Bulan Maret kemarin, kami dan teman-teman di ATII mengadakan kegiatan permainan
outdoor di pertemuan Alert MD. Sementara
Father and Son bermain sepak bola,
kami para Mom and Daughter bermain panahan.
Panahan? Bukannya mainannya anak
laki-laki? Eh, tidak juga loh. Perempuan pun juga boleh main panahan.
Setelah kami semua kumpul, maka kami pun dibagi menjadi dua kelompok. Untuk
anak-anak yang besar, mereka akan bermain dengan panah yang asli. Tentunya
dengan dibantu beberapa papa. Sedangkan untuk anak-anak yang kecil bermain
dengan dart.
Untuk permainan ini, anak-anak dibagi beberapa kelompok. Bersama dengan
kelompok mereka, mereka akan mengumpulkan poin. Jadi selain melatih ketangkasan
mereka, mereka juga diminta bekerja bersama dalam kelompok mereka.
Apakah mudah untuk bermain panahan? Ternyata tidak semudah yang
dibayangkan. Untuk mengarahkan anak panah menuju sasaran pun tidaklah mudah.
Untungnya ini hanya permainan, jadi kalau sampai tidak kena sasaran pun
anak-anak ini hanya tertawa-tawa.
Setelah selesai bermain, maka anak-anak mempunyai free time untuk bermain sementara mama-mamanya bermain dart. Sama seperti anak-anak, mama-mamanya pun
dibagi dua kelompok dan kelompok dengan poin tertinggi akan menang. Dibanding
anak-anaknya, tentu saja si mama lebih bisa mengumpulkan poin =D
Karakter apa yang dapat dipelajari dari kegiatan bermain panahan? Melalui
kegiatan ini, anak-anak belajar bahwa dibutuhkan karakter penuh perhatian saat
bermain panahan. Tidaklah mungkin kita dapat mengenai sasaran jika kita tidak
berdiri dengan penuh perhatian. Kita pun harus fokus kepada sasaran kita, sehingga kita dapat mengenai
sasaran kita.
Lalu, apakah hanya dengan itu saja sudah berhasil? Belum tentu. Dibutuhkan
namanya latihan dan pantang menyerah untuk dapat berhasil memanah. Ada harga
yang harus dibayar, yaitu latihan terus menerus dan juga tangan yang lelah.
Namun saat kita berhasil memanah, maka terbayarlah segala usaha kita.
Sasarannya penuh dengan anak panah =D |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar