Menjadi newcomer dalam dunia homeschool memang terkadang membuat sakit kepala. Rasanya bingung mau mulai dari mana, lalu mau ngapain aja, dan 1001 macam kebingungan lainnya. Jangan kuatir moms.... Saya dulu juga begitu kok.
Pertama kali mulai homeschool, ada 1001 macam pertanyaan dan ketakutan yang menghampiri saya. Bagaimana kalau saya tidak dapat memberikan yang terbaik untuk si kakak? Apalagi saat itu ada si adik yang baru 16 bulan. Nah, saat waswas menyerang, saya hanya nyender sepenuhnya pada Tuhan. Saya hanya mencoba melakukan yang saya mampu dan dengan kekuatan dari Tuhan. Tetapi justru saat kita mengandalkan Tuhan, semua dapat berjalan dengan sukacita.
Nah, apa saja sih yang dapat dilakukan oleh orang tua yang mau mulai homeschooling dengan anaknya yang masih kecil? Berikut ini adalah hal-hal yang dapat saya rekomendasikan bagi orang tua yang baru memulai homeschool dengan di kecil.
1. Membaca
Ini adalah hal yang paling gampang untuk dilakukan. Pilihlah buku yang sederhana, dan bacakanlah cerita tersebut. Gemar membaca adalah kunci nomor satu bagi homeschooler. Kalau di luar negeri, enaknya bisa ke perpustakaan umum dan meminjam. Saya belum punya pengalaman meminjam buku dari perpustakaan umum di sini, tetapi sekarang beberapa perpustakaan lumayan lengkap buku-bukunya loh.
2. Bermain bersama
Salah satu kebahagiaan seorang anak kecil adalah bermain. Si kakak paling senang jika papanya libur, yang berarti dia bisa main dengan si papa lebih lama. Oleh sebab itu, luangkanlah waktu untuk bermain bersama anak. Tentunya mainan yang mendidik dan bukan kekerasan. Bisa saja membuat 'kota' dari lego atau blocks, atau bermain peran seperti dokter-dokteran, builder, koki, kasir, dan sebagainya. Sebisa mungkin hindarilah gadget saat bermain bersama.
3. Membuat prakarya
Bagi sebagian orang, mendengar kata prakarya atau craft bisa menjadi sesuatu yang membuat pusing. Tetapi bagi anak-anak, membuat prakarya merupakan aktivitas yang menarik. Satu hal yang saya dapatkan selama mengajak anak membuat prakarya adalah craft tidak boleh membuat kita stres. Prakarya bersama anak adalah hal yang seharusnya fun dan sederhana. Yang mereka nikmati adalah melihat ada sesuatu yang nampak sebagai hasil karya mereka. Jadi, searchinglah dan pilihlah aktivitas yang cocok untuk umur mereka (dan adik mereka).
4. Tanamkan value yang kita inginkan
Salah satu tujuan homeschooling adalah supaya kita dapat menanamkan nilai yang tepat bagi anak-anak kita. Oleh sebab itu, sampaikan nilai atau karakter yang kita inginkan. Terkadang saat kita menyampaikan cerita tentang karakter,anak-anak akan bertanya yang agak lucu. Jawablah setiap pertanyaan yang lucu-lucu tersebut walau sudah berulang kali ditanyakan oleh mereka. Nikmatilah masa-masa tersebut.
5. Melakukan aktivitas dalam rumah dan nikmatilah
Salah satu keuntungan terbesar dari homeschool adalah dapat menyatukan sekolah dan rumah. Aktivitas sehari-hari di rumah dapat menjadi pembelajaran sederhana yang menarik. Dari saat Duo Lynns kecil, salah satu kegiatan favoritnya adalah memasukkan baju ke dalam mesin cuci. Mereka dapat menyebutkan tahapan dalam menyalakan mesin cuci. Saat saya membersihkan rumah, mereka pun akan mengambil peralatan lain untuk membersihkan rumah.
Apakah saya memang khusus mengajar anak-anak melakukannya? Tidak, tetapi dari bacaan yang dibacanya dan karena mereka melihat saya mengerjakannya, mereka merasa tertarik melakukannya. Hal seperti ini belum tentu didapatkan jika anak-anak bersekolah, yang pergi pagi dan pulang siang dan mendapatkan rumah sudah rapi. Oleh sebab itu nikmatilah masa-masa awal homeschooling dengan segala aktivitas di rumah.
6. Jalan-jalan
Siapa sih yang gak mumet kalau 24 jam sehari, 7 hari seminggu di rumah terus sama anak-anak (menghadapi tingkah mereka kalau lagi 'manis' dan moody)? Apalagi kalau tidak ada orang yang membantu urusan rumah tangga plus ngurusin hal-hal di rumah. Teman saya pernah bilang: "Gue sih gak mau homeschool, stres ketemu anak mulu. Kalau sekolah kan setidaknya ada 2 jam gue gak usah direpotin anak dan bisa pergi semau gue." Ya, ada benarnya juga sih. Sumpek juga di dalam rumah terus menerus. Lalu apa solusinya?
Kita bisa jalan bersama anak-anak. Pergilah ke taman (kalau ada taman dekat rumah), atau ke mall, ke musium (ehm...cari yang kids friendly ya), ke pantai, dan tempat lainnya. Kan belajar tidak hanya di rumah. Jadi kita juga cuci mata, anak-anak juga happy :)
7. Pilihlah kurikulum yang ok
Tentu saja memilih kurikulum bisa membuat sakit kepala. Oleh sebab itu, pilihlah kurikulum yang paling sesuai dengan keadaan keluarga kita. Kita juga bisa membuat kurikulum sendiri. Ingatlah bahwa kurikulum adalah alat kita untuk mengajar. Jadi jangan sampai kita menjadi stres dengan kurikulum. Tetapi bukan berarti setelah kita memilih suatu kurikulum, kita bisa semaunya (dalam artian tidak mengerjakan sesuai instruksi yang ada, cuplik sana sini). Penggunaan kurikulum yang semaunya malah akan membuat anak bingung dan hasilnya tidak maksimal.
8. Carilah komunitas
Sendirian tentunya tidak enak, temans.Oleh sebab itu, komunitas adalah hal yang penting dalam homeschooling. Carilah komunitas homeschool yang sesuai dengan kita. Sering-seringlah ngobrol dengan keluarga yang sudah menjalankan homeschooling dan anak-anaknya sudah besar. Keluarga homeschool tidak pelit ilmu kok, mereka akan membagi ilmu mereka. Dan adanya komunitas membuat kita merasa punya teman senasib seperjuangan :)
Salah satu hal yang dapat saya sampaikan adalah:
Nikmatilah tahun-tahun awal ini. Gunakanlah waktu-waktu yang ada untuk mengetahui mereka lebih lagi, mengetahui passion mereka, apa yang mereka suka, dan jangan lupa pertanyaannya juga. Dan saat bangun besok pagi, lakukan hal yang sama juga. Dan setiap orang tua mampu melakukan homeschooling karena mereka mengenal anak mereka lebih dari yang lain. Practice makes perfect. Waktu-waktu yang dihabiskan bersama anak-anak membuat kita mengenal anak lebih jauh dan ke depannya kita akan mengetahui cara yang dapat kita gunakan untuk menyampaikan materi pelajaran yang sesuai dengan si anak.
Jia you!!!
Hai kak, thank you untuk sharingnya :) saya ingin bertanya mengenai komunitas, gimana ya kak cara mencaari/menemukan komunitas yg tepat? sejauh ini googling masih belum nemu yang pas. terima kasih kak :)
BalasHapusHi, salam kenal :)
HapusUntuk komunitas, bisa cari yang komunitasnya mempunyai pandangan yang sama. Memang tidak mungkin mencari orang-orang yang sama persis dengan kita, tetapi setidaknya di beberapa hal yang prinsip ada yang sama. Ada komunitas yang lebih mengarahkan anak ke enterpreneurship, jadi kegiatan mereka seputar ini. Ada komunitas yang mengutamakan karakter untuk anak-anak yang bergabung di sana. Jadi kegiatan mereka akan lebih fokus ke sana. Ada komunitas yang lebih supaya anak-anak punya teman untuk melakukan aktivitas. Dan masih banyak macamnya.
Dicoba saja untuk dicari tahu. Tetapi memang agak susah karena sekarang ini hampir semua komunitas tidak tatap muka secara langsung, jadi agak susah untuk melihat kegiatan komunitas-komunitas yang ada.
Semoga membantu ya.