalinya Duo Lynns melihat orang menggunakan alat di kepala dan bergerak-gerak sendiri. Tentu saja kami tidak menyuruh mereka untuk mencoba, karena belum umurnya. Tetapi nampaknya teknologi virtual reality dan augmented reality yang dipamerkan kali ini mempunyai daya tarik yang luar biasa. Virtual reality (VR) atau realitas maya adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk dapat berinterkasi dengan suatu lingkungan berdimensi 3 yang disimulasikan oleh komputer terhadap suatu objek nyata atau imajinasi, sehingga membuat kita seakan-akan terlibat secara fisik pada lingkungan tersebut. Augmented reality (AR) atau realitas tertambah adalah teknologi yang menggabungkan benda-benda maya (baik 2D atau 3D) dan benda-benda nyata ke dalam sebuah lingkungan nyata berdimensi 3, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata agar terintegrasi dan berjalan secara interaktif dalam dunia nyata. Jika gadget yang digunakan mempunyai aplikasinya, maka saat kamera di gadget tersebut diarahkan ke gambar, gambar tersebut menjadi nyata dalam bentuk 3D dan berinteraksi dengan perintah yang diberikan. Bahkan jika digunakan dengan tepat, dapat membantu proses pembelajaran seperti human body. Ada juga neuro car race yang menggunakan gelombang otak. Asalkan kita fokus, maka mobil tersebut dapat jalan dengan sendirinya menggunakan gelombang otak kita. Ada satu pameran yang bertema outer space, dengan menggunakan VR. sayangnya barangnya belum lengkap dan sedang dalam perjalanan dari Bandung, pakai nyasar pula. Anak-anak kepingin sekali melihat tetapi tidak mungkin hari ini. Next time deh. 
Cara sederhana belajar animasi 2D
Berhubung waktu sudah siang, maka kami mencari tempat untuk makan. Apakah di sana menjual makanan? Dibandingkan tahun lalu, pilihan makanan yang ada jauh lebih banyak. Ada kuliner Indonesia, ada fast food, dan lainnya. Bakmi GM pun ada. Karena kami sudah membawa makanan, maka kami piknik di bagian luar untuk makan bekal kami terlebih dahulu, walau nasi bakar di sana spertinya menggoda hati. Di luar sini juga banyak rombongan sekolah yang duduk dan makan siang.

Setelah kami makan, kami kembali masuk untuk berputar sekali, siapa tahu alat untuk outer space sudah jalan. Sayangnya alatnya masih dalam perjalanan. Kami pun mampir ke bagian sepatu. Staf yang ada di sana memberi tahu jika anak-anak ingin mewarnai sepatu, bisa datang 30 menit lagi. Kakak semangat, dia kira akan mewarnai sepatu betulan. Saya pun memastikan dan ternyata gambar sepatu yang nanti akan diwarnai. Namun rasanya tiga anak ini tidak keberatan dengan gambar sepatu. Maka kami pun berkeliling sebentar sambil menunggu waktu dan bertemu dengan homeschooler lainnya. Mereka habis dari planetarium dan katanya planetarium kosong. Kami pun segera menuju ke sana dan memang tidak ada antrian di sana. 

Di dalam mobile planetarium ini, sama seperti tahun lalu, ada penjelasan tentang aurora, nebula, bintang, stardust dan milkyway. Proyeksi 360 derajat membantu kami menikmati setiap alur cerita di sini. Saya cukup kaget juga saat anak-anak ini mengingat dengan jelas urutan-urutan dari cerita di sini. Saat selesai, kami mampir ke area coding game dan tempat perakitan laptop. Kami hampir saja mengikuti cara perakitan laptop, tapi karena pesertanya besar semua, betul-betul besar, maka anak-anak ini jadi membatalkannya.
Melihat bagian-bagian sepatu dan cara pembuatannya. Insert: mewarnai gambar sepatu
Sebelum kami pulang, kami melalui area senjata yang mulai sepi. Tadinya adik mau foto dengan senapan laras panjang. Namun karena terlalu berat untuk mereka, maka mereka pun berfoto dengan menggunakan pistol pendek. Dengan pose yang super cute tentunya. 
Pose di depan pohon harapan. Sekarang giliran kamu ya yang ke sini....
Apa saja sih yang dapat dilakukan setelah pameran? Duo Lynns dengan semangat tingkat tinggi mempersiapkan presentasi untuk menjelaskan apa yang dia dapat pada Papa. Tentunya diiringi dengan sedikit adegan ulang sat mereka di sana. Dan pastinya diiringi dengan kata-kata bahwa lain kali mau ke sana untuk melihat science show
Oleh-oleh dan bahan presentasi di rumah
Update Habibie Festival di hari Jumat, 11 Agustus 2017
Kami sengaja datang saat tanggal 11 Agustus karena Cool Science mengisi acara Science Show dan Workshop. Dibanding tahun lalu, peserta workshop tidak sebanyak tahun lalu. Mungkin karena pelaksanaan workshop dilakukan di tempat yang terbuka, sehingga pengunjung tidak begitu fokus. Walaupun demikian, Duo Lynns dan beberapa teman homeschool lainnya duduk manis mendengarkan, walau materi yang dibagikan bukan topik yang asing bagi mereka.

Selain workshop, pameran berbau seni sudah mulai banyak. Kali ini kami sempat mencoba merakit dan membongkar laptop di Axioo. Walau jadi anak bawang, peserta yang lainnya besar-besar, namun kakak-kakak di dalam sana dengan senang hati mengajari 4 anak kecil ini.

Bagaimana dengan Planetarium? Ternyata sejak hari Rabu kemarin, untuk memasuki mobile planetarium ini harus bayar Rp 15.000,00 =D  

HABIBIE FESTIVAL 2017
www.habibiefestival.com
Tanggal Pelaksanaan: 7 - 13 Agustus 2017, dari pukul 10.00 - 17.00
Biaya Masuk: gratis
Tempat:
JIExpo Kemayoran hall B1, B2, dan C1
Jl. Benyamin Suaeb no.1 Jakarta Pusat 14410