Kamis, 09 November 2017

Craft Patience: Kupu-Kupu yang Sabar


Pembahasan karakter kami bulan lalu adalah patience atau sabar. Patience atau sabar didefinisikan sebagai menerima segala situasi sulit yang Tuhan izinkan terjadi tanpa mengeluh. Hal ini tentu tidak mudah, karena secara lahiriah, kita ingin setiap keadaan yang sulit segera berlalu. Kesabaran berarti kita mampu menghadapi semuanya tanpa mengeluh karena kita tahu persoalan akan membuat kita sabar, dan buah dari kesabaran ini adalah pengalaman untuk menghadapi suatu keadaan, dan saat kita sabar, kita belajar berharap hanya pada Tuhan.  

Dalam membahas karakter ini, ada dua kegiatan yang kami lakukan. Pertama kami melakukan kegiatan tea time. Di kegiatan ini kami menikmati sore hari kami dengan minum hot chocolate. Hot chocolate ini dibuat dengan air baru mendidih. Anak-anak diminta untuk mengaduk coklat panas mereka. Tentu saja mereka melakukannya dengan semangat, membayangkan akan meminum coklat panas ini. Namun setelah selesai mengaduk, mereka sedikit kecewa karena tidak dapat langsung menikmati coklat panas tersebut.
Tea time kami :)
Mengapa? Karena air yang mendidih ini akan susah untuk diminum. Saya pun menjelaskan bahwa sabar sangat diperlukan. Jika mereka memaksa untuk meminum sekarang juga, akibatnya tenggorokan mereka akan sakit, lidah mereka juga akan sakit karena air yang sangat panas tersebut. Tetapi kalau mereka mau menunggu, maka mereka dapat menikmati coklat hangat. Untuk kesabaran mereka menunggu coklat panas ini menjadi coklat hangat, saya memberikan reward kepada mereka untuk makan cemilan saat minum coklat panas. 

Kegiatan kedua kami adalah membuat hiasan dan jepit rambut kupu-kupu. Kupu-kupu adalah salah satu serangga favorit anak perempuan. Warna sayap yang berwarna-warni membuat kita semua melihat kupu-kupu begitu indah. Namun untuk menjadi seindah itu, pastilah dibutuhkan proses dan waktu. Dari ulat menjadi kupu-kupu membutuhkan waktu dimana ulat tersebut berada di dalam kepompong. Jika tidak sabar, maka alih-alih menjadi kupu-kupu yang cantik, maka ulat tersebut tidak akan mungkin menjadi kupu-kupu.

Bahan apa saja yang diperlukan? 
1. Kain flannel warna - warni. 
2. Pipe cleaner, potong jadi dua. 
3. Pita. 
4. Manik-manik untuk menghias. 
5. Lem fox. 
6. Glue gun.
Bahan-bahan yang diperlukan.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 
1. Cetaklah dua lingkaran dengan diameter berbeda ke atas kain flannel. Gunting lingkaran-lingkaran tersebut. 
2. Kita akan membuat sayap kupu-kupu. Kerutkan lingkaran yang besar dan lingkaran yang kecil. Jadikan satu dan pegang dengan erat. 
3. Lilitkan pita di tengah-tengah kedua kerutan lingkaran tersebut, lalu rekatkan dengan glue gun
Sayap kupu-kupu.
4. Untuk membuat antena, ambil pipe cleaner yang ada, lalu tekuk di tengahnya. Tekuk sedikit kedua ujungnya. 
5. Rekatkan pipe cleaner tersebut ke bagian atas pita. 
6. Hiaslah sayap kupu-kupu tersebut dengan manik-manik yang ada. Kami menggunakan lem fox supaya lemnya tidak berbekas.
Kupu-kupu yang sudah terpasang antenanya.

Karena menggunakannya glue gun, bagian merekatkan dengan glue gun menjadi bagian saya. Bagian yang melatih kesabaran mereka adalah saat menghias sayap kupu-kupu. Mereka harus menempelkan manik-manik yang sangat kecil. Untuk membuat jepit, hanya tinggal merekatkan sayap kupu-kupu ke atas jepit. Bagian antenanya tidak kami pasang supaya tidak repot saat mengenakannya.
Jepit rambut kupu-kupu ala Duo Lynns.
Kegiatan membahas kesabaran kami selesai di sini. Namun pada prakteknya, kesabaran akan digunakan setiap saat. Bukan hanya untuk anaknya, tetapi juga untuk orang tuanya. Semakin kita mengandalkan kekuatan kita sendiri, semakin kita merasa susah untuk sabar. Kesabaran hanya akan didapat saat kita mempunyai akar yang kuat dalam Tuhan. Selama kita berjalan bersama Tuhan, Ia akan menumbuhkan kesabaran di dalam hidup kita. 

2 komentar: