Sabtu, 28 September 2019

Math Mammoth 101: How to Use Math Mammoth


Masih melanjutkan tentang MathMammoth, setelah tahu tentang bermacam-macam tipe Math Mammoth, maka pertanyaan berikutnya yang sering muncul adalah bagaimana cara menggunakan Math Mammoth. Tidak seperti buku lain yang ada teacher guide, Math Mammoth tidak memberikan buku panduan untuk guru. Tetapi walaupun tidak memberikan panduan untuk guru, Math Mammoth mudah untuk digunakan.
Penjelasan untuk sub bab geometri. 
Penggunaan Math Mammoth pada setiap tingkatan
Math Mammoth pada setiap grade terdiri dari dua workbook untuk murid (bagian A dan B), kunci jawaban, cumulative review, test, dan cutouts (tidak selalu ada,tergantung materi yang akan diajarkan). Cutouts merupakan alat bantu tambahan yang dapat digunakan untuk menerangkan salah satu pelajaran di bab yang ada. Didalam setiap workbook terdapat penjelasan singkat mengenai isi dari bab tersebut. Dalam setiap sub bab pun diberikan keterangan mengenai pelajaran yang akan diberikan. Dengan adanya bagian ini, kita sebagai guru dapat membaca dan menerangkan kepada anak-anak.
Penjelasan mengenai isi bab yang akan dikerjakan.
Kita dapat mengerjakan satu atau dua soal bersama dengan anak sehingga anak memahami cara mengerjakan soal tersebut. Setelah itu biarkan si anak untuk mengerjakannya. Untuk memeriksa isi jawaban, maka kita dapat menggunakan kunci jawaban yang diberikan.
Cutout untuk pecahan. 
Setelah anak-anak menyelesaikan semua materi dalam satu bab, maka lembar cumulative review dapat diberikan. Cumulative review ini berisi kumpulan soal-soal dari bab-bab sebelumnya. Harapannya dengan adanya materi-materi sebelumnya, anak-anak tidak akan lupa materi sebelum-sebelumnya.
Cumulative review setelah bab 6 selesai. 
Setelah anak-anak menyelesaikan cumulative review, maka kita dapat memberikan test kepada anak tersebut. Test ini bersifat opsional, boleh diberikan atau tidak. Saya pribadi lebih suka memberikan test ini untuk memeriksa seberapa besar si anak menguasai suatu materi.

Bagaimana caranya untuk tahu bahwa si anak menguasai materi atau belum? Salah satu cara untuk memeriksa apakah si anak menangkap suatu konsep adalah saat si anak mengerjakan soal cerita. Jika si anak dapat mengerjakan soal cerita tersebut, maka dapat dikatakan bahwa si anak memahami konsep dari suatu materi. Jika kita rasa anak belum menguasai materi tersebut, baik soal cerita ataupun soal konsep sederhana, maka kita dapat mengulang materi yang kita rasa belum dikuasai oleh si anak sampai anak mengerti. Biasanya saya akan mencetak ulang soal yang belum dikuasai, dan meminta anak untuk mengerjakan kembali.
Test yang diberikan setelah anak menyelesaikan pelajaran.
Cara menyelesaikan Math Mammoth dalam satu tahun ajaran.
Pertanyaan ini sering muncul dan dipertanyakan oleh teman-teman. Berapa banyak lembar soalkah yang harus diberikan kepada si anak setiap kali belajar. Ada beberapa cara yang dapat digunakan.

Yang pertama, dengan membagi lembar soal berdasarkan jumlah hari efektif. Bagilah materi dalam dua semester (berdasarkan bagian A dan bagian B), lalu hitunglah lembar soal yang ada dalam suatu bagian. Setelah itu hitung juga berapa banyak cumulative review dan test yang ada dalam satu bagian. Tentukan juga jumlah hari yang akan digunakan untuk belajar matematika dalam satu semester. Jumlah hari yang ada dalam 1 semester akan digunakan untuk mengerjakan soal dan juga cumulative review dan test. Idealnya jumlah hari yang akan digunakan untuk mengerjakan cumulative review dan test akan sama dengan jumlah cumulative review dan test yang ada.

Untuk mendapatkan jumlah hari yang dapat digunakan untuk mengerjakan soal, kurangi jumlah hari dalam 1 semester dengan jumlah cumulative review dan jumlah test. Untuk mendapatkan jumlah lembar per hari, kita tinggal membagi jumlah halaman lembar soal dengan jumlah hari untuk soal.  Maka akan didapatkan minimal lembar soal yang harus dikerjakan supaya materi ini selesai dalam 1 semester.

Misal, untuk grade 4A,
Halaman lembar soal = 181 halaman.
Jumlah cumulative review = 3 cumulative review
Jumlah test = 4 test

Jumlah hari dalam 1 semester = 100 hari
Jumlah hari untuk soal = jumlah hari – jumlah C. Review – jumlah test = 100 - 3 - 4 = 93 hari
Jumlah lembar soal/hari = jumlah halaman lembar soal : jumlah hari untuk soal = 181/93 = 1.94 (2 lembar per hari) 
  
Cara yang kedua adalah dengan mengerjakan berdasarkan sub bab. Ini adalah cara yang biasa saya gunakan. Dalam suatu bab, terdapat beberapa sub bab. Setiap sub bab memiliki 2 hingga 5 lembar soal. Dalam setiap pertemuan, kakak menyelesaikan satu sub bab. Setelah semua sub bab selesai, maka kami melanjutkan dengan menyelesaikan cumulative review dalam 1 pertemuan dan setelah itu test dalam 1 pertemuan.

Alasan mengapa saya memilih dengan cara yang kedua adalah untuk memudahkan saya membagi pelajaran. Sehingga saya punya waktu lebih sebagai waktu cadangan jika saya saya harus mengulang suatu materi. Jika semua berjalan lancar, maka saya dapat lanjut ke bab atau buku berikutnya.

Pada dasarnya tidak ada patokan bahwa suatu materi harus selesai dalam suatu waktu, karena kecepatan anak berbeda-beda. Dengan kata lain, kita dapat menyesuaikan penggunaan Math Mammoth sesuai kebutuhan kita dan kemampuan si anak. Seperti yang selalu saya katakan, kurikulum membantu kita untuk mengajar, bukan membuat kita menjadi stres karena dikejar-kejar kurikulum.

Selamat menggunakan Math Mammoth :)












Senin, 09 September 2019

Review Kurikulum Matematika: Math Mammoth

Mathmammoth.com
Berbicara tentang kurikulum Matematika memang selalu menjadi topik yang menarik, khususnya saat anak berusia diatas 6 tahun. Banyak yang bertanya kepada saya kurikulum Matematika apa yang dipakai oleh Duo Lynns selama usia SD ini. Kami memang memakai dua kurikulum, yaitu Professor B untuk aritmetika SD dan juga Math Mammoth saat Prof B sudah selesai digunakan.

Math Mammoth dikarang oleh Maria Miller. Maria Miller awalnya adalah guru matematika yang juga seorang homeschool mom. Sejak awal tahun 2000an, Maria Miller menjadi tutor anak-anak homeschool dan melihat bahwa buku-buku yang digunakan bukanlah buku khusus untuk homeschooler. Oleh sebab itu banyak ibu-ibu yang bergumul dalam dalam mengajarkannya. Sejak itu Maria Miller berusaha membuat buku matematika yang memang khusus untuk homeschooler dengan penjabaran konsep yang sederhana tetapi mudah dipahami oleh si ibu dan si anak .

Math Mammoth sendiri mempunyai banyak jenis buku-buku matematika. Berdasarkan jenisnya, maka ada dua jenis, yaitu Full Curriculum dan Supplemental Material. Full Curriculum menggunakan pendekatan masteri dan terdiri dari dua seri, yaitu:
1. Light Blue Series
Light Blue Series merupakan kurikulum matematika yang lengkap sesuai grade atau kelasnya berdasarkan kurikulum Amerika. Setiap tingkat kelas di Light Blue Series terdiri dari buku untuk siswa (A dan B), yang berisi penjelasan dan soal-soal untuk siswa. Selain itu terdapat juga kunci jawaban, soal-soal ujian, soal-soal cumulative review, dan beberapa alat peraga yang dapat dipotong dan digunakan oleh siswa.
2. Blue Series
Berbeda dengan Light Blue Series yang membagi pelajaran matematika berdasarkan jenjang kelasnya, Math Mammoth Blue Series merupakan worktexts berdasarkan topik-topik spesifik dalam matematika. Setiap buku terdiri dari penjelasan konsep dan soal-soal yang bervariasi.

Sedangkan Supplemental Material terdiri dari 5 seri, yaitu:
1. Math Mammoth Skills Review Workbooks
Math Mammoth Skills Review Workbooks dirancang sebagai pelengkap untuk Light Blue Series. Buku ini dirancang dengan pendekatan spiral (penjelasan mengenai metode spiral dan metode masteri dapat dilihat di link berikut) dan dapat digunakan bersamaan dengan kurikulum utama.
2. Math Mammoth Review Workbooks
Math Mammoth Review Workbooks dirancang untuk memberikan anak-anak review menyeluruh atas suatu tingkatan. Masih dengan pendekatan soal-soal campuran atas beberapa topik, workbook ini juga dilengkapi dengan test. Workbook ini idealnya digunakan saat anak-anak sedang liburan, jadi menjaga supaya jangan sampai anak-anak lupa dengan materi yang ada.
3. Make It Real Learning Workbooks
Make It Real Learning Workbooks berfokus untuk menjawab pertanyaan mengenai aplikasi dari setiap konsep matematika yang dipelajari. Workbook berisi aktivitas atau situasi yang diambil dari keadaan nyata dengan data data yang real.
4. Golden and Green Series
Untuk seri yang ini, akan lebih baik jika digunakan oleh tutor atau guru. Mammoth Golden Series merupakan kumpulan soal-soal untuk kelas 3 sampai 8, terdiri dari dua bagian A dan B untuk setiap tingkatnya Sedangkan Green Series merupakan kumpulan soal berdasarkan topik dalam matematika, seperti geometri, bilangan bulat, statistika, dan lain-lain. Soal-soal yang ada di Golden and Green Series ini merupakan soal-soal yang bervariasi baik dalam soal cerita maupun kesulitannya.
5. WTM Mathematics Foundation
Mathematic Foundations merupakan worktext yang custom-made. Worktext ini dirancang untuk anak-anak yang telah menyelesaikan pelajaran matematika di pendidikan dasar tetapi tidak mempunyai kemampuan matematika yang kuat
Tabel perbandingan setiap seri. Sumber: Mathmammoth.com
Untuk full curriculum, Math Mammoth menyediakan versi US dan versi internasional seperti Spanish, UK, South Africa, European, Canadian, dan New Zealand. Perbedaannya adalah di satuan mata uang, satuan metrik, dan bahasa yang digunakan. Kami tetap memilih versi US karena versi mata uang Indonesia tidak ada. Sedangkan untuk bahasanya, karena selama ini kurikulum menggunakan Inggris Amerika, maka versi yang lain takutnya akan membuat anak-anak tercampur antara penulisan kata dalam Inggris Amerika dan Inggris British (seperti center dan centre).

Bagaimana dengan kami? Kami mengambil Light Blue Series, untuk melengkapi pelajaran yang didapatkan anak-anak dari Prof B sesuai dengan jenjang kelasnya. Kami memilih menggunakan Math Mammoth karena:
1. Bisa di-download langsung.
Awalnya kami berencana mengambil Saxon karena pendekatan spiral dan soal-soalnya yang membuat anak-anak tidak lupa dengan materi-materi sebelumnya. Tetapi karena Saxon berbentuk buku dan lumayan tebal-tebal, maka kami kesulitan untuk pengiriman dan membawa ke Indonesia. Math Mammoth tersedia dalam 3 format, yaitu buku, CD atau softcopy yang dapat di-download langsung. Best seller-nya tentu yang ketiga. Sehingga untuk kita yang tidak berada di Amerika, tidak perlu repot-repot kirim dari luar negeri dan tidak takut bukunya tertahan di Bea Cukai.
Worktext yang ada di CD.
2. Biaya reasonable.
Dibanding dengan kurikulum matematika lainnya, Math Mammoth termasuk sangat murah dengan muatan materi yang berbobot. Terutama untuk yang dalam format CD dan softcopy. Jadi kita dapat mencetak sendiri, sesuai kebutuhan. Walaupun formatnya berwarna, namun kita dapat mencetaknya dalam bentuk hitam putih. Lumayan memangkas biaya yang ada, bukan?
3. Pendekatan masteri tetapi diakhir bab terdapat cumulative review bab-bab sebelumnya. 
Hampir semua topik di Math Mammoth ini diajarkan dengan menggunakan pendekatan masteri. Namun tetap ada pendekatan spiral yang digunakan di dalam buku-buku Math Mammoth. Terutama untuk soal-soalnya, akan ada review topik-topik di bab sebelumnya (atau dalam Prof B disebut mixed practice). Namun pendekatan spiral ini berbeda dengan pendekatan spiral yang digunakan oleh Saxon (topik diajarkan sedikit demi sedikit dan meningkat secara perlahan).  Tetapi bagi kami hal ini cukup untuk membuat anak mengingat kembali pelajaran sebelumnya.
Sumber-sumber tambahan yang ada di internet.
4. Menggabungkan metode Sing math yang terkenal dengan pemodelan dengan metode math yang umum.
Banyak orang yang menggunakan kurikulum luar berpendapat bahwa soal-soal luar biasanya kurang menggigit (karena soal kan tidak punya gigi). Memang untuk soal dan pendekatan, kurikulum Asia sudah terbukti lebih rumit dan mendetil. Tidak heran kurikulum matematika ala Singapore sangat digemari di Amerika. Math Mammoth menggabungkan metode pemodelan dan logika dalam Singapore Math dengan metode matematika yang umum digunakan. Dengan demikian proses pendekatan pembelajaran ke anak menjadi lebih menarik dan soal-soalnya pun menjadi lebih menantang.
Puzzle Corner.
5. Puzzle corner, challenge problem, dan new terms yang membuat anak-anak berpikir. 
Di setiap bab selalu tersedia beberapa puzzle corner dan soal-soal menantang untuk membuat anak-anak tidak menjadi bosan. Soal-soal ini menggabungkan logika dan konsep yang sedang diajarkan di bab tersebut. Hal ini bagi kami sangat menarik sehingga anak-anak belajar menganalisa dan berpikir. Untuk anak-anak yang ingin soal-soal tambahan, Math Mammoth juga menyediakan link-link tambahan di setiap bab. Jadi tidak perlu takut anak kekurangan soal-soal untuk dikerjakan.
New terms and symbols.
Diakhir setiap sub bab akan disediakan kotak new terms yang berisi istilah-istilah baru yang digunakan di sub bab tersebut. Dengan adanya kotak new terms ini, orang tua dan anak pun dengan mudah mengingat dan mengetahui konsep baru apa yang didapatkan di sub bab tersebut.
Self teaching system dengan penjelasan yang singkat, padat, dan jelas.
6. Self teaching system, tanpa buku pegangan guru.
Berbeda dengan beberapa buku untuk homeschooler yang dilengkapi dengan buku pegangan guru, Math Mammoth tidak menyediakan buku pegangan guru secara terpisah ataupun kalimat-kalimat untuk memandu orang tua dalam mengajar. Dengan self teaching system, setiap bab dilengkapi dengan keterangan mengenai konsep yang akan diajarkan. Dengan kata lain, anak-anak dapat dilatih untuk belajar mandiri dan kita sebagai orang tua cukup menjelaskan melalui keterangan yang diberikan di setiap bab.
7. Math Mammoth menyediakan Lesson Plan untuk memudahkan orang tua dalam menggunakan kurikulum yang ada.
Bagi banyak orang tua, membuat lesson plan atau rencana pembelajaran merupakan sesuatu yang memusingkan. Maka untuk memfasilitasi para orang tua, sekarang Math Mammoth menyediakan lesson plan bagi para orang tua. Lesson plan ini dijual terpisah dari paket kurikulum yang ada.

Secara keseluruhan, menurut kami Math Mammoth tidaklah susah untuk digunakan para homeschooler dan soal-soal yang ada cukup bervariasi. Jika dibandingkan dengan kurikulum nasional, soal-soal Math Mammoth cukup menantang dan membuat anak berpikir dengan logika. Selain itu, harganya yang ekonomis dan dapat di-download menjadikan Math Mammoth mudah untuk didapatkan.


Jumat, 06 September 2019

Tujuhbelasan Kami Tahun Ini


Bulan Agustus merupakan bulan yang penuh dengan kegembiraan. Bagaimana tidak, di bulan ini bangsa kita merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Di tahun ini, kami merayakan HUT RI ke 74 bersama dengan kedua komunitas homeschool kami.
Upacara sederhana kami di CCHC
Di komunitas CCHC, upacara dibuat sesederhana mungkin, berhubung anak-anak yang ikut masih kecil. Anak-anak pun diberitahu bahwa bangsa ini dapat merdeka karena para founding fathers, pejuang-pejuang yang ada tidak pernah menyerah untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. untuk mendapatkan kemerdekaan yang didapatkan saat ini Pas sekali dengan tema karakter bulan ini yaitu endurance. Kami pun bersama-sama mendoakan bangsa ini agar semakin maju.
Peserta dari kecil sampai dewasa.
Anak-anak dengan serius mengikuti upacara.
Setelah selesai upacara, maka perlombaan pun dimulai. Baik orang tua maupun anak-anak (kecuali kami dan 2 keluarga lainnya yang mengurus acara) berpartisipasi dalam lomba dan dibagi menjadi tiga kelompok. Lomba yang ada adalah lomba memasukkan pensil ke botol, lomba kelereng secara estafet, lomba lomba mengancingkan baju, dan lomba memindahkan air dengan menggunakan spons. Karena anak-anak di sini masih kecil, maka permainan hanya untuk seru-seru saja. Di akhir kegiatan, anak-anak ini mendapatkan goodie bag.
Lomba memasukkan pensil ke dalam botol.
Lomba estafet kelereng.
Lomba makan kerupuk yang akhirnya diikuti oleh semua peserta.
Kapan lagi disuruh makan kerupuk :D
Lomba buka dan pasang kancing.
Hiburan anak-anak di tengah lomba.
Seminggu setelahnya, kami pun merayakan kemerdekaan bersama komunitas ATII. Karena di sini banyak anak remaja, maka anak-anak pun merasakan upacara yang lebih lengkap.
Upacara yang lebih lengkap.
Perlombaan yang ada pun lebih bervariasi. Setelah membagi orang tua dan anak-anak menjadi enam kelompok (kecuali kami dan 2 keluarga lainnya yang mengurus acara), maka perlombaan pun dimulai, dari lomba estafet membawa telur puyuh di sendok, lomba makan kerupuk, lomba memindahkan kacang dengan menggunakan sumpit berregu, lomba balap karung secara estafet, lomba memindahkan karet gelang dengan menggunakan sedotan, dan lomba tarik tambang. Untuk hadiah, hanya juara 1, 2 dan 3 yang mendapatkan hadiah namun tidak ada yang menangis karena semuanya having fun.
Lomba kelereng telur puyuh.
Lomba makan kerupuk, dari yang tua sampai yang muda pun semangat :)

Lomba memindahkan kacang dengan sumpit.
Lomba balap karung.
Lomba oper karet dengan sedotan.
Pemenang lomba tarik tambang.
Mengikuti dua perayaan di dua komunitas yang berbeda ternyata sangatlah seru. Cara merayakannya pun pasti ada perbedaan, karena peserta dan range umur yang berbeda. Walaupun demikian, anak-anak menikmati permainan yang ada. Duo Lynns dengan senang hati berada bersama kelompoknya masing-masing dan berpartisipasi di setiap perlombaan, baik dari pemain maupun jadi supporter.
Saat peserta termuda semangat untuk ikut tarik tambang anak-anak.
Satu hal yang kami syukuri adalah kami dapat menikmati kebersamaan dengan komunitas yang menjadi support system kami. Satu dengan yang lain saling mendukung dan bekerja sama. Yes, we love to be part of our communities.
Berjalan bersama