Rabu, 28 Maret 2018

Preview Sale Big Bad Wolf 2018


Tanggal 28 Maret 2018 merupakan hari yang dinanti-nantikan oleh para pencinta buku. Mengapa? Karena hari ini serigala yang baik hati datang dengan membawa buku-buku yang murah dan bagus. Well, resminya sih tanggal 29 Maret - 9 April 2018. Tetapi bagi yang mendapatkan tiket preview sale, BBW menyediakan satu hari diawal. Bagaimana cara mendapatkan tiket ini? Ada banyak cara, dari jalur blogger atau vlogger, jalur member, jalur nasabah Mandiri, dan jalur instastory. Dan singkat cerita, kami mendapatkan preview sale pass lewat jalur blogger dan member. Hore...

Pagi ini kami jalan sepagi mungkin, untuk menghindari macet. Pengalaman tahun lalu, kami terkena macet sehingga saat menukarkan tiket preview sale pun antri panjang sekali. Dan tidak disangka, kami sampai dalam waktu 40 menit ke ICE. Saat kami datang, parkiran masih sepi, tapi ada 5 bus pariwisata. Mulai dag dig dug deh. Jangan-jangan yang datang preview sale buanyak banget. 

Kami pun segera menuju tempat mengambil tiket preview sale. Berbeda dengan tahun lalu, antrian pengambilan tiket pun tidak sepanjang tahun lalu. Apalagi jalur blogger. Tidak ada antrian sama sekali. Muncul sedikit rasa optimis bahwa panitia telah melakukan improvement. Ternyata antrian panjang berada di depan gateOh, my... Tapi kami masih optimis bahwa di dalam tidak akan separah ini, karena kan ruangannya besar. 
Kiri: antrian tukar tiket. Kanan: antrian masuk gate.
Pada pukul 08.45, gate dibuka. Maka semua orang mulai masuk dalam jalur antrian. Seperti air yang dibuka sumbatannya, sebagian kalap dan mulai mengambil troli dan keranjang sebanyak mungkin. Dari gayanya sih sepertinya jastip. Dalam waktu sekejap, trolly dan keranjang dipenuhi buku yang sama berpuluh-puluh. Waduh, jadi waswas lagi. 
Pemandangan yang kami lihat saat masuk pertama kali, area food court yang nyaman.
Seperti biasa, strategi kami adalah anak-anak dengan papa melihat buku sementara saya berkeliling mencari yang kami inginkan. Incaran kami kali ini adalah Narnia dan Geronimo Stilton. Selain ini, anak-anak boleh memilih sesuai budget yang kami miliki (ini penting sekali, karena kami sekeluarga suka buku). 
Buku bacaan anak-anak.
Activity books
Children Readers Section.
Selain buku-buku yang seperti biasa ada, kali ini di BBW ada banyak buku Mandarin. Sayangnya saya tidak bisa membacanya, jadi masih saya skip dulu. Selain itu box set book juga semakin berlimpah. Dari yang novel dewasa, remaja, hingga bacaan anak-anak. Dan ada juga area khusus member. Jadi harga buku didiskon lagi. Tambah hijau mata saya =))
Buku pop up ini ada di area member loh. Insert: hasil ngelongok trolley jastip:)
Religious book.
Kategori non fiction
Cookery section
Setelah mendapatkan buku-buku yang diinginkan, gantian saya menemani anak-anak melihat-lihat buku anak-anak. Papa pun berkeliling mencari buku history music sambil melihat-lihat buku lainnya. 
Kakak membantu membacakan cerita :)
Buku-buku Health and Style
Karena kami ada acara di sore hari, maka kami pun menyudahi acara jalan-jalan kami di BBW kali ini. Entah kenapa, saya mempunyai firasat bahwa kami akan datang lagi ke sini.

Bagaimana dengan pembayaran? Semua yang kami kuatirkan, termasuk orang-orang lain yang datang ke preview sale tahun lalu, sirna. Tim BBW berhasil membuat sistem yang sangat rapi. Tidak ada ular di antrian, tidak ada kesalahan penghitungan, dan kasirnya bergerak dengan cepat dan sigap. 12 thumbs up from us (soalnya berenam). 
Sepi saudara-saudara...Bahagia banget =))
Asisten kasir :)
Tips yang mungkin dapat kami berikan saat hunting buku di BBW (kurang lebih sama sih tapi ada lebihnya) adalah


1.Kenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman. Tentunya acara hunting buku membuat kita harus gerak cepat. Kalau baju terlalu manis malah jadi susah untuk bergerak. 
2. Food court kali ini sungguh nyaman. Jadi dapat menjadi alternatif untuk pengunjung yang sedang tidak buru-buru seperti kami. 
3. Datanglah di jam-jam yang tidak begitu padat. Mungkin subuh dan bukan weekend dapat menjadi waktu yang tepat.
4. Buat list buku apa saja yang ingin dibeli. Banyaknya buku bagus di sana dapat membuat mata hijau. Daripada lupa apa yang mau dicari, lebih baik buat list-nya. Setelah buku-buku yang diinginkan sudah didapatkan, barulah hunting buku-buku lainnya jika budget masih cukup. 
5. Bawa koper jika belanjaan banyak. Di sana sih disediakan troli dan keranjang untuk meletakkan buku-buku yang akan dibeli. Tetapi just in case kehabisan troli dan keranjang, karena sudah dipakai oleh jasa titip buku, dan supaya tidak repot menenteng plastik, disarankan sih membawa koper. 
6. Pelajari layout letak buku terlebih dahulu. Karena letaknya yang luas, lebih baik kita sudah mengetahui dimana letak buku-buku yang mau kita cari.
7. Pergilah berdua atau bawa teman. Mengapa? Supaya ada teman ngobrol dan bisa saling menjaga saat sedang antri membayar atau saat kita mau ke toilet. Kalau sampai sendiri, sambil mengantri bisa sambil membaca buku yang mau dibeli.
8. Bagi yang membawa anak, seperti kami dan teman-teman kami, sebaiknya pergi berdua (baik dengan teman ataupun dengan pasangan). Kalau kami sih biasanya bergantian menjaga anak-anak. Jadi saya berkeliling mencari buku yang diinginkan, si papa yang menemani anak-anak membaca buku. Setelah itu giliran papa mencari buku, saya menemani anak-anak membaca buku. Dan yang terpenting, beritahu anak-anak agar tidak berpindah tempat dan tidak memberantak buku. Jadi mereka tahu bahwa mereka boleh membaca tetapi tidak mengembalikan buku pada tempatnya. Setiap kali datang ke BBW, Duo Lynns malah sibuk merapikan buku yang diletakkan sembarangan di depannya. Kita juga harus melatih anak-anak untuk bertanggungjawab dari kecil bukan? 
8. Pastikan handphone kita sudah di-charged dan kalau perlu bawa power bank. Dan jika sampai kehabisan baterai, ada charger station di area Bank Mandiri.
Area Bank Mandiri, tempat leyeh-leyeh dan charge HP
9. Saat membayar, kami biasanya memilah buku berdasarkan harga. Tujuannya memudahkan kami untuk memeriksa nota dan memudahkan pihak kasir juga. Biasanya kami menghitung ada berapa item yang kami beli. Sehingga saat memeriksa nota, kami pun dapat memeriksa dengan cepat. 
9. Untuk pembayaran, BBW melakukan upgrade dengan sangat luar biasa. Kalau tahun hanya debit Mandiri saja, tahun ini semua kartu debit dan kredit diterimakecuali JCB, Union Pay, dan American Express. Namun ada promo khusus bagi pengguna Mandiri. Bagi yang menggunakan debit Mandiri, maka setiap berbelanja sebesar satu juta rupiah, akan mendapat voucher belanja BBW sebesar seratus ribu rupiah (berlaku kelipatannya). Apalagi kalau kartu debitnya Mandiri Platinum, dapat tambahan lima puluh ribu lagi. Voucher dapat digunakan kapan saja, selama BBW berlangsung. 
Hall 10, dari Tiki, pameran, dan ATM berjalan.
Selamat hunting buku, dan dijamin pasti ketagihan melihat buku-buku yang auuwsome ini :)
Foto dulu ah sebelum pulang :)
The Big Bad Wolf Book Sale
29 Maret - 9 April 2018


ICE BSD

Kamis, 22 Maret 2018

Saat Homeschooler Beranjak Remaja


Saat anak-anak beranjak remaja, sama seperti kita saat remaja, mereka mulai memasuki masa mencari identitas diri. Dan tentunya masa-masa seperti ini teman (atau bahkan guru) terasa lebih benar daripada orang tua. Peer pressure atau tekanan dari teman akan menjadi nomor satu karena mereka ingin diterima oleh teman mereka. Homeschooler mungkin tidak begitu merasakan peer pressure tersebut. Tetapi pasti tetap ada masa-masa dimana para remaja ini mulai galau.

Disaat seperti inilah kita sebagai orang tua harus mulai lebih peka dan dapat memosisikan kita sebagai teman. Memang dulu saat masih bekerja, dunia remaja sudah menjadi bagian dalam kehidupan saya. Bagi saya mendengarkan uneg-uneg dan mimpi mereka dan dapat membagikan hidup dengan mereka merupakan hal yang menyenangkan. Sebagian dari mereka ingin agar orang tua mereka dapat memahami mereka dan tidak terlalu memaksakan kehendak pada mereka. 

Tahun lalu entah mengapa saya mendapatkan kesempatan untuk mendengar kisah-kisah tentang keluarga yang sudah selesai homeschool dan juga keluarga yang anak-anaknya sedang ABG atau remaja. Ada keluarga yang lebih cepat mengantar si bungsu untuk memasuki dunia perkuliahan karena sudah mulai jenuh belajar sendiri. Ada juga yang akhirnya mem-postpone materi pelajaran karena si anak lebih tertarik kepada hal-hal non akademis. Setelah berkali-kali mengobrol dan mengamati keluarga-keluarga homeschool yang anak-anaknya sudah remaja, saya mendapatkan beberapa kesimpulan yang menurut saya sangat berharga. Sengaja saya tuangkan ke artikel ini menjadi dokumentasi saya sebagai persiapan jika Duo Lynns sudah remaja. Tentunya posisi sebagai orang tua dan posisi sebagai teman curhat anak remaja akan berbeda nantinya.

1.Tujuan homeschool bagi anak remaja.
Jika saat anak-anak masih kecil, porsi kita dalam mendidik anak lebih besar. Kita meletakkan fondasi dalam diri mereka. Meletakkan fondasi bukan berarti kita mengendalikan mereka, tetapi kita lebih mengarahkan mereka kepada prinsip dan nilai yang seharusnya dimiliki mereka. Semakin besar berarti tujuan homeschool pun bukan lagi kepada meletakkan fondasi, tetapi lebih kepada mempersiapkan mereka untuk berkarya sesuai dengan panggilan dan tujuan yang Tuhan berikan bagi mereka. Jadi tidak berarti jika semua anak harus excellent di semua bidang pelajaran. Kita dapat melihat kemampuan anak dan mengarahkan mereka sesuai kapasitas mereka.

2. Toleransi terhadap hal-hal yang bukan prinsip.
Saat memasuki usia remaja, anak-anak akan lebih membantah dibanding saat masih kecil. Hal ini wajar karena memang fasenya mereka. Akan menjadi berat jika akhirnya hal yang kecil-kecil pun menjadi permasalahan antara si anak remaja dan orang tua. Di masa-masa inilah toleransi kita terhadap hal-hal yang bukan prinsip harus diperbesar. Namun saat berhubungan dengan hal-hal yang prinsip, kita tetap harus berani untuk mempertahankan value yang ada.

3. Fleksibitas dalam pelajaran.
Di masa-masa remaja bakat dan minat anak biasanya akan makin terlihat, bukan hanya yang berbau non akademis tetapi juga yang berbau akademis. Saya jadi teringat murid-murid saya yang lemah di mata pelajaran tertentu. Biasanya anak-anak ini akan berkata untuk apa belajar trigonometri (untuk pelajaran matematika) toh nanti kerja tidak akan terpakai karena mereka akan bekerja di bidang seni. Atau bagi yang tidak suka geografi akan berkata untuk apa batas wilayah dihapalkan. Atau bagi yang lemah dalam bidang olahraga, seperti saya, pasti akan berpikir tidak masalah tidak dapat bermain voli ataupun basket, yang penting dapat berenang dan lari kalau dikejar orang (self defense mode on). 
Walaupun benar saat mereka bekerja tidak akan terpakai, namun selama materi-materi ini menjadi syarat untuk ujian (kejar paket ataupun ujian lainnya), sebaiknya mereka tetap memelajarinya. Di titik ini kita harus lebih fleksibel. Alangkah tidak bijak jika kita tetap memaksa mereka untuk mendapatkan hasil tertinggi. Si anak tidak harus sampai nilai yang tinggi, namun selama dia dapat mengerjakan sampai standard yang diberikan, itu sudah cukup.

4. Tetap memberikan dasar bagi mereka walaupun mungkin bukan minat mereka. 
Saya jadi teringat pernyataan dari Lee Binz, seorang penulis dan juga pelaku Homeschool mengenai homeschooling bagi anak remaja. Beliau mengatakan bahwa andaikan si anak tidak berencana untuk kuliah, tetaplah berikan si anak dasar untuk mempersiapkan anak ke jenjang selanjutnya karena remaja sering berubah pikiran. Oleh sebab itu, saat menghadapi homeschooler yang sedang remaja ini, tetaplah persiapkan mereka untuk hal-hal yang berbau akademis dan non akademis. Tetapi landasan dari semuanya adalah kasih kepada mereka dan bukan memaksakan keinginan kita. 

Semakin saya mengingat relasi saya dengan murid-murid yang dulu pernah saya ajar dan curhat orang tua murid, semakin saya merasa memang menjadi orang tua tidaklah mudah. Dasar yang baik, disiplin yang sesuai, dan nilai moral yang tepat haruslah diberikan saat mereka masih kecil, bukan saat mereka sedang remaja. Bahkan walau sudah dibekali hal-hal tersebut pun anak remaja dapat bersikap yang antik. Sampai di titik inilah kita sebagai orang tua harus menyadari bahwa Tuhanlah yang menjadi sumber kekuatan kita dan Tuhan yang sanggup menjagai anak-anak kita. :)

Sabtu, 17 Maret 2018

Craft: Tempelan Kulkas Loyalty


Bulan lalu bahasan karakter kami adalah mengenai loyalty. Loyalty atau loyal adalah menggunakan saat-saat sulit untuk menunjukkan komitmen kepada orang-orang yang dilayani. Bagi kita orang dewasa, tentunya tidak susah untuk memahami arti kata loyal. Loyal terkadang diartikan dengan setia, walaupun lebih dari setia. 

Tetapi bagi anak-anak, kata loyal agak berat. Namun salah satu bahasan dalam pelajaran Math CCC mereka telah membahas materi ini dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka. Loyal dapat diartikan juga sebagai tahu dan mengikuti keinginan mereka yang bertanggung jawab atas saya. Atau dalam bahasa anak-anak: melakukan apapun yang harus saya lakukan dan kapanpun saya diminta. 

Salah satu aktivitas yang dapat digunakan untuk mengingatkan kita agar stick to dan loyal kepada keluarga dan guru-guru kita adalah dengan aktivitas membuat tempelan kulkas. Untuk membuat tempelan kulkas, dibutuhkan magnet yang dapat membantu tempelan tersebut menempel pada kulkas. Seperti tempelan kulkas yang menempel pada magnet, maka demikian juga kita harus melekat dan loyal pada orang-orang yang mempunyai otoritas diatas kita. 

Bahan-bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut.
1. Kertas atau karton warna-warni.
2. Alat tulis atau spidol. 
3. Magnet. 
4. Hiasan, seperti glitter, pom-pom, manik-manik. 

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 
1. Diatas kertas yang ada, buatlah gambar yang diinginkan. Boleh berbentuk lingkaran, hati, persegi, dan sebagainya. 
2. Guntinglah gambar yang sudah dibuat pada langkah diatas. 
3. Mintalah anak untuk menuliskan sesuatu diatas kertas tersebut untuk orang yang ingin dia berikan, bisa orang yang mempunyai otoritas diatasnya, bisa juga orang yang dia kasihi, atau orang yang dia rasa perlu mendapatkan tempelan kulkas ini. Jika anak belum dapat menulis, anak dapat menggambar sesuatu yang dapat merepresentasikan apa yang mau dia tulis.
4. Tempelkan kertas tersebut ke atas karton, lalu gunting mengikuti bentuk yang ada.
5. Hias kertas tersebut dengan hiasan yang diinginkan si anak.
6. Tempelkan kulkas di belakang kertas tersebut, maka jadilah tempelan kulkas.
Karya adik :)
Kakak membuat satu untuk mama, sedangkan adik membuat untuk papa. Yang cukup membuat saya terkejut adalah adik membuatkan satu lagi untuk orang lain yang tidak mempunyai otoritas atasnya. Adik bilang biar ia tahu kalau adik sayang orang ini. 

Karena anak-anak sudah sering membuat tempelan kulkas, akhirnya karya yang satu ini tidak jadi diberikan magnet. But it sticks to our heart :)
Karya adik untuk papa =)





Selasa, 06 Maret 2018

Auuuwsome Big Bad Wolf 2018



Masih bercerita tentang buku, setelah mengunjungi perpustakaan nasional kemarin, anak-anak kembali bertanya tentang mencari buku aktivitas, yang pastinya tidak ada di perpustakaan. Yang muncul di benak mereka adalah kapan kita ke Big Bad Wolf lagi untuk mencari buku-buku? Memang Duo Lynns suka banget sama buku. Setiap kami mau pergi, ada tiga hal yang tidak lupa mereka masukkan le dalam tas: buku bacaan, kertas kosong, dan alat tulis. Masalahnya, mamanya tidak tahu kapan Big Bad Wolf diadakan kembali. 

Akhirnya pucuk dicinta ulam tiba. BBW meng-update bahwa tahun ini Big Bad Wolf kembali diadakan mulai dari tanggal 29 Maret - 9 April 2018 di ICE BSD. Seperti sebelumnya, kali ini pun nonstop alias tidak tutup. Berita ini tentu membuat kami bersemangat untuk menyediakan waktu mengunjungi ICE. Tahun lalu saja kami mengunjungi BBW sebanyak dua kali, yaitu saat preview sale dan juga saat mamanya dapat voucher karena artikel di blog ini terpilih. Tentang BBW tahun lalu, baik saat preview sale dan saat kunjungan setelahnya, dapat dibaca di link berikut ini

Nampaknya bukan hanya kami yang semangat saat mendengar Big Bad Wolf. Teman-teman diberbagai whatsapp group pun sudah mulai sibuk membahas BBW. Sebagian berencana pergi ramai-ramai saat malam setelah anak tidur, jadi anak-anak di rumah biar bebas bergerilya. Sebagian berencana menitip pada jasa titip karena tempatnya yang lumayan jauh.

Sebetulnya sih untuk menyiasati tempat yang jauh ini, ada berbagai cara untuk menuju ICE. Pihak panitia pun memberikan banyak informasi mengenai carai menuju ICE ini. When there is a will, there is a way :)
Rute menuju ICE BSD City dengan Transjakarta. 
Cara menuju ICE dengan KRL dan Transjakarta.
Free shuttle bus disekitar BSD. Sumber foto: Big Bad Wolf
Sebagian lagi sibuk bertanya apakah ada tips supaya tidak mengantri berjam-jam. Tips yang mungkin dapat kami berikan saat hunting buku di BBW adalah
1.Kenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman. Tentunya acara hunting buku membuat kita harus gerak cepat. Kalau baju terlalu manis malah jadi susah untuk bergerak. 
2. Bawalah minuman dan makanan ringan. Tahun lalu memang ada food court, tapi ternyata harus membayar dengan e-money Mandiri dan antriannya panjang. Jadi untuk jaga-jaga, lebih baik membawa cemilan dan minuman dalam tas. 
3. Datanglah di jam-jam yang tidak begitu padat. Mungkin subuh dan bukan weekend dapat menjadi waktu yang tepat.
4. Buat list buku apa saja yang ingin dibeli. Banyaknya buku bagus di sana dapat membuat mata hijau. Daripada lupa apa yang mau dicari, lebih baik buat list-nya. Setelah buku-buku yang diinginkan sudah didapatkan, barulah hunting buku-buku lainnya jika budget masih cukup. 
5. Bawa koper jika belanjaan banyak. Di sana sih disediakan troli dan keranjang untuk meletakkan buku-buku yang akan dibeli. Tetapi just in case kehabisan troli dan keranjang, karena sudah dipakai oleh jasa titip buku, dan supaya tidak repot menenteng plastik, disarankan sih membawa koper. 
6. Pelajari layout letak buku terlebih dahulu. Karena letaknya yang luas, lebih baik kita sudah mengetahui dimana letak buku-buku yang mau kita cari.
7. Pergilah berdua atau bawa teman. Mengapa? Supaya ada teman ngobrol dan bisa saling menjaga saat sedang antri membayar atau saat kita mau ke toilet. Kalau sampai sendiri, sambil mengantri bisa sambil membaca buku yang mau dibeli.
8. Bagi yang membawa anak, seperti kami dan teman-teman kami, sebaiknya pergi berdua (baik dengan teman ataupun dengan pasangan). Kalau kami sih biasanya bergantian menjaga anak-anak. Jadi saya berkeliling mencari buku yang diinginkan, si papa yang menemani anak-anak membaca buku. Setelah itu giliran papa mencari buku, saya menemani anak-anak membaca buku. Dan yang terpenting, beritahu anak-anak agar tidak berpindah tempat dan tidak memberantak buku. Jadi mereka tahu bahwa mereka boleh membaca tetapi tidak mengembalikan buku pada tempatnya. Setiap kali datang ke BBW, Duo Lynns malah sibuk merapikan buku yang diletakkan sembarangan di depannya. Kita juga harus melatih anak-anak untuk bertanggungjawab dari kecil bukan? 
8. Pastikan handphone kita sudah di-charged dan kalau perlu bawa power bank
9. Saat membayar, kami biasanya memilah buku berdasarkan harga. Tujuannya memudahkan kami untuk memeriksa nota dan memudahkan pihak kasir juga. Biasanya kami menghitung ada berapa item yang kami beli. Sehingga saat memeriksa nota, kami pun dapat memeriksa dengan cepat. 
9. Untuk pembayaran, silakan cari informasi cara pembayaran dan promonya. Tahun lalu, mereka menerima uang tunai, kartu kredit berlogo visa. Sedang untuk debit, mereka hanya menerima debit Mandiri. Jadi tidak dapat menggunakan debit BCA. Banyak yang masih bertanya dan sampai sana kebingungan untuk membayar.

Biasanya sih kalau di sini orang bisa kalap dan belanja bukunya jadi buanyak buanget. Nah, pihak panitia bekerjasama dengan TIKI. Nanti akan ada booth TIKI yang tersedia. Jadi kalau malas bawa barangbelanjaan, ada alternatif untuk memaketkan dengan diskon khusus dari TIKI bagi pembeli buku di BBW. 

Bagaimana dengan kami? Tentu saja kami berharap mendapatkan kesempatan untuk dapat tiket preview sale kembali. Bagi books' lovers seperti kami, preview sale tentu sangat menyenangkan. Walau banyak yang bilang trauma berat dengan preview sale tahun lalu yang dipenuhi jastip, tapi kami optimis panitia tidak akan mengulang kesalahan yang sama. Tentu saja seperti tahun-tahun sebelumnya, kami akan tamasya dengan anak-anak ke Big Bad Wolf. Bagi Duo Lynns, serigala yang satu ini baik kok. Mereka sudah bilang mau mencari buku-buku aktivitas dan bacaan seperti Narnia. Maklum, dari semua buku yang dibeli, hampir semua sudah habis dibaca dan buku aktivitasnya sudah dikerjakan. 

Activity books untuk anak-anak dengan harga yang murah.
Oya, Duo Lynns pernah terbangun dan menangis karena tidak menemukan mama papanya di kamar. Mereka mengira kami pergi ke ICE dan meninggalkan mereka (berarti mereka nguping saat saya cerita ke si papa teman-teman berencana tidak bawa anak ke ICE). Ada-ada saja bukan? 

The Big Bad Wolf Book Sale
29 Maret - 9 April 2018
ICE BSD

Anak kecil yang tahun lalu seru dengan buku bacaannya :)

Jumat, 02 Maret 2018

Character Reward Sticker Chart for Kids


Memasuki tahun 2018, kami mempunyai banyak hal yang ingin kami lakukan bersama. Tentunya dibutuhkan komitmen dan ketekunan untuk mewujudkan hal-hal yang ingin kami lakukan bersama. Salah satunya adalah pembuatan reward sticker chart pada awal tahun ini.

Diawali dengan kesukaan anak-anak akan sticker, dari tahun lalu kami ingin menerapkan menempelkan sticker kepada chart harian mereka yang berhubungan dengan aktivitas karakter. Sticker ini sebagai apresiasi kami untuk mereka karena mereka dapat menaati atau menunjukkan suatu sikap yang baik. Menurut kami, hal ini dapat membuat anak merasa dihargai setelah mereka berupaya untuk melakukan sesuatu. Namun karena satu dan lain hal, acara reward sticker ini baru berjalan tahun ini, setelah enam bulan direncanakan dan anak-anak protes kok tidak jalan-jalan acara reward sticker mereka. 

Kami pun melakukan penempelan sticker pada pembelajaran karakter bulan Januari, yaitu diligence atau rajin dengan tokohnya, Nuh. Rajin didefisikan sebagai menggunakan waktu dan tenaga untuk menyelesaikan tugas yang dipercayakan dengan segenap hati. Bagaimana cara kami menggunakan sticker?

Setiap kali anak-anak bertindak sesuai karakter yang sedang dibahas, maka kami akan memuji mereka. Saat mereka bercerita kalau tadi mereka melakukan sesuatu yang sesuai dengan karakter yang dibahas, kami juga akan memuji mereka. Selain itu kami juga memberikan contoh sehingga mereka mengerti apa sih tindakan praktis yang dapat mereka lakukan. Karena penerapan karakter ini ditujukan untuk anak-anak, tindakan praktis yang diberikan haruslah dapat dimengerti oleh mereka. Tindakan praktis itu misalkan membuat worksheet dengan sepenuh hati, membantu mama di dapur, membersihkan kamar mereka, merapikan ranjang, maka itu dapat dibilang bahwa mereka rajin. Setiap malam kami berusaha untuk mereview.

Untuk urusan yang berhubungan dengan kerajinan seperti ini, mendapatkan sticker merupakan hal yang gampang bagi Duo Lynns. Mereka memang telah terbiasa dari kecil untuk membantu sejak mereka kecil. Namun, apakah rajin hanya berhubungan dengan membantu mengerjakan pekerjaan? Bagi saya rasanya terlalu dangkal jika hanya itu. Maka saya pun kembali menggali apakah yang harus dilakukan oleh anak. Kami menyebutnya I will activity atau aktivitas saya akan. Misalkan rajin adalah mengikuti setiap intruksi. Maka selama beberapa hari, aktivitas kami adalah saya akan mengikuti instruksi.

Pelaksanaan ini menjadi lebih sulit karena terkadang mereka suka tidak mengikuti instruksi. Saat mereka tidak mengikuti instruksi, saya menggambarkan muka sedih di chart-nya. Selain itu rajin juga berarti melakukan dengan segenap hati dan siap untuk tanggung jawab yang lebih besar. Maka aktivitas saya akan menjadi saya akan melakukan segala hal dengan sepenuh hati dan saya akan bertanggung jawab.

Dalam pelaksanaannya, adanya chart ini membuat anak menjadi lebih semangat karena mereka merasa dihargai dan dapat menempelkan sticker. Mungkin awalnya mereka melakukan karena mereka menginginkan sticker. Tetapi lambat laun ini akan menjadi bagian dari habit mereka. Sama seperti saat belajar matematika kan biasanya kita menggunakan alat peraga untuk membantu kita menghitung. Saat proses penghitungan sudah lancar, tentunya kita tidak memerlukan alat peraga lagi bukan? Di akhir bulan kami akan me-review apa saja yang menjadi bagian dari karakter yang sedang kami bahas dan memuji mereka untuk setiap sikap mereka yang sesuai dengan karakter tersebut.

Bagi kita sebagai orang tua, mungkin pembuatan chart ini terlihat mudah, karena hanya menempelkan sticker. Namun ternyata pelaksanaanya tidak semudah yang dibayangkan. Terkadang saat kami sedang sibuk dengan event pulang malam, sehingga kami lupa untuk mereview dan memuji mereka untuk perbuatan baik mereka. Selain itu, ada hari-hari dimana sticker ini bukanlah sebagai reward tetapi sebagai judgement kami terhadap anak. Ternyata reward sticker ini lebih menguji motivasi kami sebagai orang tua mereka dan kekonsistenan kami dalam menempelkan sticker.