Sumber foto: Chinahighlights.com |
Jalan-jalan di masa covid ini
sepertinya hal yang sangat tidak memungkinkan. Bagaimana tidak, untuk pergi ke
suatu tempat kita harus diperiksa dulu (baik rapid test ataupun PCR). Setelah
itupun, jika kita pergi keluar negeri, kita harus dikarantina selama 2 minggu
(dengan biaya pribadi pula). Setelah itu baru bisa kelayapan.
Namun, bulan Juli kemarin, kami jalan-jalan ke China. Kok bisa? Secara
virtual dong. Hehehe. Bersama dengan teman-teman dalam komunitas kami, kami
ramai-ramai ke negeri yang sering disebut Negeri Tirai Bambu.
Diawali dengan menginfokan kepada anak-anak bahwa di monthly meeting kita akan ada virtual
trip ke China. Jadi mereka boleh menyiapkan apapun, seakan-akan mereka
memang sedang akan bepergian. Duo Lynns, yang memang setiap saat selalu halu
mau jalan-jalan, dengan semangat menyiapkan ’koper’ dan perlengkapan untuk
jalan-jalan.
Salah satu bentuk kehaluan anak-anak. |
Di hari H, auntie-auntie kreatif yang menjadi PIC ini sudah menyiapkan
beberapa keterangan mengenai China. Setelah menunjukkan passport dan boarding pass,
anak-anak siap untuk berpetualang. Petualangan anak-anak dimulai dengan
mengunjungi Forbidden City secara
virtual.
Are you ready, kids? |
Forbidden City atau Kota Terlarang merupakan kompleks
istana kekaisaran dan kediaman kaisar dari mulai zaman dinasti Ming hingga
dinasti Qing. Forbidden City ini
terletak di pusat kota Beijing. Kompleks ini disebut Forbidden City karena memang pada zaman dahulu tidak mudah untuk
masuk ke kawasan ini, kecuali memang diundang oleh kaisar sendiri. Ingat kan betapa
susahnya Xiao Yan Zi untuk mengantar Xia Zi Wei menemui kaisar (huang a ma) di film
Putri Huan Zhu? =D
Welcome to The Forbidden City |
Tian an men, gerbang kedamaian surgawi, di malam hari. Sumber foto: wikipedia. |
Melihat bangunannya yang kokoh dan tahan gempa, tidak heran bangunan ini
dinobatkan sebagai salah satu cagar budaya oleh UNESCO. Saat melihat gambarnya,
anak-anak pun mengira bahwa istana ini adalah Gyeongbokgung di Seoul. Ya, agak mirip. Hanya
saja yang ini jauh lebiiiiih luas.
Taman yang cantik. Sumber foto: mywowo.net. |
Destinasi berikutnya adalah Xi’an, yang terletak di propinsi Shaanxi.
Sebelum Beijing menjadi ibukota China, Xi’an merupakan ibukota pertama dari
negara China. Tercatat ada 13 dinasti kekaisaran yang pernah memerintah dari
Xi’an, salah satunya dinasti Qin.
Di Xi’an sendiri sekarang terkenal dengan situs bersejarah, yang diresmikan
oleh UNESCO di tahun 1987, yang sering disebut Tentara Terracotta atau Terracotta Army. Apa sih Tentara Terracotta?
Seperti arti dari kata terracota itu sendiri, yaitu tanah liat atau tembikar,
Tentara Terracota merupakan adalah kumpulan koleksi dari 8.099 tanah liat berbentuk
prajurit dan kuda dalam ukuran asli. Tentara Terracotta ini dibuat pada zaman
pemerintahan Kaisar Qin Shi di tahun 210 – 209 SM di kompleks pemakaman kaisar
dan keluarganya. Tujuannya adalah agar untuk melindungi Kaisar Qin Shi setelah ia
meninggal.
Terracotta Army. Sumber foto: wikipedia. |
Berbicara tentang China, pastilah tidak lepas dari yang namanya The Great Wall atau Wanli ChangCheng yang
menjadi salah satu tujuh keajaiban dunia. Tembok besar yang panjangnya 21.196
km ini memiliki penampakan seperti naga awalnya dibangun oleh dinasti sebelum
dinasti Qin dengan tujuan untuk menahan serangan musuh dan suku-suku dari utara
negara Tiong Kok (kalau kata anak-anak: jadi terbayang film Mulan). Hal ini terus berlanjut ke
dinasti Qin, yang diprakarsai oleh Kaisar Qin Shi hingga ke dinasti Ming.
The Great Wall. Sumber foto: wikipedia. |
Kami pernah melihat film dokumenter di Discovery Channel tentang pembuatan
tembok di salah satu daerah orang Hakka. Untuk membuat tembok tersebut kokoh, setiap lapisan tanah digemburkan dan
dipadatkan. Untuk beberapa bagian pun terkadang menggunakan batu. Saat itu
naratornya pun berkata pembuatan The
Great Wall pun seperti pembuatan tembok ini. Wow, luar biasa sekali. Hanya
dengan memadatkan, temboknya tetap kokoh hingga sekarang.
Salah satu gerbang Great Wall di malam hari. Sumber foto: detik.com |
Setelah puas ’berkeliling’, anak-anak diberikan beberapa fakta tentang
China. China merupakan negara terbesar di Asia. Berbicara tentang China, maka
tidak akan jauh-jauh dari Panda, hewan khas yang suka makan bambu. Selain itu, China juga terkenal dengan
bunga teratai. Oya, jangan lupakan juga kegemaran orang China dengan yang
namanya teh (dengan temannya dimsum tentunya).
Kungfu Panda =D |
Nah, apa saja karakter yang dapat dipelajari selama mereka berkeliling?
Mereka belajar tentang kerajinan dan kreativitas selama mereka virtual trip. Seperti
saat mereka melihat The Great Wall,
Terracotta Army, dan juga Forbidden City .
Lotus atau Teratai. Sumber foto: wikipedia. |
Sekarang waktunya anak-anak berkreasi dengan membuat aktivitas bersama,
yaitu kipas dari kertas. Walaupun pembuatannya seperti lagu jadoel ”kau di sana, aku di sini’, namun acara
pembuatan kipas ini cukup seru sehingga papa pun ikutan melihat pembuatan kipas
ini.
Kipas buatan anak-anak. |
Setelah selesai, saya pun bertanya kepada anak-anak apakah mereka senang dengan virtual trip ke China? Dengan muka agak sedih mereka menjawab pengennya pergi betulan, melihat apakah Disneyland Shanghai lebih bagus dari Disneyland HK, dan melihat setiap tempat wisata secara langsung. Well, bersabar ya nak. Berdoa dan menabung dulu. Tunggu sampai covid selesai, baru kita bisa tamasya kembali.
Panda yang imut dan lucu =). Sumber foto: Chinahighlights.com |
Mantabbb, salah satu alternatif yang bisa dicoba. Btw mungkin kalau ditambahkan pake google street view bisa lebih seru kali ya hehe
BalasHapusTerima kasih sudah mampir. Ide yang bagus, next time akan dicoba
Hapus