Bagi para homeschooler mandiri seperti kami, yang memilih mendidik anak-anaknya di rumah tanpa menggunakan sekolah online ataupun tutor, hal yang paling menegangkan adalah saat anak-anak berada di kelas 6, 9, dan 12. Dengan kata lain, saat anak-anak harus berhadapan dengan ujian nasional.
Kenapa menegangkan? Bukan karena kami takut anak-anak tidak dapat mengikuti ujian karena kurikulum yang kami gunakan berbeda. Tetapi karena kami selalu deg-degan dengan sistem yang berubah.
Seperti di akhir tahun 2024, dengan bergantinya presiden, berarti akan ada kemungkinan akan berubahnya sistem ujian bagi anak-anak di kelas 9. Apalagi di tahun ini si kakak akan mengikuti ujian kelas 9. Dan seperti yang kami perkirakan, ada perubahan yang cukup membingungkan.
Di awal tahun ini, kami membaca bahwa Ujian Nasional (UN) untuk siswa SMP akan dilaksanakan pada tahun 2026. Sementara, UN untuk siswa SMA, SMK, dan MA akan dilaksanakan pada bulan November 2025. Kami pun bertanya kepada pihak PKBM, apakah ini berarti anak-anak kelas 3 SMP yang harusnya ujian di tahun 2025 jadi tidak ujian. Saat kami bertanya pun pihak PKBM belum mendapat info apapun dari diknas.
Akhirnya kami diinfo bahwa anak-anak kelas 3 SMP akan menghadapi Ujian Nasional di tanggal 5 – 7 Mei 2025. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya ujian literasi dan numerasi, ujian tahun ini kembali ujian mata Pelajaran. Dengan kata lain, angkatan si kakak tidak mengalami ujian literasi dan numerasi untuk ujian kesetaraannya.
Saat kelas 6 SD dulu kakak hanya diuji lima Pelajaran, yaitu PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan Matematika. Untuk ujian di kelas 3 SMP ini, ada 7 mata Pelajaran yang akan diuji, yaitu Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, dan Bahasa Inggris. 3 pelajaran akan diuji di hari pertama, sementara hari kedua dan ketiga akan ada 2 pelajaran.
Prosedurnya pun tetap sama. Kami diminta mengirimkan pakta integritas dan alasan mengapa kami mengikuti secara online. Dan dihari ujian, zoom tetap dinyalakan. Kami pun mengirimkan foto saat ujian dikerjakan.
![]() |
SKL si kakak. |
Setelah menunggu selama sebulan lebih, maka kami mendapatkan pengumuman kelulusan si kakak. Berbeda dengan saat lulus paket A, kami kali ini tidak perlu ke Salatiga untuk cap tiga jari. Ijazah dikirimkan dan kami hanya perlu mendokumentasikan saat kakak menerima ijazah.
Kelulusan ini menandakan membuat kami semakin menyadari bahwa sudah 12 tahun kami memilih home education bagi anak-anak kami. Dan dengan mendapatkan ijazah paket B, berarti kakak sudah masuk jenjang selanjutnya, yaitu SMA. Yang berarti semakin mendekati selesainya home education bagi si kakak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar