Senin, 24 Juni 2019

Wisdom Booklet dalam Rumah Kami


Sebagai tindak lanjut dari FamilyConference  yang kami ikuti November kemarin, maka kami pun sekarang mempunyai kurikulum tambahan Wisdom Booklet untuk bahasan yang bahan pembelajaran sekeluarga. Walau berjudul wisdom atau hikmat, bahan pembelajaran Wisdom Booklet ini bukanlah membahas kitab Amsal.

Wisdom Booklet ini menitikberatkan pada khotbah di bukit dan dari 3 pasal yang ada di Matius (Mat 5 – 7). Hanya Yesus yang dapat mengajar kita tentang hikmat. Amsal tidak menjadikan kita menjadi bijak, tetapi Kristuslah yang menjadikan kita bijak. Dari khotbah Yesus di atas bukit ini ternyata dapat menjadi dasar dari banyak disiplin ilmu.

Wisdome booklet sendiri terbagi menjadi beberapa bagian. Yang pertama adalah pendalaman dalam hal spiritual dan karakter. Bagian ini terdiri dari Wisdom Quiz, Character Quality, Scripture, dan Theme Song.  

Wisdom Quiz berisi 10 pertanyaan yang bertujuan agar seluruh anggota keluarga bersama-sama menggali lebih lagi tentang kebenaran yang fundamental. Setiap pertanyaan yang diberikan hanya mempunyai jawaban yang benar atau salah, tetapi untuk menjawabnya dibutuhkan penggalian yang mendalam.

Selain wisdom Quiz, ada juga Wisdom Search. Dengan Wisdom Search, seluruh anggota keluarga bersama-sama mencari hikmat dari firmanNya. Wisdom Search ini dilakukan setiap hari, seperti renungan harian.
Compassion heart like Jesus.
Character Quality membahas salah satu karakter dan penerapannya dalam keluarga. Tujuan dari pembahasan ini bukanlah sekedar anak memahami definisi, tetapi satu keluarga dapat menerapkannya. Sedangkan Scripture membahas ayat tema dari booklet yang sedang dibahas secara menyeluruh dan gambaran lengkap dari ayat tersebut.
Discerning Spirit vs Judgmental Spirit.
Bagian yang tidak kalah menarik dari bagian pertama adalah Theme Song. Anak-anak diperkenalkan kepada lagu himne dan diajak untuk memahami isi dari lagu itu dan hubungannya dengan tema yang sedang dibahas. Walaupun lagu himne, yang berarti lagu klasik, anak-anak menyukainya.
Lagu yang ada di booklet pertama.
Bagian kedua adalah bagian yang berhubungan dengan disiplin ilmu. Adapun disiplin ilmu yang dibahas di sini adalah linguistic, history, science, math, law dan medicine. Dalam setiap pembahasan disiplin ilmu diberikan penjabaran yang begitu panjang dan berat. Tetapi bersyukurnya ada Little People Text yang membantu kami menjabarkan hal yang begitu panjang dan berat itu menjadi sederhana dan dapat dimengerti oleh anak-anak.
World map saat membahas akar bahasa yang ada di dunia.
Salah satu bagian yang menarik bagi kami adalah saat pembahasan science dihubungkan dengan kerohanian. Seperti di buku kesatu ini, anak-anak diajak untuk memelajari kelainan-kelainan pada mata dan korelasinya dengan kerohanian kita. Bukan hanya anak-anak saja yang dibukakan, namun kami orang tua juga dibukakan.
Book of Eyes, insert book yang menjadi project kami.
Di setiap disiplin ilmu ada pilihan project yang dapat dikerjakan oleh anak-anak. Project yang ada pun bervariasi, dengan tingkat kesulitan yang disesuaikan dengan usia anak. Untuk keluarga dengan anak-anak yang usianya berbeda-beda, maka si anak dapat melakukan project yang berbeda. Namun untuk anak yang rentang usianya tidak berbeda, mereka dapat melakukan project yang sama. Tentunya ini menjadi bagian yang dinanti-nanti oleh anak-anak.
Balancing scale.
Di akhir pembelajaran, kami sekeluarga diajak untuk menarik hubungan dari yang apa kami pelajari dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini cukup membuat kami berpikir, agar tujuan pembelajaran menjadi bermakna bagi anak-anak.
Life Classroom, saat pembahasan diimplementasikan dalam kehidupan.
Di buku panduan untuk orang tua yang pertama diberikan jawaban di setiap soal yang ada. Namun untuk buku-buku setelahnya, kami orang tua diminta untuk berpikir bersama anak. Serunya ini menjadi diskusi satu keluarga. Tidak serunya, tanpa jawaban yang ada, diskusi bisa menjadi panjang =D

Sebagai kesimpulan, materi di Wisdom Booklet memang tidak mudah, terutama bagi adik yang baru 6 tahun saat memulainya. Kami pun masih jauh dari kata selesai dan masih dalam proses. Tetapi saat kami menggunakannya bersama sebagai satu keluarga, maka kami melihat banyak hal yang disingkapkan bagi orang tua dan anak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar