Jika ditanya serangga apa yang
paling cantik, anak-anak dengan cepat akan menjawab kupu-kupu. Memang sayapnya
yang cantik itu menyihir setiap orang untuk menyukainya. Namun dibalik
kecantikannya, kupu-kupu membutuhkan waktu lama untuk menjadi secantik itu.
Saat mempelajari kupu-kupu,
disitu disebutkan salah satu ciri khas kupu-kupu adalah kupu-kupu mengalami
metamorfosis. Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi yang
terjadi pada diri makhluk hidup berawal dari telur hingga menjadi dewasa.
Seperti pada kupu-kupu. Awalnya kupu-kupu adalah ulat yang biasanya kita jauhi.
Namun setelah mengalami metamorfosis, ulat ini berubah menjadi kupu-kupu.
Salah satu project yang ada saat
kami mempelajari kupu-kupu adalah mengamati perubahan dari ulat hingga menjadi
kupu-kupu. Hal ini agak susah, karena kami jarang menjumpai ulat. Sampai suatu
hari, salah satu teman kami di gereja memberikan ulat daun jeruk kepada kami.
Ulat kecil ini diberi nama Catty The
Catterpilar.
Hello Catty. Nice to meet you :) |
Urutan metamorfosis untuk menjadi
kupu-kupu adalah telur, ulat, kepompong, dan baru menjadi kupu-kupu. Untuk
menunggu tahap demi tahap tersebut, dibutuhkan kesabaran. Kakak dan adik setiap
saat melihat kapan Catty menjadi kepompong. Rasanya kami mempunyai binatang
peliharaan baru. Papapun mencarikan daun-daun dan membuat tempat yang nyaman untuk Catty.
Catty hari pertama. |
Catty hari kedua. |
Catty hari ketiga, mulai melengkungkan badan. |
Setelah 4 hari berada di rumah, Catty pun menjadi kepompong. Dari hasil
googling, untuk kupu-kupu daun jeruk, waktu berubah menjadi kupu-kupu antara 7
hingga 12 hari. Kami pun harap-harap cemas, karena setelah 7 hari kepompong
masih belum menunjukkan tanda-tanda menjadi kupu-kupu. Apalagi di hari ke-9
kami harus pergi menginap karena om Duo Lynns menikah. Adik sampai menitipkan
pesan pada oma agar memfoto kepompong tiap jam.
Hari keempat, Catty sudah berganti fase. |
Di pagi hari ke-10, oma berkata
masih awet jadi kepompong nih. Jadi kami berharap semoga kami dapat melihat
proses Catty keluar menjadi kepompong. Namun saat kami kembali ke rumah, Catty
sedang sibuk berusaha terbang di dalam toples yang disediakan. Segala kelelahan
dan kengantukan kami pun hilang karena kami langsung sibuk melihat Catty. Papa
dan Duo Lynns segera membawa toples tersebut keluar dan membuka plastik yang
menutupi toples tersebut.
Catty sudah jadi kupu-kupu :) |
Kepompong yang sudah kosong. |
Ternyata mengamati proses
perubahan Catty dari ulat menjadi kupu-kupu membuat kami pun terlarut dalam
perasaan bahagia dan terharu. Kami pun mendiskusikan beberapa hal yang dapat
dimengerti oleh anak-anak.
1. Saat Catty menjadi ulat, kita
pasti tidak mau memegang Catty secara langsung. Kenapa? Karena geli.
2. Saat Catty menjadi kepompong, kita pun harus bersabar menunggu kapan
Catty berubah menjadi kupu-kupu. Andaikan kita tidak sabar dan membukanya, maka
Catty tidak akan berubah menjadi kupu-kupu dan bahkan bisa mati.
3. Saat Catty menjadi kupu-kupu, kita pun melihat keindahannya.
Hal inilah yang disebut proses. Dari hal yang buruk, jika mau mengikuti
proses yang ada, pasti akan menjadi sesuatu yang indah. Demikian juga manusia.
Asalkan kita mau mengikuti prosesnya Tuhan, maka semuanya akan indah pada
waktuNya. Yang kita perlukan adalah menjalani proses tersebut dan sabar alias
tidak mengeluh.
Teman Catty yang lain. Sumber: wikipedia. |
Ternyata menantikan ulat berubah menjadi kupu-kupu itu addicted. Kami pun jadi ingin lagi
melihat perubahan ulat menjadi kupu-kupu. Tetapi, ulatnya jangan yang ada bulu ya.
Biar tidak gatal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar