Selasa, 28 Agustus 2018

Menjadi Astronot di Planetarium Jakarta


Kalau mengingat karyawisata saat saya masih SD, saya ingat betul bahwa saya paling senang saat ke Planetarium. Di ingatan saya itu Planetarium tempatnya adem, lalu bisa lihat bintang-bintang. Berbekal pengalaman itu, di tahun 2015 saya berencana mengajak Duo Lynns karyawisata ke Planetarium. Sayangnya saat itu salah satu lensa atau alat yang ada di Planetarium itu rusak. Sebulan kami menanti, dua bulan kami menanti dan menanti, tetapi alatnya masih belum diperbaiki. Kalau kata petugasnya sih harus ke Jerman dulu untuk membetulkan alat itu. Akhirnya di tahun 2017, Planetarium kembali berfungsi kembali dan dapat dikunjungi.

Sayangnya kunjungan ke Planetarium tidaklah semudah bayangan kami. Mungkin karena alat yang rusak tersebut susah diperbaiki, maka kunjungan ke Planetarium bagi perorangan hanya dapat dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Itupun antrinya panjang dan melelahkan. Akhirnya kami para homeschooler berencana untuk mengumpulkan anak-anak homeschool supaya dapat mengunjungi Planetarium di hari biasa. Tetapi cita-cita mulia ini belum terlaksana. Kami hanya dapat mengunjungi Mobile Planetarium di Habibie Festival.

Pucuk dicinta ulam tiba. Akhirnya terjadi keajaiban dimana Planetarium mengizinkan orang-orang untuk datang di hari biasa selama liburan sekolah Juni hingga Juli kemarin. Kami pun mengadakan survey dan mendapatkan bahwa kalau mau ke Planetarium lebih baik berkunjung di pagi hari. Akhirnya kami pun janjian dengan beberapa teman-teman homeschool untuk melihat Planetarium. 
Bangku yang disediakan untuk mengantri. Jadi tidak pegal. 
Planetarium Jakarta ini terletak di daerah Cikini, di Taman Ismail Marzuki dan merupakan planetarium tertua di Jakarta. Planetarium ini berdiri sejak tahun 1964 dan diserahkan ke pemerintah provinsi DKI Jakarta. Bangunan Planetarium ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama adalah ruang pameran dan lantai kedua adalah Teater Bintang yang merupakan tempat pertunjukan simulasi langit. Tujuan utama kami adalah Teater Bintang. 
Merkurius.
Venus si Bintang Kejora.
Ngapain aja sih di dalam teater? Dalam waktu kurang lebih 60 menit, anak-anak diajak untuk begadang sepanjang malam untuk melihat langit di Jakarta. Diawali dengan langit Jakarta pada saat jam 7 malam. Biasanya memang susah untuk melihat bintang di langit Jakarta. Bukan berarti bintang itu tidak ada. Bintang itu selalu ada, hanya saja debu dan polusi cahaya dari reklame membuat kita susah untuk melihat bintang yang terang benderang di langit. Namun jika polusi udara dan cahaya itu dihilangkan, ternyata banyak sekali bintang di atas sana. Anak-anak diajak mengamati setiap rasi bintang yang ada di langit. Rasi bintang atau konstelasi adalah sekompok bintang yang tampak berhubungan dan membentuk suatu bentuk yang khas. Penamaan rasi bintang ini kebanyakan berdasarkan tradisi Yunani. Sampai saat ini ada 88 rasi bintang dan 13 diantaranya adalah rasi bintang yang bernama seperti zodiak.
Bumi si planet biru. 
Mars si planet merah.
Jupiter, yang dari jauh seperti burger =D
Setelah begadang, anak-anak diperkenalkan dengan tata surya dan benda-benda langit lainnya. Dan supaya lebih seru, anak-anak diajak menjadi astronot dan bersiap-siap terbang ke luar angkasa. Ini bagian yang paling seru bagi kami, selain melihat berbagai macam rasi bintang. Tampilan di screen semakin melebar membuat kita seakan terbang ke luar angkasa (walau Duo Lynns langsung tahu bahwa tampilan di screen yang membuat efek tersebut). Anak-anak diajak untuk mengamati setiap planet. Dan mereka baru mengetahui bahwa bintang kejora yang ada di lagu sebetulnya bukan bintang melainkan planet Venus yang terlihat dari bumi ini.
Saturnus planet bercincin.
Uranus, juga mempunyai cincin. 
Neptunus yang sekarang menjadi planet terakhir di tata surya.
Setelah menonton pertunjukan yang ada, kami pun bersama-sama melihat pameran yang ada di lantai satu. Isi di ruang pameran ini adalah miniatur setiap planet dan keterangan tentang planet-planet tersebut.
Miniatur Saturnus, planet bercincin.
Rasi bintang gemini yang ada di lantai.
Meteorit yang jatuh di Tambak Watu Pasuruan Jawa Timur tahun 1975.
Hanya dalam waktu kurang dari dua jam, anak-anak dapat belajar mengenai tata surya dan menjadi astronout. Apa saja sih yang harus dipersiapkan untuk mengunjungi Planetarium? Berikut tips untuk teman-teman yang mau mengunjungi Planetarium.
1. Datang pagi untuk antri. Di Planetarium loket untuk menonton Teater Bintang dibuka dari jam delapan pagi. Jam nontonnya pun dibagi menjadi tiga kali. Berdasarkan pengalaman, lebih baik datang lebih awal. Kami pernah datang jam satu siang dan sudah kehabisan tiket untuk pertunjukan jam 3 sore.
Sisa antrian yang ada. Banyak sekali bukan.
2. Bawalah jaket untuk jaga-jaga. Saat pertama kali kami menonton, suhu di dalam teater sangatlah dingin. Mungkin untuk menjaga supaya projectornya tidak cepat panas. Untungnya saat itu anak-anak dibekali jaket. Jadi mereka tidak begitu kedinginan. Namun saat kami datang yang kedua kalinya, suhu di dalam teater tidak sedingin yang pertama. Tetapi bagi orang yang tidak kuat dingin, pastilah tetap merasa kedinginan.
3. Pilihlah bangku bagian belakang agar pemandangan kita tidak terhalang projector. Pengalaman dua kali duduk di bagian yang berbeda, ternyata duduk di bagian belakang lebih enak daripada duduk di bagian depan. Semua terlihat lebih jelas. Tetapi duduk di depan juga ada enaknya. Semua terlihat lebih besar.
Projector di tengah-tengah ruangan.
4. Jangan menggunakan kamera dengan flashlight.
5. Jagalah etika selama berada di dalam ruangan seperti jangan berisik, jangan makan di dalam ruangan. Ingatlah bahwa Teater Bintang merupakan teater edukasi. Jadi teriakan yang ada dapat mengganggu orang-orang yang ada.

Oya, mumpung sudah sampai di sana, bisa juga mengunjungi bagian lain yang ada di Taman Ismail Marzuki ini, seperti perpustakaan, XXI, ataupun pertunjukan seni lainnya.
Berpose bersama Bhin-Bhin, Atung, dan Kaka :)
Sekilas Informasi
Planetarium Jakarta
Jl.Cikini Raya no.73 Jakarta
Telepon: (021)2305164
Jam operasional: 08.00 - 15.00
Jadwal pertunjukkan: silakan lihat di link berikut
HTM: 
Dewasa: Rp 12.000,00
Anak: Rp 7.000,00

































2 komentar:

  1. Wahhh udah lama ngga ke planetarium, sepertinya aku kudu bawa anak anak main ke sini juga. Seru banget mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...ke Planetarium bukan cuma seru untuk anak-anaknya, untuk mamanya juga =D
      Saya sarankan untuk datang lebih awal, supaya tidak antri terlalu parah. Dan andaikan tidak dapat tiket yang pertunjukan pagi, masih ada kesempatan untuk dapat tiket pertunjukan siang. Selamat mencoba :)

      Hapus