Sabtu, 11 Maret 2023

Our Christmas Be Like....

Bagi umat Kristiani, Natal adalah masa kami mengingat akan datangnya Juruselamat yang menebus dosa manusia. Masih teringat di tahun 2019, setahun sebelum korona mulai menampakkan giginya, Natalan kami selalu diisi dengan berbagai kegiatan. Dari mulai berbagi kasih, tukar kado, presentasi anak-anak, dan masih banyak lagi.

Namun karena korona berkunjung ke bumi pertiwi ini, Natal di tahun 2020 dan 2021 lebih banyak dilakukan secara online. Terasa sekali perbedaan-perbedaan yang kami rasakan. Tentunya tetap bersukacita walaupun pasti akan lebih hangat saat dapat bertemu bersama.

Di akhir tahun kemarin, kami akhirnya dapat merayakan Natal bersama-sama lagi. Tak terbayang betapa gembiranya anak-anak, dan juga kami, saat dapat merayakan Natal di gereja dan komunitas. Walau sudah terlambat jauh, mamak kepengen mendokumentasikannya (maafkan mamak yang sibuk sampai tidak sempat membuat artikel kembali). Dokumentasi ini untuk mengingat kebaikan Tuhan yang membuat kami kembali dapat merayakan Natal secara onsite.

1. JOYFUL CHRISTMAS FESTIVAL

Seingat kami, terakhir kali anak-anak mengikuti Christmas Festival adalah saat kakak berumur 4 tahun. Nah, perdana setelah pandemi, sekolah minggu di gereja kami, yang biasa kami bilang Starkidz, mengadakan Christmas Festival. Dimulai dari adanya permainan-permainan untuk anak-anak, ibadah Natal, dan tukar token (setiap minggunya anak-anak yang datang mendapat token atau poin untuk kehadiran dan partisipasi mereka dalam ayat hapalan, starmission, dan karakter). 

Mancing ikan dulu ah...

Kebahagiaan kami para panitia adalah melihat keceriaan anak-anak, yang tetap terpancar walau bermasker ria. Terbayar sudah semua kelelahan kami dalam mempersiapkan festival natal ini. (Yang diakhiri dengan pertanyaan tahun depan lagi kan).

Teens yang masih kepengen ikutan

2. RECKLESS LOVE

Sehari setelah Christmas Festival, kami pun kembali merayakan Natal gabungan di gereja. Natal gabungan ini dari ibadah umum, youth, dan anak. Persiapan yang dilakukan dari pagi membuat kami kembali ke masa-masa sebelum pandemi. Bedanya adalah si kecil pun sekarang sudah ikut presentasi bersama anak-anak yang lain.

Pelayanan kakak di Natal kemarin

Ada rasa deg-degan dalam menyiapkan presentasi anak-anak. Namanya juga sudah tidak lama menyanyi bersama-sama, takutnya anak-anak ini lupa di tengah presentasi. Selain itu, karena dealing dengan anak seusia si kecil, takutnya tiba-tiba ngambek saat presentasi. Puji Tuhan, saat harus presentasi semua berjalan lancar.

L O V E

3.  CHRISTMAS GATHERING

Di minggu kedua, kami kembali merayakan Natal bersama dengan komunitas homeschool ATII. Natal yang sekaligus Year End Gathering ini diadakan di Gama Tower. Acaranya sangat sederhana namun sarat dengan kekeluargaan dan kehangatan. Semuanya dilakukan oleh kita, dari kita, dan untuk kita.

Kakak latihan jadi MC
Teens nge-lead games

Presentasi pujian dari teens

Selain kumpul bersama, para teens juga berencana untuk memberikan sumbangan ke salah satu panti asuhan. Untuk itu, mereka mengadakan Garage Sale. Menarik memang melihat para teens di akhir acara sibuk berjualan baju-baju, buku-buku, dan peralatan lainnya. 

Salah satu corner Garage Sale dan calon pembeli =D
Kids dengan Secret Santa

ATII Families

4. THE JOY OF GIVING

Saat sebelum pandemi, komunitas homeschool kami beberapa kali mengisi Natal di Mall. Saat itu si papa pernah berkata kayaknya boleh tahun berikutnya natalan bersama para lansia. Tujuannya adalah agar anak-anak pun belajar bahwa Natal bukan hanya diisi dengan presentasi, tetapi juga memberkati orang-orang yang membutuhkan.

Pohon Berkat... menabur pada masa sulit.

Sayangnya di Natal tahun 2019, ide ini belum direalisasikan. Dan tanpa disangka, di Natal kemarin, salah satu PIC mendapatkan gambaran yang sama untuk berbagi bersama para lansia. Hasilnya, di minggu ketiga, kami merayakan Natalan bersama dengan komunitas homeschool kami di Kemah Beth Shalom. 

CCHC families

Kemah Beth Shalom merupakan gabungan panti asuhan dan panti jompo di daerah Tangerang Selatan. Di Beth Shalom ini mereka bukan hanya menampung mereka yang membutuhkan, tetapi mereka juga berswasembada. Di tempat yang sama ada kafe, tanaman-tanaman yang dijual, mini kebun binatang. 

Anak-anak yang sudah siap di Kafe Beth Manna

Sama seperti saat Christmas Gathering, di sini setiap keluarga boleh memasukkan karya anak-anak untuk dilelang. Karya anak-anak bisa dalam bentuk barang ataupun performance. Hasil dari lelang ini akan diberikan ke Beth Shalom.

Hasil karya Lynns untuk dilelang
Bagi TUHANlah kemuliaan

Bagaimana dengan minggu keempat (biar pas, tiap minggu ada natalan)? Minggu keempat, yang tepat tanggal 25, diisi dengan kesempatan yang diberikan kepada adik untuk mengisi presentasi di ibadah Mandarin. Ibadah yang biasanya diikuti para oma opa di salah satu gereja ini memang mulai jam tujuh pagi. Adik belajar untuk memberkati oma opa lewat pelayanan bersama teman-teman di sanggar tarinya. 

Adik dan teman-teman di Little Ballerina

Setelah selesai, kami sekeluarga mengikuti ibadah Natal di gereja. Karena ibadah anak hanya ada online di minggu keempat ini, maka kami bersama-sama beribadah di ibadah umum. Seru? Pastinya. Secara anak-anak kecil yang biasanya beredar di bawah sekarang  beredar di tempat ibadah umum. Tapi puji Tuhan si kecil bisa mendengarkan instruksi dan menahan diri untuk tidak minta cemilan terus =D. 

Seragamnya matching

Ada rasa excited dan juga lelah karena padatnya kegiatan Natal tahun ini, setelah tahun-tahun sebelumnya hanya secara online (abaikan muka tepar kami). Tetapi Natal bukanlah sekedar sibuk dengan acara-acara, merayakan bersama keluarga, makan bersama teman-teman, ataupun liburan. Natal merupakan waktu dimana kita mengingat kebaikan Tuhan. Kesibukan yang ada biarlah menjadi bentuk pelayanan dan ucapan syukur kita. Kiranya damai dan sukacita dari Tuhan dirasakan oleh semua orang.