Jika mendengar kata Jakarta, pasti di benak kita terbayang tugu Monas yang menjulang tinggi. Monas atau Monumen Nasional berada di pusat kota Jakarta. Posisi Monas berada di arah selatan dari Istana Negara. Tugu Peringatan Nasional ini merupakan salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat melawan penjajah. Monumen yang dibangun dari tahun 1959 hingga 1960 ini dirancang oleh Friederich Silaban (arsitek Masjid Istiqlal) dan R.M. Soedarsono.
Kali ini Monthly Meeting kami diadakan di sini. Tema monthly meeting bulan lalu ada senam bersama ayah. Setelah sebelumnya selalu mama-mama yang bergantian untuk memimpin, kali ini giliran ayah yang memimpin. Mengapa? Rehat bagi mama-mama, dan dalam homeschool, peran mendidik anak bukan hanya tanggung jawab si ibu, tetapi juga si ayah. Sayangnya karena diadakan di hari kerja tidak semua ayah dapat ikut hadir, termasuk papa. Untungnya Duo Lynns tidak menjadi kecil hati walaupun papa tidak dapat ikut, karena papa termasuk ayah yang senang untuk terlibat dalam setiap kegiatan anak-anak. Lagipula mereka sering menggerakkan badan senam di rumah dengan papa.
Yang menjadi PR buat saya adalah bagaimana caranya masuk Monas. Jujur waktu saya kecil, Monas belum ditutup seperti sekarang ini. Setelah bertanya pada mbah Google, didapatkanlah info yang baru saya ketahui. Biasanya jika orang mau ke Monas, ada dua tempat yang dapat digunakan untuk parkir kendaraan. Yang pertama adalah stasiun Gambir. Yang kedua adalah IRTI, tempat parkir khusus untuk pengunjung Monas yang berada di depan balaikota. Sedangkan untuk masuk ke area Monas hanya ada dua pintu yang dapat digunakan. Yang pertama pintu Barat, yang berada di dekat istana. Yang kedua adalah pintu Selatan, yang dekat dengan patung kuda di depan gedung Indosat.
Manakah yang lebih enak? Banyak yang bilang, lebih adem masuk lewat pintu selatan. Tetapi kalau saya berpikir apa tujuan ke Monas. Kalau tujuannya mau naik ke tugu Monas, mungkin lewat pintu Barat lebih enak. Karena lebih dekat dengan Monas. Tetapi jika untuk berjalan-jalan dan senam seperti kami, lewat pintu Selatan akan lebih enak. Berdasarkan bekal informasi tersebut, kami pun pergi ke Monas dengan Grab.
Kami turun di IRTI dan iseng bertanya kepada petugas di pintu masuk IRTI apakah ada cara mudah untuk masuk ke area Monas. Petugas yang ada memberi tahu kami untuk masuk melalui Lenggang, food court di Monas, dan berjalan sampai ujung. Saat bertemu masjid, kami tinggal belok ke kanan dan mengikuti jalan yang ada untuk masuk ke area Monas. Kami pun mengikuti petunjuk petugas tersebut. Dan akhirnya masuk juga ke area Monas. Di dalam area Monas disediakan kendaraan yang dapat membawa kita menuju tugu Monas. Karena sudah tahu bahwa kendaraan ini hanya dapat berhenti di depan pintu tugu Monas dan untuk naik kembali dari depan pintu tugu Monas harus menunjukkan tiket masuk tugu Monas, dengan kata lain fasilitas ini hanya untuk yang naik ke tugu Monas, maka kami pun berjalan menuju meeting point kami.
Acara kami diawali dengan menghapal ayat hapalan mengenai karakter
contentment. Kali ini dengan cara yang cukup unik. Anak-anak diminta mengikuti kata demi kota sambil mengoper bola. Ada yang dioper bola malah tutup muka, ada juga yang semangat melempar bola sejauh mungkin. Cukup seru untuk melemparkan bola sambil panas-panasan. Karena sinar matahari yang semakin panas, maka kami mencari tempat yang sedikit teduh untuk melakukan senam bersama.
|
Auntie M memimpin anak-anak saat ayat hapalan |
|
Berpindah ke tempat yang lebih adem |
Senam kali ini dipimpin oleh Uncle G. Apakah uncle G adalah instruktur senam? Tentu bukan, tetapi itu tidak menjadi hambatan.
When there is a will, there is a way. Dengan dibantu
bluetooth speaker dan
handphone yang ada video tentang senam, maka uncle G menyontohkan setiap gerakan kepada anak-anak.
|
Saat ayah-ayah mencoba mengikuti gerakan senam |
|
Saat ayah-ayah sudah menyerah =)) |
Di akhir kegiatan, kami berdoa dan berfoto bersama. Kegiatan kali ini tidak lama, tetapi bagi anak-anak acara
outing dan beraktivitas di bawah matahari cukup mengasyikan. Apalagi melihat ayah-ayah bergerak mengikuti anak-anaknya, dari yang awalnya bergerak dan diakhiri dengan sibuk mendokumentasikan anak-anaknya. Setidaknya mereka sudah berusaha ;)
|
Sudah pasti acara foto tidak boleh ketinggalan |
|
Lenggang Jakarta, food court di area Monas |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar