Sabtu, 30 April 2016

10 Tips Berkunjung ke Disneyland Hong Kong

HK Disneyland, courtesy of Discover Hong Kong
Pada awal musim semi lalu kami dan keluarga besar berkesempatan untuk berlibur ke Hong Kong. Ini adalah liburan pertama anak-anak ke Hong Kong. Dan tentu saja bagi anak-anak liburan ke Hong Kong tidaklah lengkap tanpa kunjungan ke rumah Mickey Mouse. Apalagi mereka sudah sering melihat video Kavin Karyn tentang HK Disneyland. Oleh sebab itu, dalam 6 hari di sana, kami menjadwalkan 2 hari bermain di Disneyland. 

Banyak yang berkata HK Disneyland tidak seru karena kecil. Tetapi menurut kami, Disneyland ini lebih seru bagi anak-anak kecil. Dan memang benar, permainan dan show yang ada cocok untuk anak-anak kecil. Melihat anak-anak begitu senang, tidak sia-sia rasanya keluar uang untuk beli tiket. Berikut adalah tips yang dapat kami berikan untuk keluarga-keluarga yang membawa anak-anak kecil ke Disneyland.

1. Sebelum pergi, kunjungilah website resmi HK Disneyland. 
Beberapa bulan sebelum keberangkatan, saya membuka website resmi HK Disneyland. Karena Hong Kong adalah negara empat musim, maka Disneyland pun menyesuaikan dengan cara menampilkan tema-tema yang berbeda. Jam buka dan tutupnya pun dapat diketahui dari website ini. Jangan lupa melihat wahana mana saja yang sedang dalam perawatan. Baca juga peraturan yang diberikan oleh HK Disneyland, mengurangi waktu anda untuk berurusan dengan regulasi dan administrasi yang tidak perlu. Bahkan seminggu sebelum keberangkatan pun saya masih melihat kembali website resmi untuk memastikan apakah ada perubahan.


Easter Theme
2. Ambillah 2 days pass
Bagi banyak orang, termasuk saudara sepupu saya, HK Disneyland kecil dan dapat diselesaikan dalam waktu 1 hari. Tetapi bagi yang membawa anak kecil, saya menyarankan untuk membeli tiket 2 days pass. Mengapa? Karena pastilah ada antrian saat bermain wahana (apalagi kalau weekend dan hari libur), kemudian di tengah-tengah harus makan (kan bukan anak remaja ataupun orang dewasa yang makannya bisa telat sekali), belum lagi anak-anak tidak dapat berjalan secepat orang dewasa. Kamipun membeli tiket 2 days pass, agar anak-anak lebih puas dan memilih hari yang agak jauh supaya dapat memainkan semua wahana (karena hari perawatan setiap wahana berbeda).

3. Kunjungi saat weekdays.
Seperti tempat liburan di Indonesia, yang ramai saat weekend dan hari libur, Disneyland pun seperti itu. Apalagi turis dari Mainland tidak mengenal hari libur. Maka sangat disarankan untuk datang saat weekdays. Waktu kami mengunjungi HK Disneyland, kami memilih hari Senin dan Kamis. Dan saat kunjungan pun bukan musim liburan negara manapun (niat banget kan searching-nya). Antrian pada setiap wahana dapat dikatakan sangat jarang, kecuali pada musical show.

4. Belilah tiket secara online
Membeli tiket secara online berguna untuk menghemat waktu anda saat sampai. Daripada harus mengantri membeli tiket lagi, lebih baik kan sudah ada tiket di tangan saat datang. Saat kemarin kami ke sana, kami membeli tiket secara online dari klook.com. Kredibilitas klook sudah diakui. Harga yang ditawarkan jauh lebih murah daripada website resmi HK Disneyland. Beryukur sekali, tambahan poin bagi kami untuk Klook, setelah kami membeli tiket secara online, Disneyland menaikkan harga tiketnya. Jadi kami lebih untung lagi karena membeli dalam harga yang bagus, faktor penting bagi ibu-ibu bukan.

5. Aturlah waktu seefektif mungkin dan perhatikan wahana apakah yang menerapkan fast pass
HK Disneyland terbagi dari enam area pada dua bagian, yaitu: Fantasy Land, Tomorrow Land, Adventure Land pada bagian pertama dan Toy Story Land, Mystic Point, dan Grizzly Gulch pada bagian kedua. Belum lagi bagian depan, Main Street USA, yang walaupun terdiri dari toko-toko, juga menawarkan kegiatan yang menarik. Saran dari saya adalah kunjungi setiap area secara urut. Kami memulai dari Tomorrow Land dan memilih Autopia sebagai wahana pertama yang kami naiki. Autopia terkenal dengan antriannya yang panjang sekali, tetapi mainnya hanya sebentar. Lebih baik menaiki Autopia diawal, saat antrian belum panjang, atau lewatkanlah wahana ini (kecuali mau main saat malam hari). Bersyukurnya kami saat tiba antriannya diperkirakan hanya 20 menit (kurang dari 30 menit dianggap wajar untuk wahana ini), sedang dari cerita orang-orang mereka bisa mengantri satu jam.
Di HK Disneyland ada yang namanya fast pass pada wahana Winnie the Pooh. Wahana ini juga terkenal dengan antrian yang puanjang. Dengan adanya fast pass, kita dapat menghemat waktu. Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Masukkan tiket Disney kita ke mesin Fast Pass. Maka akan keluar tiket fast pass untuk kita. Di tiket tersebut tercantum rentang waktu untuk kita kembali lagi. Kita bisa main yang lain dulu jadinya. Saat kita datang di rentang waktu yang telah ditentukan, carilah petugas dan berikan tiketnya. Kita akan diarahkan ke jalur fast pass. Setelah itu kita tinggal masuk, sesuai antrian di fast pass dan jalur buka tutup antara fast pass dengan yang bukan fast pass. Percayalah, jauh lebih hemat waktu loh. Kalau sampai kita tidak jadi balik pun tidak masalah.
Fast Pass
6. Perhatikan batasan ketinggian yang diijinkan
Hampir semua wahana dapat dimainkan oleh anak kecil. Namun ada beberapa wahana yang memerlukan batas ketinggian. Dan tidak seperti di Indonesia yang boleh nyelundupin anak, di sini mereka sangat ketat. Saya sempat melihat orang tua yang ngotot mau main Space Mountain tetapi tidak bisa masuk karena anaknya kurang sedikit tingginya. Big grizzly mountain runaway mine cars memberikan batasan ketinggian min 112 cm. RC Racer memberikan batas ketinggian 120 cm. Sedangkan parachute drop dan autopia memberikan batasan tinggi 81 cm. 

7. Jangan lupa menonton show dan parade yang ada
Hal yang berbeda dengan theme park di Indonesia, HK Disneyland memberikan show-show yang begitu bagus dan parade yang bagus. Kalau di Dufan parade hanya ada saat weekend, maka di sini parade ada setiap hari. Di area Fantasy Land ada Mickey and The Wondrous Book. Kemudian di area Adventure Land ada Lion King Show. Dan hampir di setiap area di jam-jam tertentu ada atraksi menarik.
Percussion show di Tommorow Land
Night Parade and Fantasy Parade
Atas: Mickey and The Wondrous Book. Bawah: Lion King show
8.Jangan lupa berfoto bersama karakter dengan kamera sendiri
Apalah gunanya jauh-jauh ke Hong Kong jika tidak berfoto dengan tokoh-tokohnya. Biasanya mereka menyempatkan waktu berfoto di fantasy garden. Tidak harus dengan semuanya, tetapi dengan tokoh-tokoh favorit saja. Jika bertemu tidak sengaja dengan tokoh yang lain, dan jika antriannya tidak puanjang, boleh juga mengantri untuk berfoto:) 
Courtesy of Discover Hong Kong
9. Kumpulkan sticker dari petugas-petugas yang ada
Hampir setiap petugas di sana membawa sticker di kantongnya. Mereka dengan senang hati memberikan sticker tersebut kepada anak-anak.Jangan malu untuk meminta, saya pun juga memintanya untuk anak-anak.

10. Lihatlah prakiraan cuaca sebelum pergi. 
Ini merupakan salah satu faktor penting dalam bepergian, bukan saja saat ke Disneyland. Apalagi karena Hong Kong merupakan negara yang mengalami taifun. Kan tidak seru sudah jalan jauh-jauh tetapi terkurung di hotel karena taifun. Jika kita sudah mengetahui prakiraan cuaca di sana, maka kita dapat menentukan apa saja yang dapat kita bawa (apakah payung, jaket, jas hujan, baju tipis, dan sebagainya). Website resmi dari pemerintah setempat cukup akurat. Berikut website mengenai prakiraan cuaca.
Berkabut dan hujan tetapi tetap ramai
Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami bersama anak-anak di Hong Kong, silakan klik link ini


Kamis, 28 April 2016

Mengapa Anak-Anak Susah Untuk Dilepas

Permasalahan yang klasik yang selalu terjadi pada anak-anak adalah anak-anak susah untuk dilepas dari orang tuanya. Mungkin si anak dapat dilepas saat berada di suatu tempat atau bersama kelompok tertentu. Tetapi terkadang bersama kelompok yang lain, si anak tidak mau dan terlihat tidak menyukainya. Akibatnya si anak nempel kayak perangko, yang dilem dengan power glue, dengan mamanya dan mamanya jadi bete. Dan sebagai orang tua, terkadang kita begitu defensif dan menyalahkan situasi tanpa mau menganalisa terlebih dahulu cara untuk menyelesaikannya ataupun mencoba bekerja sama dengan keadaan yang ada.

Berikut artikel yang saya dapat dari Ministry-to-Children. Saya mencoba menerjemahkannya, permintaan dari teman saya, dan saya rasa kasus ini bukan hanya terjadi di sekolah minggu, tetapi dapat juga terjadi saat anak mengikuti les ataupun apapun yang membutuhkan kemandirian. 
----------------------------------------------------------------------------
       
Courtesy of Ministry-to-children
Mengapa Anak Tidak Menyukai Sekolah Minggu-4 Point Bagi Orang Tua

Anda adalah orang yang senang untuk datang ke gereja tetapi sayangnya anda harus tarik-menarik dengan balita anda saat membawanya ke sekolah minggu. Padahal balita anda senang saat ditinggal di daycare, playgroup, TK, dan bahkan saat harus mengikuti program yang tidak mengikutsertakan mamanya. Tetapi, saat hari Minggu, dia terlihat tidak senang.

Tidak ada yang tahu mengapa fenomena ini terjadi di gereja setiap minggunya. Orang tua dengan berkaca-kaca (saya pun pernah mengalaminya), berharap yang terbaik tetapi mengalami yang terburuk, terkadang meninggalkan anak yang histeris di kelas, tetapi dalam rentang waktu antara 10 hingga 20 menit anda menerima panggilan kembali. (Di luar negeri setiap orang tua dari batita yang dititipkan di sekolah minggu dilengkapi dengan pager untuk memanggil orang tuanya jika si anak menangis terlalu lama). Jadi, apakah yang harus dilakukan jika anak-anak anda tidak menyukai kelas sekolah minggu?

1. Ingatlah bahwa penyesuaian tiap anak berbeda.
Saya mempunyai dua anak laki-laki yang begitu berbeda bagaikan malam dan siang. Saat si sulung masih balita, sebuah kotak kosong dapat menghibur dia selama berjam-jam. Dia begitu damai, mudah untuk disenangkan dan tidak keberatan dengan kelas sekolah minggunya sedikitpun. Sebagai buktinya, saat masuk ke kelasnya, dia akan segera berkata, “Selamat tinggal, mami. Sekarang mami bisa pergi!” Tidak demikian dengan si bungsu. Dia menangis tentang segalanya di lima tahun pertama hidupnya. Jika saya harus menggunakan kamar mandi dalam waktu yang agak lama, sebaiknya saya melakukannya saat ayahnya ada di rumah. Sekolah minggu merupakan hal yang sangat tidak menyenangkan bagi si bungsu, tetapi dengan berjalannya waktu, dia dapat menyesuaikan. Dengan anak pertama, sekolah minggu tidak pernah menjadi tantangan. Sementara si bungsu akan lari ke pintu dan berpegangan pada kaki saya setiap saat saya mencoba untuk pergi. Walaupun anda begitu sabar dan mencintainya, meninggalkan anak di sekolah minggu dapat sangat mengganggu anda. Anda harus bersedia untuk menjalani proses yang cukup mengganggu ini.

2. Sekolah minggu adalah keputusan pribadi.
Tidak setiap orang tua mau untuk meninggalkan anaknya di kelas sekolah minggu-dan itu tidak masalah. That’s okay! Secara alami, sebagai pimpinan pelayanan anak di gereja saya, saya akan sangat senang melihat anak anda di sekolah minggu. Tetapi jika anda memutuskan bahwa sekolah minggu bukan untuk anda ataupun anak anda, itu adalah hal yang bukan masalah. Kecuali anda berkomitmen untuk itu, sekolah minggu hanya akan menjadi interupsi yang membuat anda bertambah stres.

3. Konsistensi adalah kata kuncinya.
Anda sudah bertemu dengan koordinator sekolah minggu dan crew-nya dan anda merasa bahwa sekolah minggu adalah pilihan yang tepat untuk anak anda. Maka tahap selanjutnya adalah konsistensi. Anak anda perlu untuk masuk dalam rutin yang ada, yaitu menghadiri gereja. Ketidakhadiran anak anda, walau hanya satu minggu, dapat menyebabkan proses penyesuaian lebih susah dan dapat memperpanjang waktu penyesuaian. Cobalah untuk selalu ada setiap minggu. (Saya tahu hal ini bisa jadi cukup susah, tetapi cobalah!)

4. Koordinasikan kriteria pemanggilan.
Di sekolah minggu kami, anak-anak tidak dibiarkan menangis dalam jangka waktu yang terlalu lama. Sangatlah tidak adil bagi anak lainnya dan juga bagi si anak yang menangis. Bagaimanapun juga, kami akan bekerjasama dengan orang tua untuk membuat kriteria pemanggilan lebih spesifik. Anda dapat mengirimkan orang lain, selama orang tersebut telah disetujui oleh koordinator sekolah minggu, atau dalam kasus ekstrim, anda dapat tinggal dalam kelas sekolah minggu pada jangka waktu tertentu. Ini hanya dapat dilaksanakan pada saat kelas dimulai dan anda harus meninggalkan kelas setelah beberapa menit. Mungkin anda dapat tinggal di kelas selama lima menit pada minggu pertama, empat menit pada minggu berikutnya, tiga menit pada minggu berikutnya, dan selanjutnya. Sesuaikan dengan keadaan anda.

Tergantung pada kebijakan dan ukuran gereja anda, anda juga dapat berpindah ruangan, menjadi sukarelawan di kelas sekolah minggu atau menunggu di hall. Saya menyarankan anda untuk memberi kesempatan untuk anak anda mengikuti sekolah minggu. Pastikan anak anda tidak sedang lapar, menggunakan pakaian yang nyaman. Dan pastikan anda telah memberi tahu kepada crew sekolah minggu hal yang disukai dan yang tidak disukai anak anda. Saya tidak pernah bertemu anak yang tidak berakhir dengan menyukai pelayanan sekolah minggu. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka akan menjadi anak yang menyukai sekolah minggu.

----------------------------------------------------------------------------

Dari artikel tersebut, terlihat juga peran orang tua. Seringkali orang tua berpikir jika si anak tidak betah di tempat A, berarti staf di tempat A tidaklah kompeten. Padahal banyak faktor yang harus diamati sebelum mengambil kesimpulan tersebut. Jika orang tua terlalu memaksakan untuk melepaskan anak dengan cepat, atau secara instan, bisa jadi si anak jadi trauma dan tidak mau mengikuti kelasnya lagi. Atau ada juga yang dengan cara seperti itu, anaknya bisa dilepas, tetapi akhirnya si anak menjadi anak yang semuanya di kelas. Oleh karena itu, penting sekali bagi si anak untuk merasa dia tidak ditinggalkan oleh orang tuanya dalam menjalani proses yang ada. Apalagi setiap anak adalah pribadi yang unik:)

Kamera untuk si Kecil

Masih dalam rangka menggunakan barang-barang bekas, tutup botol yang dikumpulkan si opa untuk buat mobil, tiba-tiba saya kembali teringat aktivitas yang pernah dibuat kakak saat ia berumur 4 tahun. Berhubung sudah pernah dibuat oleh anak-anak dan cukup seru, maka jadi tertarik untuk menulis tentang craft yang dibuat anak-anak. 

Diawali saat anak-anak menonton Mr. Maker, kakak berkata kalau dia mau buat kamera. Pakai cup untuk kue mama, kata kakak. Akhirnya disepakati besok dapat membuat kamera jika kakak belajarnya cepat. Dan pastilah cepat, wong materi anak umur 4 tahun masih gampang banget. Mamanya memutar otak untuk mencari barang-barang yang dapat digunakan, yang ada di rumah. Maka dikumpulkanlah barang-barang berikut.
1. Kertas HVS putih
2. Kardus bekas (yang bentuknya seperti bentuk kamera)
3. Tutup botol
4. Cup aluminium untuk buat kue (berhubung nyari yang kecil susah, jadi pakai yang agak besar).
5. Lem (saya pakai lem fox, bisa juga lem rajawali)

Atas: perlengkapan yang diperlukan. Bawah: kamera

Esoknya, setelah belajar, anak-anak langsung ambil posisi untuk membuat aktivitas yang ada. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Warnai kertas HVS putih tersebut sesuka hati si anak. Mau digambar atau apapun juga boleh kok.
2. Setelah selesai, gunakan kertas tersebut untuk melapisi kardus bekas.
3. Tempel tutup botol di bagian kanan atas, seperti tombol kamera.
4. Tempel cup aluminium di bagian depan seperti lensa kamera.

Atas: kamera tampak depan. Bawah: kamera tampak samping

Dan jadilah kamera yang diinginkan mereka. Kakak pun mengajak adik untuk selfie. Memang anak jaman sekarang, tahu saja istilah selfie. Akibat tante-tante dan om-nya pastinya, secara orang tuanya tidak suka selfie.

Nah, mudah bukan? Siapa bilang kreativitas harus mahal dan susah? Yang penting dapat dikerjakan oleh anak seusia mereka. Selamat mencoba :)


Rabu, 27 April 2016

Mengenal Dunia Bawah Laut

Under the sea...under the sea.... Pertama kali saya nonton Little Mermaid, rasanya pengen sekai masuk ke dalam laut, menjelajah isi laut. Naik kuda laut (lebay banget deh). Jaman saya kecil sih hal ini tidak mungkin rasanya. Tetapi sejak adanya Sea World, untuk melihat hewan yang ada di lautan menjadi hal yang mungkin. Kalau saya tidak salah ingat, saya sudah mengunjungi Sea World sebanyak empat kali. Yang pertama adalah bersama dengan keponakan saya, yang kedua kali bersama dengan teman-teman kantor, yang ketiga kali adalah saat Lynn A masih baru 16 bulan, dan yang keempat kali adalah bulan Maret kemarin bersama komunitas homeschooling. Kali ini, keluarga yang berkumpul ada enam keluarga. Total peserta adalah dua belas dewasa dan sembilan anak-anak. Ternyata seru juga mengunjungi Sea World, walau sudah sering. 

Kami berkumpul di pintu masuk Sea World. Setelah membeli tiket, dan sambil menunggu empat keluarga lainnya, kami melihat souvenir-souvenir yang mereka jual. Setelah satu keluarga datang, akhirnya kami memutuskan untuk menunggu tiga keluarga lainnya di dalam. Anak-anak sudah tidak sabar untuk menjelajah Sea World. 

Menurut website resminya, SeaWorld Ancol memiliki berbagai koleksi mulai dari biota perairan tawar, terdiri dari 22.000 ekor ikan (126 Jenis), 28 reptil (5 jenis) sampai biota perairan laut yang terdiri dari 5180 ekor ikan (26 jenis), 79 avertebrata (13 jenis), 30 reptil (5 jenis) dan 1 mamalia. Saat masuk, maka kolam akuarium yang dilihat adalah akuarium dengan ikan-ikan yang tidak begitu besar. Dan.....cahaya di sekitar akuarium tersebut membuat baju dan sepatu yang digunakan anak-anak glow in the dark. Saat kami datang, pertunjukkan terdekat adalah memberi makan otter atau linsang air. Maka kami melihat-melihat akuarium yang dekat dengan akuarium otter. 

Akuarium pertama yang kami lihat
Ini ikan atau ular ya....
Bagi sebagian orang, kuda laut atau sea horse merupakan salah satu saudara kuda tetapi yang tinggal di laut, yang terkadang jadi tunggangannya Neptunus. Ternyata, kuda laut itu kecil loh... Ukurannya hanya sekitar 1,5 cm sampai dengan 35 cm. Hmm.... Sebesar apakah Neptunus sampai bisa naik kuda laut ya. Kuda laut merupakan salah satu jenis ikan yang paling slow berenangnya.
Kuda laut yang ternyata ukurannya sangat kecil
Karena jam menunjukkan sudah hampir pukul 10.30, maka kami pun merapat ke akuarium Otter. Otter atau linsang air sering sekali disangka sebagai berang-berang. Ternyata mereka berbeda. Beaver atau berang-berang merupakan hewan pengerat atau rodentia (lihatlah giginya). Mereka membangun rumahnya sendiri dengan terorganisir dan ekornya pun keras sekali. Bahkan dalam pelajaran karakter untuk anak-anak, Mr. Beaver terkenal sebagai hewan yang teratur dan rapi. Sedangkan otter atau linsang air termasuk hewan semi aquatik dan juga hewan karnivora atau pemakan daging. Mereka tidak membangun rumah mereka sendiri, tetapi mereka tinggal di goa-goa dekat sungai. Cakar mereka berselaput dan ekor mereka panjang berotot. 
Atas: Otter atau linsang air. Bawah: beaver atau berang-berang
Makanan utama mereka adalah ikan. Oleh sebab itu, saat petugas Sea World datang dan membawa ikan, mereka langsung sibuk berpindah menaiki undakan yang ada untuk mendekati petugas Sea World tersebut. Lucu sekali melihat mereka makan dan berenang menyelam. Walau lucu, saya tidak berminat untuk memeliharanya. Hehehe
Memberi makan otter
Setelah acara memberi makan selesai, maka kami pun berpindah melihat akuarium yang lain. Ada akuarium ikan hiu. Duo Lynns seru melihat ikan hiu yang ada. Mereka teringat cerita ikan hiu yang giginya copot dalam Leap Frog. Tetapi hati-hati ya sayang....itu hanya di film. Hiu tetaplah hiu. Ternyata tidak semua hiu bergigi tajam. Tetapi walaupun tidak bergigi tajam, tetap saja berbahaya. Panjangnya pun bervariasi, ada yang hanya 15 centimeter, tetapi ada yang sampai 12 meter. Katanya ada 35 jenis ikan hiu di dunia. Salah satu fakta yang saya dapatkan adalah great white shark dapat berkelana di bawah laut selama tiga bulan tanpa makan. Tidak heran mereka begitu ganas saat mencium bau daging dan darah di dalam laut. Ohya, kalau ke sini jangan lupa melihat hammerhead shark. Kenapa? Karena kepalanya begitu lucu :D Tetapi jangan tertipu dengan muka lucunya. Hiu martil ini sangat buas.

Setelah itu, kami melihat kolam yang lainnya. Ada kolam yang berisi ikan laut hias. Si kakak langsung berteriak ada Nemo the clown fish. Dan adiknya ngotot mau melihat Dori. Ada coral di dalamnya juga loh....Sungguh indah.
ikan laut hias
Sambil menunggu show berikutnya, yaitu feeding show di akuarium utama, kami beranjak menuju touch pool atau kolam sentuh. Di situ ada penyu hijau. Ada yang ngotot itu kura-kura ninja hijau. Maklum sih masih banyak yang belum tahu apa bedanya kura-kura dan penyu. Apa sih bedanya penyu dan kura-kura? Banyak yang berpikir turtle itu kura-kura. Salah saudara-saudara. Penyu atau turtle berbeda dengan kura-kura atau turtoise. Penyu atau kura-kura air lebih banyak tinggal di dalam laut, sedang kura-kura lebih sering main di darat. Karena sering main di darat, maka kura-kura mempunyai kaki dengan kuku-kuku yang tajam. Sedang penyu, karena sering di dalam laut, kakinya pun pipih untuk membantu penyu berenang di laut. Itu perbedaan yang paling gampang disebutkan. Penyu hanya ke tepi pantai untuk meletakkan telur-telurnya.
Atas: Penyu atau turtle. Bawah: kura-kura atau turtoise
Di kolam sentuh juga ada hiu kerdil yang boleh disentuh. Perhatikan cara dan petunjuk untuk menyentuh hewan-hewan ini ya. Demi keamanan. Ada juga bintang laut. Lucunya, bintang laut dapat membuat perutnya inside out. Selama ini orang selalu berpikir bintang laut hanya ada 5 tangan. Tetapi sesungguhnya bisa lebih dari 5 tangan. Bahkan saya pernah membaca ada jenis bintang laut yang bernama sunflower fish yang mempunyai 26 tangan.

Tiba-tiba dalam waktu sekejap, ada tiga rombongan sekolah yang datang ke Sea World. Suasana menjadi ramai, apalagi waktunya petugas Sea World memberi makan ikan di akuarium utama. Semua berkumpul di tengah. Di dalam akuarium ada bermacam ikan dengan berbagai jenis ukuran. Ada seorang kakak yang memandu acara memberi makan di akuarium utama.
Akuarium utama 
Kakak dari Sea World menceritakan tentang ikan pari yang ada di Sea World. Ikan pari yang juga terkenal dengan sebutan Stingray merupakan kelompok ikan bertulang rawan, sepupu dari hiu (bukan berevolusi menjadi ikan hiu ya). Sama seperti hiu, ikan pari tidak memiliki penglihatan yang bagus tetapi penciuman yang hebat. tulang belakang ikan pari alias durinya, mengandung racun yang dapat berakibat fatal pada manusia. Racun itu tepatnya berada di sisi atas ekor mereka yang panjang atau bagian pangkalnya. Bahkan ketika ikan pari telah mati, racun itu tidak ikut mati. Pada umumnya mereka menggunakan ekornya hanya jika merasa terancam. Sebetulnya sih tidak begitu berbahaya, tetapi jika ujung ekornya mengenai bagian yang fatal, maka dapat menyebabkan kematian seperti pada kasus the crocodile hunter, Steve Irwin. Dan disarankan untuk memakai sendal saat berjalan ke pantai. Biasa kan anak-anak senang menikmati pasir di antara kaki mereka. Ternyata anak ikan pari suka bersembunyi di pasir pantai loh. Sangat berbahaya kalau kaki kita terkena ekornya. Mengenai bobotnya, di laut lepas, ikan pari dapat mencapai 350 kg dan panjangnya bisa sampai 2 meter. Sedangkan usianya antara 15-25 tahun. 

Kemudian petugas dari Sea world menjelaskan berbagai hiu yang mereka miliki. Ada yang namanya hiu banteng. Hiu banteng merupakan ikan hiu yang agresif, mereka memperoleh namanya karena bentuk moncong yang pendek dan tumpul, sifat yang suka berkelahi dan kecenderungan menyeruduk mangsanya sebelum menyerang. Ada juga hiu sirip hitam. Ikan hiu sirip hitam merupakan perenang aktif. Hiu yang satu ini tidak berbahaya, tetapi tetap saja berhati-hati ya karena mereka tetap karnivora. Lalu ada juga ikan hiu buto. Ikan hiu buto biasa mencari mangsa di malam hari dan dengan bantuan sungutnya. Saat mangsanya terdeteksi, ikan hiu buto akan mendekatkan mulutnya ke calon mangsa tersebut. Setelah itu seperti vacuum cleaner, tetapi dengan daya hisap 10 kali lebih kuat, dengan cepat ia akan menghisap mangsanya dengan bantuan kerongkongan yang besar. Hm...ternyata ikan hiu banyak jenisnya ya.

Setelah selesai acara pemberian makan pada akuarium utama, dan saat semua  group sedang foto di depan akuarium utama, kami segera masuk ke dalam terowongan. Melalui terowongan ini kami melihat ikan pari yang sedang terbang berenang di atas kami. Setiap jenis ikan terlihat begitu besar. Bahkan ada satu ikan yang besar sekali dan tidak banyak bergerak. Sudah sepuh mungkin ya. Terowongan ini tidak begitu panjang. Sepanjang jalanan di dalam terowongan, ada dua sisi jalanan. Yang satu sisi tidak bergerak, dan yang satu sisinya menggunakan travelator atau moving walkway. Sayangnya sisi jalan yang ada travelatornya tidak berfungsi.


Atas: ikannya sangat besar, dan tidak banyak bergerak. 
Setelah itu kami menuju akuarium duyung atau dugong. Seingat saya, waktu saya datang dulu, ada dua duyung. Tetapi sekarang tinggal satu. Dugong termasuk mamalia, yang berarti dugong tidak bernapas dengan insang melainkan dengan paru-paru dan menyusui anaknya. Dugong merupakan satu-satunya mamalia laut yang herbivora. Dan dugong merupakan kelompok lembu laut dan saudara dari manatee (lalu duo Lynns langsung bernyanyi silly song dari veggietales: Barb'ra Manatee, you are the one for me). Makanannya adalah lamun atau rumput laut. Pada saat diberi makan, dugong akan turun ke dalam air. Dan tidak berapa lama dia akan kembali ke atas untuk bernapas. Kemudian masuk lagi untuk makan. 
Acara memberi makan dugong
Setelah selesai acara pemberian makan pada dugong, waktu menunjukkan pukul 11.40. Semua akuarium sudah kami lihat, dan tinggal musium yang belum dilihat. Di musium ini banyak replika dan juga pengawetan hewan-hewan laut yang belum tentu pernah kami lihat. Ada ikan pari raksasa yang diawetkan, giant spider crab, ada lobster ada cumi-cumi, hiu, dan berbagai macam makanan ikan yang dapat dilihat. Gigi hiu buto seperti gigi anak kecil yang kebanyakan makan permen, grepes. Tetapi seperti tadi dijelaskan, hiu buto menggunakan daya hisapnya. Saat melihat giant spider crab, si papa berkata kalau dimakan puas tuh, kakinya ada 8 dan besar. Lalu si kakak mulai berkata dia lapar. Efek melihat terlalu banyak hewan laut yang dapat dimakan.

Saat kami melihat ke sekeliling, banyak tanda yang menulis dilarang makan di dalam ruangan. Namun ada beberapa orang yang cuek untuk makan di dalam. Sudah kebiasaan orang sini sih ya, peraturan dibuat untuk dilanggar. Kapan Indonesia bisa maju nih. Kalau sampai ke luar negeri, bisa fiasco alias malu. Si papa keukeuh bilang tidak boleh. Saya mencari petugas untuk bertanya, dan dijawab memang tidak boleh makan cemilan apapun di dalam sini. Minum masih boleh. Jika ingin makan, boleh keluar ruangan dulu, lalu tunjukkan cap yang ada di tangan untuk masuk lagi. Untung bertanya, kan malu bertanya sesat di Sea World. Akhirnya kami berpikir untuk melihat bagian atas, lalu keluar mencari makan. 

Di bagian atas, kita dapat melihat ikan-ikan dari atas dalam ukuran yang sesungguhnya. Dan ternyata di atas ada teater. Salah satu keluarga ikut menonton di teater tersebut. Setelah dari atas, maka kami menuju pintu keluar. 

Di dekat pintu keluar ada mobil dan kotak telephone loh. Tapi tidak dapat digunakan. Karena kedua benda tersebut dikuasai oleh ikan-ikan hias. Kreatif juga idenya. 


Ikan hias dalam kotak telepon dan dalam mobil
Setelah kami keluar, lima keluarga yang lain masih di dalam, rencananya anak-anak mau makan bekalnya dahulu. Tetapi apa boleh buat, area food court di Sea world sudah penuh oleh pengunjung. Karena si papa harus kembali ke kantor, maka anak-anak makan biskuit sebentar dan masuk lagi untuk melihat sekali lagi akuarium-akuarium yang ada (makannya di mobil saja). Biar anak-anak tidak sedih. Setelah itu kami dan satu keluarga lagi memisahkan diri rombongan yang ada. 

Tips:
1. Datanglah saat weekdays. 
2. Lebih pagi lebih baik. Jadi belum banyak rombongan sekolah yang datang. 
3. Bawalah bekal jika anda tidak mau repot mengantri untuk makan. 
4. Jika waktu anda banyak, dapat juga digabung dengan aktifitas lain di Ancol. 

Sea World Indonesia
Jam operasi: 09.00 - 18.00
Harga tiket: Rp 80.000,00 untuk weekdays, dan Rp 90.000,00 untuk weekend

Jadwal show:
Touch pool: 10.00, 13.30, 17.00
Otter: 10.30, 16.00
Akuarium utama: 11.00, 15.30 (weekend: 11.00, 14.00, 16.30)
Dugong: 09.15, 11.30, 14.30
Akuarium Araipama: 13.00
Akuarium Hiu: 14.00 (weekend: 15.00)











Senin, 25 April 2016

Yuk, Membuat Mobil dari Barang Bekas

Diawali dari beberapa minggu yang lalu (tepatnya bulan lalu), saat mamanya sedang makan, anak-anak menuju meja makan dan mencari mamanya. 
Kakak: " Mama, I want to make car for our activity."
Adik: "Yes, Mama. Dede mau juga buat mobil."

Mamanya lagi malas mikir, akibat kekenyangan. Mau pake apa ya buatnya. Lalu si kakak bilang, kayak waktu buat puppet dari box bekas aja. Jadi pakai kardus bekas, lalu pakai tutup botol untuk rodanya. Hm...boleh juga idenya. Lalu kami mulai mengumpulkan tutup botol (tepatnya tutup susu Ultra yang 1L). Sang opa pun yang mendengar semangat si cucu pun semangat mengumpulkan tutup botol (dan dilakukan sampai sekarang).

Untuk mengumpulkan sih dapat terlaksana dengan cepat. Tetapi.....pelaksanaan untuk membuatnya itu yang tertunda. Karena tertunda, maka anak-anak dapat ide untuk membuat aktivitas lain dari barang-barang bekas. Ya...mungkin bagi beberapa orang sih ide anak-anak ini tidak dapat dikatakan cemerlang dan super sekali. Tetapi buat saya, ide mereka membuat saya bahagia. Mereka bisa kreatif menggunakan bahan apapun di sekitar mereka dan mengolahnya. Sampai dengan tulisan ini dibuat, saya masih hutang janji untuk menyelesaikan aktifitas-aktifitas lainnya yang mereka inginkan.

Akhirnya minggu lalu, kami berhasil mengeksekusi, ups maksudnya berhasil membuat mobil yang diinginkan oleh mereka. Apa sih perlengkapan yang diperlukan? Yang kami gunakan adalah:
- karton bekas (yang tidak terlalu besar). Saya menggunakan karton bekas keju.
- Tutup botol bekas minuman. Saya menggunakan tutup bekas susu Ultra ukuran 1L
- Kertas untuk melapisi karton. 
- Lem untuk menempel

Awalnya, saya mau mereka mengecat kartonnya. Berhubung mamanya lagi malas dengan urusan cat, jadi saya hanya melapisi dengan kertas polos warna pink.
Perlengkapan yang diperlukan
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Lapisi kardus dengan kertas.
2. Biarkan anak menggambar jendela dan pintu pada mobil. Warnai jika mau.
3. Tempelkan 4 tutup botol sebagai roda, dan 1 tutup botol dibagian depan. Jadi lampu gitu deh.
4. Jadilah mobil dari barang bekas, simple untuk anak balita.

Sebisa mungkin, semua aktifitas di atas dilakukan oleh anak. Lynn A membuat jendela dan gambar hati. dan dia mau membuat a lovely caravan. Lynn B membuat jendela dengan teralis. Saat ditanya kok kayak jendela rumah, jawabnya biar nggak jatuh. Tapi adik tidak mau kasi lampu di depan mobil. Okelah.... Nah berikut hasil jadinya. Mudah untuk dibuat, bukan? (Kalau sampai ribet, pasti ide mamanya. Hehehe) 
Atas: Tampak depan. Bawah: Tampak samping.
Inti dari aktifitas ini adalah, biarkan anak berkreasi dengan barang yang ada. Kreatifitas tidak selalu mahal. Manfaatkan barang-barang di rumah. Selain mengembangkan imajinasi mereka, mereka pun menjadi percaya diri karena ide mereka ternyata dapat direalisasikan.

Sabtu, 23 April 2016

Metode Pembelajaran dan Pemilihan Kurikulum (Part 2)

Hai hai....balik lagi untuk lanjutin artikel sebelumnya ya....Kalau di artikel sebelumnya saya sudah membahas empat tipe atau metode pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih kurikulum, maka ijinkan saya untuk melanjutkan kembali pembahasan mengenai metode-metode yang lainnya.

5. Metode Literature-Based (berdasarkan literatur)
Keluarga homeschooling yang memilih metode ini menggunakan literatur-literatur dengan kualitas tinggi sebagai tulang punggung dari kurikulum homeschooling mereka. Filosofinya adalah pentingnya penggunaan buku-buku sebagai bagian penting dalam pengalaman edukasi. Bahkan mereka yang sungguh merasakan manfaatnya mengambil tindakan lebih dalam lagi dan mencoba untuk menyelesaikan sebanyak mungkin mata pelajaran dengan outline dari cerita yang baik. Keluarga ini yakin bahwa semakin banyak literatur dalam bentuk cerita yang baik dibaca oleh si anak, maka literatur tersebut membantu si anak mengasimilasi setiap informasi dalam pikiran mereka.
Banyak penerbit yang membagi list bacaan berdasarkan tingkatan kelas dan umur. Berikut beberapa link yang dapat dibuka untuk menggali lebih jauh mengenai metode ini.
Sonlight Curriculum – sonlight.com
WinterPromise Curriculum – winterpromise.com
Educating the WholeHearted Child by Clay and Sally Clarkson - lvsm.pl/OWYlbA
sonlight.com
6. Metode Principle
Pada metode principle, Firman Tuhan menjadi pusat dari setiap hal. Prinsip-prinsip biblikal dieksplorasi di setiap mata pelajaran, dan cara pandang yang biblikal diajarkan. Riset, tujuan dan reasoning berperan sangat penting, dan anak-anak menangkap training individual ini dalam buku pegangan mereka. Banyak juga keluarga yang menggunakan metode ini dan mengkombinasikannya dengan metode lain. Contoh-contoh buku atau link yang dapat dipelajari adalah:
Advance Training Institute - http://ati.iblp.org


Saya pakai CCC untuk kurikulum TK
Wisdom Booklet dari ATI














7. Metode Workbox
Metode ini lebih mengedepankan hal-hal yang praktis dan sedikit teori. Banyak juga loh yang menggunakan metode ini dan banyak keluarga yang sepertinya berhasil dengan metode seperti ini. Metode ini menggunakan pengaturan untuk membantu anak lebih independen, membuat hari-hari belajar menjadi lebih menyenangkan, dan memampukan ayah atau ibu untuk mengurus murid-murid di rumah. Setiap anak mempunyai lemari, rak, file folder, atau kontainer sendiri. Orang tua mengisi setiap kontainer dengan pekerjaan yang harus dikerjakan anak sepanjang hari, setiap tugas dimasukkan ke dalam kontainer yang berbeda. Pada waktu mau memulai kelas, si anak akan memulai dengan lemari atau rak atau kontainer nomor 1 dan si anak menyelesaikan tugas tersebut. Lalu anak tersebut pindah ke kontainer nomor 2. Beberapa rak atau kontainer dapat berisikan tugas yang 'fun' bagi anak, seperti lembar mewarnai atau mainan edukasi. Jika si anak mempunyai pertanyaan, mereka dapat menempelkan lambang tanda tanya di rak yang bersangkutan dan melanjutkan mengerjakan yang lain sampai si Ibu siap membantu. Banyak keluarga menemukan metode ini membuat Ibu dapat mengerjakan banyak hal dan mengurangi konflik saat belajar. Tetapi bisa jadi si anak akan kurang dalam hal konsep jika si Ibu pun 'aji mumpung' melepas tanggung jawab mengajar atau anaknya tipe anak yang cuek dan menganggap dirinya bisa. Intinya, check n recheck sih.
Beberapa website yang dapat dipelajari lebih lanjut.
Sue Patrick’s Workbox System: A User’s Guide lvsm.pl/NE3Cof
Benefits of the Workbox System lvsm.pl/PBsLw5
Thinking Inside the Box: Using the Workbox System - lvsm.pl/NZt04f
Workbox System
8. Metode Pendidikan Kepemimpinan (Leadership Education)
Don’t settle for conveyor belt. Your children need an education to match their mission. Itulah salah satu slogan yang dimiliki dalam metode pendidikan kepemimpinan. Metode ini belakangan lebih populer dikenal sebagai filosofi homeschool. Sebagian orang menyebutnya Thomas Jefferson Education. Metode ini berpusat pada gagasan bahwa anak-anak berlajar secara berbeda pada setiap tahapan kehidupan. Ada tiga fase utama dari pembelajaran masa kecil yang didiskusikan dan diimplementasikan: Core, Love of Learning, dan Scholar. Karena metode ini lebih seperti filosofi ketimbang jadi metode aktual, maka sangatlah mudah untuk mengimplementasikan metode ini dalam kurikulum apapun yang mau kita gunakan. Pembacaan lebih lanjut dapat ditemukan di link berikut. 

