Senin, 02 April 2018

Pekan Science :)

Di awal tahun ini, kami yang berada di daerah Jakarta Pusat dan Bekasi berkumpul di hari biasa. Tujuannya sih sederhana, supaya anak-anak ini dapat berkumpul bersama dan mama-mamanya dapat ber-fellowship. Karena lokasi rumah kami yang jaraknya aduhai, maka acara kumpul bersama ini tidak bisa dilakukan setiap minggu tetapi sesempatnya para anggotanya (maklum, kami pengacara, pengangguran banyak acara). Dimulai dari kelayapan bersama ke Perpustakaan Nasional. Setelah itu kami janjian kembali untuk kumpul bersama untuk mengadakan Science Fair. Science Fair ini kami adakan dua kali, dalam bulan yang berbeda.

Apa saja sih yang dilakukan saat Science Fair? Di Science Fair ini kami mengadakan beberapa percobaan, baik yang berhubungan dengan Biologi, Kimia, dan Fisika. Beratkah bahasannya? Tentu tidak, ketiga hal ini dapat diperkenalkan kepada anak-anak dalam bentuk yang sederhana. Karena pesertanya bervariasi umurnya, maka eksperimen yang dilakukan pun juga tidak terlalu susah. 

1. Mix warna
Percobaan ini bertujuan untuk mengajarkan anak tentang mencampur dua warna dan melihat reaksi yang terjadi setelah dua warna dicampur. Selain itu, kegiatan ini dapat juga digunakan untuk mengenalkan tiga warna primer, yaitu merah, kuning, dan biru dan warna sekunder hasil dari mix warna primer tersebut. Percobaan ini juga termasuk cara sederhana memperkenalkan kimia kepada anak-anak. 

2. Musik dalam botol
Percobaan ini bertujuan untuk menemukan bagaimana cara membuat suara yang berbeda ketinggian. Semakin banyak air yang berada di dalam botol maka suara yang dihasilkan akan semakin rendah. Hal ini terjadi karena suara asli dari botol tersebut teredam oleh air.
Musik dalam botol
Bahan-bahan yang diperlukan:
- Minimal 5 botol yang identik.
- Air (lebih menarik jika warna-warni)
- Sendok atau garpu.

Langkah-langkah:
- Letakkan botol-botol tersebut dalam suatu barisan.
- Isilah botol-botol tersebut dengan air. Setiap botol diisi dengan level air yang berbeda.
- Ketuklah botol tersebut dengan menggunakan sendok atau garpu. Amatilah perbedaan suaranya.

3. Waterbeads
Tujuan dari percobaan ini adalah mengamati perubahan bentuk dari keras ke lunak. Untuk anak-anak, melihat perubahan seperti ini pasti sangat menyenangkan. Anak-anak jadi tahu bahwa ada saat air terserap oleh waterbeads yang keras ini, waterbeads akan membesar dan melunak. Sedangkan airnya akan semakin menyusut. Selanjutnya waterbeads ini dapat digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti yang satu ini

4. Sidik jari
Percobaan yang satu ini sangat menyenangkan, bahkan bagi kami para orang dewasa. Dari percobaan ini anak-anak mengetahui bahwa setiap orang mempunyai sidik jari yang berbeda. Dengan kata lain, Tuhan menciptakan setiap orang secara istimewa. 
Basic Fingerprints Patterns
Bahan-bahan yang diperlukan:
- Kertas 
- Pensil 2B
- Isolasi transparan
- Kaca pembesar

Langkah-langkah:
- Coret-coretlah kertas putih dengan menggunakan pensil 2B. Lakukan hingga tebal.
- Mintalah anak menggosokkan jari mereka ke atas pensil tersebut. 
- Tempelkan isolasi transparan ke jari yang sudah terkena bekas pensil tersebut. Tekan isolasi tersebut hingga menempel dengan sempurna. 
- Copot isolasi yang sudah ada bekas pensil tersebut dengan hati-hati dan tempelkan ke atas kertas.
- Ajak anak mengamati sidik jari mereka dengan kaca pembesar, apakah bentuknya loop, arch, atau whorl
Mengamati sidik jari dengan kaca pembesar
5. Magnet 
Aktivitas ini bertujuan untuk memperkenalkan magnet dan sifat magnet. Bagi anak yang sudah besar, pasti hal ini biasa saja. Tetapi bagi anak yang masih berusia 3 tahun, melihat magnet dapat menarik benda dari jarak jauh merupakan penemuan besar. 

Bahan yang diperlukan:
- Magnet yang agak besar
- Benda-benda yang mengandung besi
- Benda-benda lain seperti kertas, kain, plastik, dan pompom.

Langkah-langkah:
- Perkenalkan magnet kepada anak-anak.
- Tempelkan dua magnet. Tunjukkan kepada anak-anak bahwa sisi yang sama akan tolak-menolak dan sisi yang tidak sama akan tarik-menarik. Untuk anak yang lebih besar dapat diperkenalkan bahwa magnet mempunyai dua kutub, yaitu utara dan selatan. 
- Tempelkan magnet ke benda-benda yang mengandung besi dan yang tidak mengandung besi. 
- Ajak anak-anak mengelompokkan benda mana yang dapat menempel pada magnet dan benda mana yang tidak dapat menempel pada magnet. Jelaskan kepada anak-anak bahwa magnet hanya dapat menempel dengan benda-benda yang mengandung besi.

Dari aktivitas ini kami sekaligus mengingatkan kepada anak-anak tentang karakter loyalty. Seperti magnet yang hanya menempel pada benda yang mengandung besi, demikian juga dengan loyalitas. Saat kita diminta loyal, kita harus loyal kepada orang yang mempunyai otoritas atas kita, bukan kepada semua orang.  

6. Perahu kertas
Aktivitas ini merupakan aktivitas terakhir di Science Fair kami. Tujuan aktivitas ini adalah menerangkan konsep mengapung dan tenggelam dan menerangkan bahwa air dan minyak tidak dapat bersatu.

Bahan-bahan yang diperlukan:
-Baskom yang berisi air.
- Kertas
- Crayon
- Benda-benda yang dapat dimasukkan ke dalam air.

Langkah-langkah:
- Ajaklah anak-anak memasukkan berbagai benda ke dalam air.
- Amati apa yang terjadi. Terangkan anak-anak tentang mengapung dan tenggelam.
- Ajaklah anak-anak untuk membuat origami perahu dari kertas yang ada.
- Setelah perahu tersebut jadi, mintalah anak-anak mewarnai bagian luar perahu tersebut dengan crayon.
- Letakkan perahu tersebut diatas air dan amati yang terjadi. Karena crayon mengandung minyak, maka crayon tersebut berfungsi melapisi perahu tersebut. Sehingga saat diletakkan diatas air, perahu ini akan mengambang. 
- Jelaskan kepada anak bahwa minyak dan air tidak dapat menyatu. Oleh sebab itu jika tangan kita berminyak, tangan kita tidak akan bersih jika kita hanya mencuci dengan air (harus dengan sabun). 
Perahu kertas yang mengambang, sebelum terkena badai =D
Dari percobaan yang kami lakukan sebanyak dua kali, secara tidak langsung anak-anak belajar science dengan cara sederhana dan menyenangkan. Mereka belajar tentang reaksi kimia saat mencampurkan dua atau lebih warna yang berbeda. Mereka belajar tentang gaya rambat dan suara saat bermain musik dalam botol. Mereka belajar tentang biologi dan diri mereka saat mempelajari sidik jari. Dan terlebih lagi, mereka semakin menyadari bahwa Tuhan menciptakan setiap orang unik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar