Senin, 19 Agustus 2019

Peran Ayah Dalam Homeschool


Berbicara tentang pendidikan, sebagian orang merasa bahwa urusan pendidikan adalah urusannya si Ibu. Ayah merasa bahwa tanggung jawab ayah adalah bekerja untuk menyediakan setiap kebutuhan di rumah. Tetapi apakah benar demikian?

Tentu saja tidak benar. Urusan pendidikan anak merupakan tanggung jawab suami istri sebagai orang tua si anak. Ayah, sebagai kepala keluarga dan imam dari keluarganya juga mempunyai tanggung jawab yang sama dalam hal pendidikan.

Beberapa bulan yang lalu, komunitas yang kami ikuti mengambil topik Equiping the Fathers dalam parents meeting yang diadakan. Ada beberapa hal yang kami dapatkan dan juga mengkonfirmasi apa yang ada dalam pemikiran kami.

Yang pertama adalah tugas dan peran seorang laki-laki. Selama ini, kalau mendengar tentang peran laki-laki, pastilah yang terbayang adalah sebagai tulang punggung keluarga, yang menyediakan setiap hal yang diperlukan keluarga. Namun bukan itu saja peran laki-laki. Seorang laki-laki berperan sebagai partner dari istrinya dan sebagai ayah dari anak-anaknya.

Dengan mengetahui peran seorang laki-laki secara jelas, maka si ayah akan lebih mudah untuk memimpin keluarga dan menjaga visi dari keluarga tersebut. Secara garis besar, ada tiga visi yang harus ada. Visi tersebut diambil dari Yesaya 58:12, yaitu membangun, meletakkan dasar untuk generasi selanjutnya, dan memperbaiki serta membetulkan jalan. Dengan kata lain, peran ayah dalam keluarga sangatlah penting. Termasuk dalam hal pendidikan, yang merupakan tanggung jawab ayah juga.

Berhubung kami semua memilih homeschool atau pendidkan di rumah sebagai pola pendidikan kami, maka topik pembahasan kami pun beralih mengenai homeschool atau home education. Salah satu senior yang anak-anaknya sudah kerja dan menikah menekankan tentang homeschool yang sesungguhnya.

Home education berarti pendidikan berawal dari rumah melalui orang tuanya, bukan tenaga pengajar yang didatangkan ke rumah ataupun komunitas yang ramai-ramai mengajar pelajaran secara bergantian. Dengan kata lain, rumah merupakan pusat pembelajaran utama untuk anak-anak kita. Anak-anak kita merupakan tanggung jawab kita, bukan tanggung jawab teman kita dan juga bukan tanggung jawab komunitas kita. Komunitas merupakan support system, untuk mendukung orang tua yang ada melaksanakan panggilannya. Sedangkan kegiatan belajar mengajar dan penanaman moral merupakan tugas dan tanggung jawab masing-masing orang tua.

Kami pun memiliki pandangan yang sama dengan senior kami. Pentingnya kesepakatan antara suami dan istri ini akan sangat membantu dalam perjalanan homeschool suatu keluarga. Ayah pun harus berkomitmen untuk:
1. menerima tanggung jawab untuk mendidik anak-anak kita dengan berkomitmen melakukannya untuk Tuhan (Ef 6:4). Sebagai ayah kita diminta untuk mendidik anak-anak kita di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Tuhanlah sebagai pusat dari pendidikan kita.
2. berkomitmen untuk membuat rumah sebagai pusat pembelajaran utama bagi anak-anak (Ulangan 6:7). Seperti yang diutarakan diatas, rumah merupakan pusat pembelajaran dimana orang tuanya berperan penting dalam pendidikan anak-anaknya.
3. berkomitmen untuk melaksanakan pendidikan yang dibangun diatas kebenaran (Mat 7:24). Banyak orang memilih suatu pola pendidikan karena ambisi, kepahitan, ataupun motif pribadi. Namun yang terbaik adalah memilih pola pendidikan yang dibangun diatas kebenaran.
4. berkomitmen untuk melakukan segala hal dengan disertai rasa konten atau cukup (1 Tim 6: 6 – 9). Hal ini membuat kita tidak iri dengan yang lain dan merasa konten dengan segala berkat yang diberikan Tuhan pada kita.

Dalam perjalanannya, seringkali ayah merasa gagal dan terjatuh dalam perangkap yang sama. Hal ini disebabkan karena membandingkan antara kita dengan orang lain, yang akhirnya membawa kita ke dalam dosa. Oleh sebab itu, merasa konten sangatlah perlu. Selain itu karena kesibukan yang ada, membuat peran suami mulai hilang. Istri seakan berjalan sendiri dalam menjalani setiap tahap karena ayah gagal untuk mendampingi istri. Ataupun kalau ayah ada, ayah seakan invisible dan tak terlihat sehingga segala hal dikerjakan oleh istri. Oleh karena itu, penting bagi suami istri mempunyai waktu berkualitas untuk menjaga komitmen berdua.  

Sikap ayah yang tidak mau belajar hal yang baru pun dapat menjadi perangkap bagi ayah dalam menjalankan mandatnya. Ditambah lagi dengan ekspektasi yang terlalu tinggi sehingga anak selalu dibandingkan dengan si ayah. Namun ada baiknya si ayah mengingat bahwa sebelum kita mendidik anak-anak kita, kita dahulu yang dididik dan dibentuk Tuhan. Dengan demikian, kerendahan hati pun ada dalam ayah sehingga ayah dapat menjalankan setiap visi dan komitmen yang ada.


Dari pertemuan ini, kami kembali diingatkan bahwa peran ayah sangatlah penting dalam suatu keluarga. Dan dalam bahasan tentang homeschool, seperti yang selalu kami utarakan saat orang bertanya tentang homeschool, homeschool is not for everyone. Homeschool is calling. Tujuan utama kita melakukan homeschool ataupun homeeducation adalah bukan untuk membuat anak memenuhi impian kita, tetapi membuat mereka memenuhi panggilan Tuhan dalam hidup mereka. 

Jumat, 09 Agustus 2019

Field Trip: Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga


Setelah menjelajah PP IPTEK, kami melanjutkan field trip kami ke Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga. Sebetulnya dua tempat ini terpisah, tetapi letaknya berdekatan. Kami memilih mengunjungi Dunia Air Tawar terlebih dahulu baru mengunjungi Dunia Serangga.

Dunia Air Tawar terletak di sebelah selatan kawasan TMII, yang juga berdekatan dengan Taman Legenda Keong Emas. Bangunan yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1994 ini berada di tengah-tengah danau buatan yang juga menjadi tempat ikan-ikan air tawar. Di sini juga ditawarkan makanan ikan yang dapat dibeli dan ikan-ikan yang ada dapat diberi makan.
Kolam atau danau buatan dengan ikan koi yang dapat diberi makan.
Walaupun cuaca di luar sangatlah panas, tetapi begitu masuk ke dalam ruangan Dunia Air Tawar, kami langsung merasa adem. Memang ruangan ini dirancang supaya suhunya sesuai untuk ikan-ikan yang ada. Kami disambut oleh akuarium berbentuk lorong yang berisi ikan air tawar yang cukup besar.
Ikan araipama yang besar.
Selain akuarium, ada juga kolam-kolam yang berisi ikan-ikan besar yang juga ada di danau buatan di halaman depan Dunia Air Tawar.
Ikan lele bagarius yang besar. 
Ikan pari alias sting ray.
Ikan buntal yang mungil dan bisa jadi besar saat dalam bahaya.
Kura-kura aligator.
Melihat koleksinya yang lumayan banyak, tidak heran Dunia Air Tawar disebut sebagai taman biota air tawar terlengkap dan terbesar di Indonesia dengan koleksi ikan sebanyak 160 spesies dengan jumlah lebih dari 6.000 ekor ikan. Luar biasa bukan?
Ikan berkaki Meksiko
Ikan sirip tinggi Cina.
bulus emas atau labi-labi albino.

Selain melihat ikan, di dalam Dunia Air Tawar juga terdapat Theater 4D. Berhubung waktu yang terbatas, maka kami pun tidak masuk ke dalam Theater 4D.
Akuarium dengan hiasan ala Bali. 

Di bagian ujung Dunia Air Tawar terdapat cindera mata yang dapat dibeli. Cindera mata ini bukan hanya barang, tetapi juga ada ikan-ikan hias.
Yak...dipilih...dipilih... 
Kami pun keluar menuju Dunia Serangga. Dunia Serangga ini berisi koleksi serangga-serangga yang sudah tidak hidup lagi. Yah, untuk orang-orang seperti saya dan mama-mama yang lain yang tidak suka serangga, hal ini cukup membantu kami untuk melihat berbagai macam serangga tanpa kuatir mereka menghinggapi kami.
Peta serangga Indonesia. 
Serangga apa sajakah ini?
Dunia Serangga didirikan atas prakasa pengurus Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia dan Museum Zoologicum Bogoriense. Tujuan utama dari didirikannya museum yang diresmikan pada tanggal 20 April 1993 ini adalah untuk memperkenalkan keanekaragaman dunia serangga dan meningkatkan keinginan serta kepedulian masyarakat terhadap peran dan potensinya di alam.
Koleksi capung jarum.
Belalang sembah atau praying mantis.
Lalat dan jenisnya.
Serangga yang menggelikan: kecoak.
Kumbang gitar.
Kepik yang mungil.
Dunia Serangga memiliki sekitar 600 jenis serangga. Melihat dari koleksi yang ada, nampaknya kupu-kupu merupakan koleksi terbanyak di museum ini. Disusul dengan kumbang, dan serangga lainnya.
Peta kupu-kupu di Indonesia.
Kupu-kupu yang ada di Timor-Timur.
Cantik ya....
Kupu-kupu bantimurung.
Yuk, diet dengan menu serangga.
Di bagian belakang Dunia Serangga terdapat sebuah taman yang disebut Taman Kupu-Kupu. Taman ini baru ada pada tahun 1998, atas prakasa Bapak Soedjarwo dari yayasan Sarana Wana Jaya. Dengan adanya taman ini, kita dapat melihat kebun pakan, kandang penangkaran, dan pelestarian kupu-kupu yang dilindungi dan langka.
Jalan menuju Taman Kupu-Kupu.
Metamorfosis kupu-kupu.
Kupu-kupu dan bunga.
Field trip kami hari ini pun berakhir sudah. Tentunya banyak hal yang dipelajari anak-anak. Kami melihat banyak jenis ikan air tawar di Dunia Air Tawar, dari yang kecil hingga yang besar. Sedangkan di Dunia Serangga, kami pun belajar bahwa walau terkadang serangga menyebalkan, namun banyak juga serangga yang membantu manusia. Memang belajar sambil jalan-jalan selalu menyenangkan. Apalagi di TMII banyak museum yang dapat dikunjungi secara gratis, salah satunya Museum Tionghoa Indonesia.
Foto dulu ah sebelum pulang. 
Sekilas Info
Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga
Alamat: Jl. Taman Mini Raya, RW.10, Jakarta Timur 13820
Jam Operasional: 08.30 – 17.30
HTM: Rp 30.000,00

Jam Operasional TMII: 07.00 – 22.00
HTM Taman Mini:
Mobil: Rp 15.000,00
Motor: Rp 10.000,00
Bus/Truk: Rp 35.000,00
Tiket Pintu Masuk: Rp 20.000,00 (3 tahun sudah dikenakan biaya).
Bianglala

Field Trip to PP IPTEK


Kalau mendengar kata field trip ke Taman Mini Indonesia Indah, pasti semua membayangkan jalan-jalan ke setiap anjungan yang ada. Hmm, tidak salah sih. Namun di TMII banyak tempat lain yang bisa dikunjungi untuk field trip. Salah satunya adalah Pusat Peragaan IPTEK.

Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau biasa disebut PP IPTEK ini merupakan science center yang berada di kawasan Taman Mini. Yang namanya Science Center, tentunya bertujuan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan teknologi secara menyenangkan, sama halnya dengan Science Center di Bandung ataupun Taman Pintar di Jogja. Pembangunan PP IPTEK ini tentunya tidak lepas dari gagasan B.J. Habibie, yang saat itu menjadi menristek RI.
Salah satu alat peraga tentang medan magnetik. 
Mengenal rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Saat komunitas kami field trip ke sana, ternyata sedang ada acara di pintu masuk. Kami pun disarankan untuk masuk melalui pintu samping. Setelah semua peserta lengkap, kami memulai field trip kami di sini. Konon katanya ada sekitar 250 alat peraga yang disiapkan untuk anak-anak dari TK sampai dengan SMA.

Oleh petugas yang ada kami disarankan untuk menuju ruang science di lantai 2. Di ruangan ini akan diadakan percobaan tentang balon pada pukul 10.00. Anak-anak pun bergegas menuju ke lantai 2. Di percobaan kali ini anak-anak diajak bermain dengan balon.
Kakak diminta melakukan percobaan dengan balon yang diisi air. 
Adik melakukan percobaan dengan balon yang disemprot minyak kayu putih. 
Berhubung anak-anak masih kecil-kecil, maka kami pun kembali ke lantai dasar untuk melihat alat-alat peraga yang sesuai dengan umur anak-anak. Pertama anak-anak bermain dengan baterai tangan. di percobaan ini anak-anak belajar dengan menyenangkan tentang teori yang dikemukakan oleh Alessandro Volta, yaitu perpindahan ion antara 2 logam yang berbeda jenis adalah prinsip dasar baterai. Dengan menggunakan ion-ion yang keluar dari kedua telapak tangan yang digosokkan, maka elektron yang keluar dapat menjadi baterai, yang terlihat pada alat.
Baterai tangan.
Mengubah energi menjadi daya.
Menyalakan lampu dengan cara mengayuh sepeda.

Musik dari pipa.
Di lantai dasar ini juga terdapat ruangan untuk simulasi gempa dan juga simulasi tsunami. Di ruangan ini, anak-anak belajar mengetahui apa yang akan dirasakan saat gempa. Antrian di simulasi gempa ini lumayan panjang, tetapi juga cepat bergerak.
Merancang bangunan tahan gempa.
Simulasi tsunami.
Cara yang fun untuk mempelajari gaya gesek.
Bola mana yang sampai duluan?  
Berhubung kami masih ada tempat tujuan berikutnya, yaitu Dunia Air Tawardan Dunia Serangga, maka kami pun menyelesaikan kunjungan kami di PP IPTEK. Masih ada lantai 3 yang belum kami jelajahi, mungkin di lain waktu akan kami jelajahi, saat anak-anak sudah SMP.
Smart Screen, saat disentuh akan muncul keterangan tentang hewan yang disentuh.
Tempat kesukaan anak-anak, saat disentuh, akan keluar suara alat musiknya. 
Sekilas Info
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK)
Alamat: Jl. Raya TMII, RW 10, Jakarta Timur 13810
Telephone: 021-8401488
Jam operasional: 08.30 – 16.00 (Senin – Jumat), 09.00 – 16.30 (Sabtu – Minggu)
HTM: Rp 16.500,00

Jam Operasional TMII: 07.00 – 22.00
HTM Taman Mini:
Mobil: Rp 15.000,00
Motor: Rp 10.000,00
Bus/Truk: Rp 35.000,00

Tiket Pintu Masuk: Rp 20.000,00 (3 tahun sudah dikenakan biaya).