Belajar melalui pemimpin-pemimpin dunia
taken from www.tjed.org
9. Metode Charlotte Mason
Di awal kami memulai homeschool, metode ini agak jarang didengar di Indonesia. Charlotte Mason merupakan pionir dalam perubahan pendidikan di Great Britain. Hidup di akhir 1800, Beliau merevolusi sistem pendidikan pada saat itu dan berjuang untuk membuktikan bahwa anak-anak dari kelas apapun mempunyai kapabilitas untuk belajar dan menikmati. Metode ini dapat dikatakan sebagai suatu kebangunan pada homeschooler di generasi ini, yaitu berpusat pada keluarga dan anak. Kunci dari filosofinya meliputi pembelajaran alam, pelajaran-pelajaran yang lebih pendek, narasi, buku-buku yang real living ketimbang buku pegangan atau textbook, dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Intinya adalah bagaimana si anak mengenal dunia di sekitarnya, menempatkan diri di tengah dunia, mengetahui siapa dia dihadapan Tuhan, dan hidup bukan hanya untuk berkompetisi (kebalikan dari dunia jaman sekarang yang kalau bisa anak dari kecil punya kemampuan untuk berkompetisi sebelum waktunya. Akibatnya si anak menjadi ambisius yang cenderung merugikan orang lain). Cukup sederhana bukan. 

Namun beberapa tahun setelah kami memulai homeshcool, metode ini mulai banyak digunakan di Indonesia dan mendunia juga, terutama untuk penggemar sekolah alam dan yang berbau back to nature
Untuk pembacaan lebih lanjut, silakan dibuka beberapa link berikut.
Ambleside Online – amblesideonline.org
When Children Love to Learn by Elaine Cooper - lvsm.pl/Ojou13
A Charlotte Mason Companion by Karen Andreola - lvsm.pl/Q0xwNG
Charlotte Mason, dari wikipedia
10. Metode Electic
Metode electic mengijinkan para orang tua untuk menggunakan metode pembelajaran yang berbeda pada setiap mata pelajaran. Para orang tua dapat menggunakan metode A pada pelajaran bahasa, metode B pada pelajaran Science, mix n match setiap pelajaran sesuai dengan budget yang ada dan ini merupakan keuntungan besar dari homeschooling atau home education. 

Setelah membaca semuanya, biasanya kita akan bingung mau pakai yang mana. Apapun pilihannya, jangan takut untuk mencoba. Kita tidak perlu ikut-ikutan, tetapi jangan sampai karena mau gratisan semua, kita jadi tidak selektif. Sesuaikan dengan kondisi si pengajar, anak yang dididik, keluarga dan keuangan. Yuk...semangat menjadi lebih baik agar anak-anak kita mendapatkan yang terbaik dari kita sebagai pengajarnya. 

Note: Saya lebih memilih metode electic, mengingat budget dan cara belajar si anak. :)





See also:
Metode Pembelajaran dan Pemilihan Kurikulum part 1
Homeschooling untuk anak 3 tahun
8 hal yang harus dilakukan saat memulai homeschooling
Math untuk preschool
Apa sih CCC
Tips memilih kurikulum
Why We Choose to Homeschool

Kamis, 21 April 2016

Metode Pembelajaran dan Pemilihan Kurikulum (Part 1)

Menjadi homeschooler membuat saya belajar banyak hal yang membuat saya kaya akan pengetahuan. Diawali saat memilih kurikulum untuk kakak saat SD nanti. Berhubung sudah memulai dengan kurikulum dari luar, maka selanjutnya saya mulai mencari info mengenai kurikulum luar dan buku-bukunya. Di saat mencari tahu itulah saya menemukan banyak hal yang membuka pengetahuan saya. Sungguh saya bersyukur akan blogger-blogger di luar yang tidak sungkan untuk membagi ilmu mereka melalui blog dan membalas email yang saya kirimkan secara pribadi kepada mereka. Sebagian dari mereka awalnya juga tidak mengerti mengenai kurikulum, tetapi mereka berusaha untuk mencari tahu dan bahkan akhirnya mereka dapat membagikan ilmu mereka. Yang saya dapatkan, it's true melibatkan Tuhan dalam proses pembelajaran adalah suatu keharusan, tetapi kita juga harus berusaha membuat ilmu yang ingin disampaikan itu sampai ke anak-anak. Oleh karena itu, pemilihan kurikulum di rumah tidak dapat dilepaskan dari  metode atau pendekatan pembelajaran yang kita pilih. 

Awalnya, pasti para homeschooler berpikir homeschool itu seperti memindahkan pelajaran di sekolah ke rumah, anak harus belajar semua materi yang ada di sekolah. Itu tidak sepenuhnya salah. Kita tumbuh dalam sistem pendidikan tradisional yang membuat kita berpikir seperti itu. Tetapi lebih dari itu, ada banyak cara atau metode yang dapat digunakan di rumah selain memindahkan sekolah ke rumah. Kita sebagai yang punya sekolah bisa memilih metode pembelajaran yang paling sesuai dengan maunya kita dan kemampuan si anak. Ketimbang memindahkan sekolah ke rumah, kita juga bisa membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Apa sih metode atau pendekatan pembelajaran? 

Menurut http://mat.um.ac.id/, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi/ berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Dalam bahasa singkatnya, bahasa gaya saya ya, metode atau pendekatan pembelajaran adalah cara kita menyampaikan suatu materi, bisa berpusat pada si anak ataupun pada si pengajar, dengan tujuan membuat materi yang disampaikan dapat dicerna dengan baik oleh si anak. 

Berdasarkan pemikiran seperti itu, maka saat kita memilih kurikulum, kita lebih bisa menentukan kurikulum mana yang sesuai dengan metode yang kita inginkan atau sebaliknya. Yang akan saya bahas di sini adalah untuk buku-buku luar ya, sebagaimana alasan saya yang sudah saya ungkapkan di artikel sebelumnya. Ada beberapa metode pembelajaran, atau ada juga yang bilang filosofi pendidikan, yang dapat saya bagikan berdasarkan hasil belajar saya dari blogger-blogger dan mbah Google.

1. Metode Klasik
Tipe pemikiran edukasi ini tidak berfokuskan untuk membuat anak siap untuk mengerjakan berbagai macam tugas. Goal dari metode ini adalah mebentuk inner person, dengan keyakinan bahwa saat inner person  itu terbentuk maka si anak berhasil dalam berbagai macam tugas. Metode klasik berfokuskan pada Trivium, tiga tahapan berbeda sesuai dengan perkembangan si anak. Tiga tahap tersebut adalah grammar (untuk anak kecil, menerima setiap materi yang ada), logic atau dialetic (saat anak menjadi remaja, membuktikan fakta-fakta yang ada), dan rethoric (saat anak masuk dalam jenjang SMA, menggunakan setiap hal yang sudah didapatkan dalam dunia nyata, bahkan terkadang harus mampu berargumentasi akan hal yang dia yakini). Pola ini hampir mirip dengan gaya pembelajaran jaman Yunani dan Romawi.
Untuk mengenal lebih jauh tentang metode ini, silakan dibuka beberapa website berikut ini. 
Classical Conversations - classicalconversations.com
The Well-Trained Mind: A Guide to Classical Education at Home by Susan Wise Bauer and
Jessie Wise - lvsm.pl/Q0SwE3
The Well-Educated Mind: A Guide to the Classical Education You Never Had by Susan Wise
Bauer - lvsm.pl/RXKiCV
The Core: Teaching Your Child the Foundations of Classical Education by Leigh A. Bortins -
classicalconversations.com
2. Metode Tradisional
Seperti namanya, maka metode yang digunakan memerlukan model ruang kelas di dalam rumah kita. Biasanya metode ini melibatkan textbook, lembar kerja atau worksheet, dan tes atau ujian untuk menentukan apakah anak kita menguasai materi yang disampaikan. Walaupun berkesan oldies atau tradisional, tetapi beberapa anak menyukai dan bahkan cepat menangkap materi dengan metode ini. Tetapi untuk anak-anak yang kurang menyukai metode ini, metode ini dapat digunakan bersamaan metode yang lain. Mix n match, sesuai kebutuhan. Beberapa keluarga homeschooling masih menggunakan metode ini pada mata pelajaran tertentu, dan menggunakan metode yang lain untuk mata pelajaran lainnya. Bagi keluarga yang besar, penggunaan textbook sangat membantu karena dapat mempermudah si pengajar dalam mem-follow up beberapa anak. Penyampaian materi, membaca, mengingat (memorisasi), test dan menulis adalah kunci dari metode tradisional. 
Buku-buku yang dapat digunakan adalah:
A Beka Book - abeka.com
Rod and Staff - lvsm.pl/N1eUmG
Houghton Mifflin – eduplace.com
Atas: Buku science dari Abeka. Bawah: buku matematika dari Rod and Staff
3. Metode Unit Study
Metode unit study mengkombinasikan beberapa mata pelajaran dalam satu tema, agak mirip dengan tematik. Misalkan si ucok suka sekali dengan kereta api, maka kita dapat menggunakan tema kereta api tersebut dan kita dapat mencari buku cerita tentang kereta api (literatur), menulis tentang kereta (writing), belajar tentang sejarah kereta (sejarah), mengerjakan soal cerita mengenai kereta (matematika), dan seterusnya. Metode ini menggunakan pendekatan multi-sensori, dan cara seperti ini cocok sekali bagi anak kinestetik. Tetapi kelemahannya adalah orang tua harus berkorban dalam hal persiapan, banyak hal yang harus digali oleh orang tuanya. 
Beberapa website di bawah ini dapat digunakan untuk pembacaan lebih lanjut.
Creating a Unit Study Homeschool Curriculum - lvsm.pl/NqBm8u
KONOS - konos.com
Five in a Row - lvsm.pl/TFTwlI
Konos
4. Metode Unschooling
Mendengar kata “unschooling” kok rasanya liar, menakutkan, terutama untuk pendatang baru di dunia homeschooling. Atau mungkin ada yang berpikir unschooling itu sama kayak homeschooling. Apa sih unschooling itu? Kalau homeschool itu sistemnya lebih terstruktur, unschooling bisa dikatakan lebih bebas relax, santai, lebih kepada pembelajaran berdasarkan interest. Metode unschooling percaya bahwa anak-anak terlahir dengan rasa ingin tahu dan keinginan untuk belajar, dan keingintahuan tersebut akan terus bertumbuh jika keinginan belajar tersebut tidak dipadamkan. Di luar negeri, metode ini tidak berarti mengabaikan anak dan juga bukan hanya untuk kaum hippies. Selama masih dalam track yang sesuai, mungkin metode ini membuat si Ibu lebih santai. Kita bisa saja memadukan metode ini dengan cara tetap memberikan dasar pada beberapa materi dan mengijinkan anak-anak sebebas-bebasnya untuk mengembangkan yang mereka inginkan.

Tetapi terkadang juga ada berbagai salah kaprah dalam prakteknya. Si Ibu membebaskan anak melakukan apa saja, bahkan terkadang seperti tidak memberikan ilmu apapun. Membiarkan anak bereksplorasi semaunya. Kerugiannya adalah jika si anak, yang tidak diperlengkapi dengan baik, sudah dewasa dan ternyata memilih suatu profesi yang harusnya memiliki dasar yang baik (dokter misalnya), maka si anak kehilangan kesempatan untuk memilih profesi tersebut. Beberapa link yang bisa dilihat, berdasarkan pengalaman orang-orang yang sudah lebih dulu mencobanya adalah sebagai berikut. 
A Little Way of Homeschooling: 13 Families Discover Catholic Unschooling by Suzie Andres -
How Children Learn by John Holt - lvsm.pl/OxVWUh
Teach Your Own by John Holt - lvsm.pl/MzowU7
Free-Range Learning: How Homeschooling Changes Everything by Laura Grace Weldon -
taken from bitcoinmagazine.com
Pada bagian 2, akan saya bahas lagi beberapa metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Oya, semua materi ini saya dapatkan dari berbagai sumber, tetapi kebanyakan adalah dari Jamie C. Martin dan Focus on the Family. Jadi bukan saya yang hebat ya moms... Saya juga masih belajar. Hehehe




See also:
Metode Pembelajaran dan Pemilihan Kurikulum part 2
Homeschooling untuk anak 3 tahun
8 hal yang harus dilakukan saat memulai homeschooling
Math untuk preschool
Apa sih CCC
Tips memilih kurikulum
Why We Choose to Homeschool