Selasa, 16 Januari 2018

Science activity: Apakah Daun Bertulang?


November kemarin pelajaran Science kami masuk ke dalam pembahasan tumbuhan. Tidak jauh berbeda dengan pembahasan Science saat kakak kelas satu, science kelas dua kembali membahas tumbuhan. Salah satu materinya adalah mengenal fungsi dan struktur daun. 

Dari buku Abeka, dijelaskan bahwa daun berfungsi untuk membuat makanan untuk tanaman. Dan bukan hanya untuk tanaman, daun membuat makanan untuk kita juga. Sebagai contoh, dibutuhkan 30 daun untuk memproduksi satu buah apel dan dibutuhkan 12 daun pisang yang besar untuk membuat satu tandan pisang. 

Daun juga mempunyai berbagai macam bentuk. Ada yang biasa, ada yang seperti jari. Dan setiap daun mempunyai tulang daun yang berbeda juga. Tulang daun ini dalam bahasa Inggris disebut leaf's vein. Jika diterjemahkan, vein berarti pembuluh darah. Dan memang seperti pembuluh darah yang berfungsi mengangkut darah ke seluruh tubuh, tulang daun ini berfungsi mengangkut air ke setiap bagian daun. 

Untuk membantu anak-anak mengamati bentuk tulang daun, maka kami melakukan aktivitas berikut ini. Apa saja yang diperlukan?
1. Daun beraneka bentuk, minimal 2.
2. Kertas putih.
3. Pensil warna atau crayon.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Letakkan daun di bawah kertas. Pastikan daun tersebut terbuka dengan rapih.
2. Dengan menggunakan crayon atau pensil warna, arsirlah seluruh bagian kertas yang berada di atas daun tersebut. 
3. Lakukan pada beberapa jenis daun.

Apa yang akan didapatkan? Anak-anak akan lebih mudah untuk melihat bentuk tulang daun. Tulang daun mempunyai bentuk seperti jari, ataupun seperti tulang ikan. Aktivitas ini akan menyenangkan jika mereka boleh menggunakan berbagai macam warna saat mengarsir kertas yang ada.
Tulang Daun Pepaya.
Selamat mengamati tulang daun yang ada :)
Cap daun yang dilakukan adik.

Rabu, 10 Januari 2018

Craft about Love: Helpful Hands

Bulan yang lalu kami membahas karakter love atau kasih. Kasih didefinisikan sebagai memberi kebutuhan mendasar orang lain tanpa menambahkan motivasi atau kepentingan pribadi ataupun reward dari apa yang kita lakukan. Dengan kata lain,saat kita menunjukkan kasih kepada sesama, kita tidak mengharapkan balas budi atau balas jasa. Seperti lagu Kasih Ibu: ‘hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia’.

Membahas karakter ini memang menyenangkan, karena banyak lagu-lagu tentang kasih. Dan aktivitas yang berhubungan dengan love juga banyak. Setelah sebelumnya kami membuat Christmas Project, kali ini kami membuat craft yang berhubungan dengan karakter kasih. Craft yang disarankan adalah membuat Giving Hand Placemat. Berhubung anak-anak sudah pernah membuat placemat dari craft lainnya, mamanya males kalau jadi kebanyakan placemat. Akhirnya craft yang ada dimodifikasi. Kami menamainya Helpful Hands.

Tujuan pembuatan ini adalah untuk membuat kami mengingat bahwa salah satu bentuk kasih adalah kita dapat menggunakan tangan kita untuk menunjukkan kasih Tuhan kepada sesama. Sebab Tuhan adalah kasih, dan saat kita berserah kepadaNya, maka kasihNya akan mengalir melalui hidup kita (untuk sesama kita) setiap hari.

Bahan-bahan yang diperlukan:
1. Kertas warna-warni ukuran folio.
2. Alat tulis seperti pensil dan spidol.
3. Gunting.
4. Lem.

Langkah-langkahnya:
1. Tekuklah kertas yang ada menjadi dua bagian.
2. Cetaklah tangan sebelah kiri di kertas yang sudah ditekuk. Pastikan bahwa ujung ibu jari berada dibagian kertas yang ditekuk, sehingga saat digunting nanti ujung kedua ibu jari menyatu. .
3. Gunting gambar tersebut.
4. Tuliskan ”God gave me hands to show His love to others” di bagian telapak tangan gambar tersebut.
5. Di bagian jari-jarinya, tuliskanlah apa yang dapat mereka lakukan dengan tangan mereka untuk dapat menunjukkan kasih mereka kepada orang disekitar mereka.
6. Tempelkan tangan tersebut pada kertas putih. Bentuklah sehingga saat jari telunjuk ditempelkan, tangan kita membentuk hati.
Helpful hands adik yang terbalik penulisannya.
Untuk membuatnya menjadi placemat yang cantik, anak-anak dapat menghias kertas tersebut sesuka hati mereka. Setelah itu tinggal dilaminating supaya awet. Nantinya, setiap mereka menggunakan placemat ini, mereka akan ingat bahwa tangan yang Tuhan berikan dapat digunakan untuk menunjukkan kasih kepada orang-orang disekitarnya.
Helpful hands kakak yang berisi hal-hal yang dapat dia lakukan untuk menunjukkan kasih.

Rabu, 03 Januari 2018

Christmas Project: Choco Corn Flakes

Choco Corn Flakes with Marshmallow.
Berasal dari keluarga yang 'unik' membuat saya tidak mempunyai banyak tradisi natal di masa saya kecil. Seingat saya, saat kecil saya selalu mengikuti kegiatan natal di gereja. Hadiah natal pun saya dapatkan saat di gereja. Apakah ada Christmas dinner? Hmm.... Kalau definisi Christmas dinner adalah makan sebelum hari natal, tentu ada. Kan saya dan si oma perlu makan. Namun kalau definisi christmas dinner itu makan yang wah sebelum hari natal, kami tidak ada. Tetapi yang selalu saya ingat, saat natal si oma akan membagi-bagikan makanan atau pakaian kepada orang-orang yang membutuhkan (dan saya tidak termasuk orang-orang yang membutuhkan =D). Si oma termasuk orang yang jiwa sosialnya tinggi sekali. My mom is very generous.

Namun saat saya berkeluarga, tentunya akan lebih baik jika ada hal-hal yang dapat dijadikan tradisi keluarga untuk dapat menjadi memori bagi anak-anak. Tentu saja selain hadiah, kami sebagai orang tua ingin memberikan anak-anak sesuatu yang jauh lebih penting dari sekedar hadiah. Kami menyebutnya Christmas Project.

Christmas project yang selalu kami adakan adalah membuat sesuatu yang dapat kami bagikan kepada sebagian orang di sekeliling kami dan orang-orang yang dapat melihat kasih Tuhan melalui apa yang kami berikan. Jadi pemberian ini tentu saja tanpa pamrih dan tidak ada kepentingan pribadi didalamnya. Biasanya project yang mudah dilakukan oleh anak-anak adalah membuat christmas card dan membuat kue kering seperti kastengel, oat cookies, dan sejenisnya. Tahun ini, selain membuat yang seperti tahun sebelumnya, christmas project kami pun bertambah dengan membuat Choco Corn Flakes with  Marshmallow. Alasannya sederhana, karena membuatnya tidak repot dan kali ini 100% mereka yang melakukannya (kecuali bagian menyalakan kompor, mama masih parno dengan yang namanya kompor gas).

Bahan-bahan yang diperlukan:
1. 250 gram coklat blok, saya lebih suka yang dark chocolate
2. 1 box corn flakes
3. Kertas cupcake kecil
4. Mini marshmallow.
5. Sprinkle warna-warni

Kenapa pakai marshmallow? Karena sisa marshmallow masih banyak (walaupun sudah dipakai untuk membuat marshmallow mouth) dan anak-anak tidak kami izinkan keseringan makan marshmallow, bisa sugar rush =D

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Lumerkan coklat blok tersebut. 
2. Di wadah terpisah, tuangkan corn flakes ke dalam wadah tersebut.
3. Masukkan coklat blok yang sudah lumer ke dalam wadah yang berisi corn flakes lalu aduk hingga rata.
4. Ambil satu sendok corn flakes yang sudah tercampur coklat dan letakkan ke dalam kertas cupcake. 
5. Taburkan sprinkle dan marshmallow ke atasnya. 
6. Tunggu hingga dingin.
Coklat dan cornfllakes yang sudah tercampur.
Resepnya sederhana sekali bukan? Namun Duo Lynns senang sekali membuatnya dan oma pun suka sekali memakannya. Berhubung ada kegiatan bersama teman-teman homeschool, maka Duo Lynns memasukkan ini ke dalam isi goodie bags yang akan dibagikan saat Christmas Event tersebut. Memang sangat sederhana jika dibandingkan isi lainnya, namun ada kebahagiaan tersendiri bagi mereka karena mereka dapat memberi sesuatu yang mereka buat sendiri bagi teman-teman yang mereka kasihi. Dan, sekarang mereka menerima 'repeat order' dari si oma yang kepengen makan ini lagi. Ada yang mau pesan lagi? =D
Christmas Project untuk CCHC Christmas Event.