Selasa, 02 Februari 2021

Science Experiment: Mengapa Kita Menangis Saat Mengupas Bawang Bombay?

Sumber foro: alodokter

Siapa yang suka ‘nangis’ saat ngupas bawang merah atau bawang bombay? Atau siapa yang suka ‘nangis’ kalau lagi memotong bawang merah atau bawang bombay? Saya sih suka ‘menangis’ kalau sedang berurusan dengan bawang-bawang tersebut dan juga daun bawang. Bahkan anak-anak yang sedang tidak memotong saja bilang matanya perih saat berada di dekat mamanya yang sedang berurusan dengan bawang. 

Kalau anak zaman dulu, cukup diceritakan kisah si bawang merah dan bawang putih saja. Si bawang merah nakal jadi kalau lagi memotong bawang merah kita jadi menangis. Tapi anak zaman sekarang pasti akan bertanya penyebabnya bukan? Kenapa harus perih matanya? Kenapa setelah matanya perih, kita jadi menangis?

Karena efek dari berurusan dengan bawang-bawang tersebut, maka kami pun melakukan eksperimen dengan bawang-bawang tersebut. Eksperimen tersebut sangat gampang.

Peralatan yang dibutuhkan adalah:

- Bawang bombay berukuran besar, bagi 2. Bagian pertama disimpan di dalam kulkas dan bagian kedua diletakkan di luar.

- Piring untuk wadah.

Kami meminta anak-anak untuk membuka lapisan-lapisan bawang bombay yang tidak diletakkan di kulkas. Mengupasnya pun dengan menggunakan tangan mereka. Awalnya mudah, namun lama kelamaan semakin susah untuk dipisahkan lapisannya. Sejalan dengan itu, anak-anak pun merasa matanya perih dan tidak lama kemudian keluar air mata dari mata mereka. 

Bawang bombay yang sudah dibuka lapisan-lapisannya.

Lalu mereka pun diminta untuk membuka lapisan-lapisan dari bawang bombay yang disimpan di kulkas. Ternyata efeknya tidak secepat bawang bombay yang tidak diletakkan di kulkas. Lalu kami pun meminta mereka untuk memotong lapisan-lapisan tersebut dengan menggunakan gunting. Tak lama kemudian mata mereka pun mengeluarkan air mata. Lalu mereka bertanya kenapa ya bisa begitu.

Bawang bombay dari kulkas yang dipotong-potong.

Ketika bawang bombay atau bawang merah diiris, sel-sel pada bawang akan pecah dan mengeluarkan enzim yang memproduksi gas yang disebut propanethial sulphoxide. Ketika gas tersebut mengenai mata, maka gas akan bereaksi dengan air mata dan memproduksi asam yang bernama sulphuric acid dalam kadar ringan. Mata kita terasa perih. Oleh syaraf yang ada, reaksi diatas disalurkan ke otak. Kemudian otak mengirimkan sinyal ke kelenjar air mata untuk menghasilkan lebih banyak cairan agar gas dan zat asam keluar dari mata. Mengapa? Karena gas tersebut dianggap benda asing. Dan mekanisme badan kita, jika ada benda asing masuk, pasti akan berusaha untuk mengeluarkannya.

Namun lebih dari sekedar penjelasan ilmiah, kegiatan ini merupakan ilustrasi dari suatu pertobatan. Setiap lapisan bawang bombay melambangkan lapisan luar dosa yang ada di hati kita. Saat mencoba membersihkan dosa di hati kita, awalnya memang terlihat mudah. Namun semakin banyak kita mencoba untuk menyelesaikan dosa kita, semakin nampak bahwa hal itu susah dan dapat membuat kita menangis. 

Untuk itulah kita memerlukan Tuhan. Hanya Tuhan yang dapat membersihkan hati kita secara total. Saat kita mengakui kita tidak mampu, maka disitulah pertobatan yang sejati timbul, yaitu saat kita mengakui setiap ketidakberdayaan kita dan meminta Dia yang membersihkan hati kita.

Lalu bagaimana dengan bawang Bombay yang sudah dikulkas? Saat bawang bombay dimasukkan ke dalam kulkas, dingin dari kulkas membuat reaksi bombay saat dipotong menjadi lebih lama. Jadi, untuk ibu-ibu yang mau memotong bombay tapi tidak mau matanya perih, bisa memasukkan bawang bombay ke kulkas dulu. 

Kalau ingin menangis tetapi tidak ketahuan orang? Potong saja bawang bombay yang baru, biar seperti lagu ”I’ll do my crying when I cook” =D




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar