Pizza adalah salah satu makanan favorit kami sekeluarga. Bahkan karena kami suka sekali makan pizza, saat kami berkunjung ke tempat tantenya Duo Lynns, kami selalu diajak mengunjungi all you can eat pizza sehingga kami dapat makan pizza sepuasnya. Menarik bukan? Andai di sini juga ada, pasti akan banyak penggemarnya.
Saat di rumah pun, biasanya kami membeli pizza base lalu menaruh topping yang kami inginkan dan memanggangnya. Lama-lama si papa penasaran untuk membuat adonan sendiri. Rencananya adalah membuat pizza bersama-sama anak-anak. Tapi apa daya karena kesibukan papa, maka berbulan-bulan rencana ini batal. Akhirnya rencana ini berhasil dieksekusi pada liburan ini.
Membuat adonan pizza ternyata tidak begitu susah, tetapi membutuhkan kesabaran untuk menunggu adonannya mengembang. Duo Lynns tidak sabar karena mereka pengen segera me-roll adonan tersebut seperti mainan mereka. Tetapi ini menjadi kesempatan kami untuk mengajarkan mereka tentang sabar. Kalau kita tidak sabar, maka adonannya tidak akan mengembang dengan sempurna. Dan jika tidak mengembang dengan sempurna, hasilnya belum tentu bagus.
Adonan yang mulai mengembang. |
Sambil menunggu, papa menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, sesuai dengan isi kulkas. Untuk anak-anak, isinya hanya tomato paste, keju mozarela, sosis, dan zaitun. Sedangkan untuk kami, saya memilih memberikan gojujang sebagai pengganti tomato paste dan menggunakan kimchi dan keju mozzarella sebagai topping. Dan untuk memudahkan proses pembersihan, kami melapisi bagian meja yang akan digunakan dengan plastik tipis atau cling wrap.
| ||
Adonan yang sudah dibagi 3. |
Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pertama anak-anak diminta untuk me-roll adonannya dengan rolling pin atau penggiling adonan. Me-rolling ini pun ada seninya. Setelah adonan menjadi lebih lebar dan tipis, adonan tersebut dipindahkan ke atas baking paper supaya mudah diangkat. Langkah berikutnya adalah memberikan tomato paste ke atasnya hingga rata. Setelah itu anak-anak boleh memberikan topping ke atasnya.
Roll on the dough.... |
Pizza yang sudah siap untuk dipanggang |
Urusan berikutnya adalah memanggang. Untuk memanggang, hanya papa yang mengerjakannya sementara kami membereskan meja. Lamanya pemanggangan kurang lebih 15 menit. Sambil menunggu, kami membereskan meja dan setelah itu Duo Lynns mandi. Saat mereka turun, pizza mereka sudah siap untuk dimakan. Cepat sekali bukan?
Pada aktivitas kali ini saya hanya menjadi juru foto. Mengapa? Karena judulnya adalah cooking time with Chef Papa. Bagi kami ini merupakan salah satu cara anak mempunyai quality time bersama ayah mereka. Tentu saja namanya bapak-bapak terkadang kurang sabar, tetapi anak-anak tetap tahu bahwa quality time bersama ayahnya adalah sesuatu yang berharga dan akan selalu diingat oleh anak-anak.
Pizza kakak |
Apakah pizzanya enak? Bagi kami tentu saja enak karena dibuat dengan cinta. Lain kali topping-nya dapat ditambah nih :)
Kimchi Pizza yummy.... |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar