Senin, 03 Agustus 2020

Parents Meeting: Peran Ayah dan Ibu Dalam Home Education (Part 1)


Berbicara tentang homeschool atau homelearning, tentunya tidak jauh-jauh dari orang tua. Mengapa? Lah wong namanya saja sekolah di rumah, berarti pengajar utamanya adalah orang tua. Dengan kata lain, ayah dan ibu berperan penting dalam pendidikan anak, bukan tetangga ataupun teman (kan gak mungkin tetangga yang berperan penting di dalam rumah kita).

Masalahnya, sering kali saat sudah terjun, para ibu merasa sendirian dalam mengarungi lautan pembelajaran yang lama-lama membuat para ibu merasa hanyut dan hampir tenggelam (beuh, bahasanya berat euy). Nah, supaya tidak jadi betul-betul tenggelam, mau tidak mau, kedua orang tua harus sama-sama berperan dalam dalam home learning. Kan namanya juga homeschool, ayah sebagai kepsek dan ibu sebagai guru.

Dan yang namanya orang tua, pasti tidak lepas dari yang namanya parenting skill. Parenting skill ini yang membantu orang tua menghadapi tingkah anak yang terkadang membuat kita mengelus dada. Apalagi yang namanya homeschool, orangtua, khususnya ibu, bertemu 24/7 dengan anak-anak.

Untuk itu, kami mengambil topik Parenting untuk pertemuan Parents Meeting kami di tahun ini. Topik parenting yang paling ditunggu-tunggu adalah tentang disiplin dan menghadapi tingkah si anak. Tetapiiiii....untuk sampai ke situ ada banyak tahap, dan tahap pertama adalah memulai awal yang benar, yaitu melihat peran kedua orang tua, Ayah dan Ibu, dalam homelearning.

Berhubung covid, maka Parents Meeting kali ini dilakukan secara online, melalui ZOOM dengan mentor kami, keluarga Badudu. Ada 5 hal yang dibagikan oleh beliau untuk para ayah dan para ibu.
Peran Ayah dan Ibu 
PERAN AYAH
Suatu negara lemah jika negara tersebut terdiri dari keluarga-keluarga yang lemah. Suatu keluarga lemah jika keluarga tersebut mempunyai ayah yang lemah. Seorang ayah dikatakan lemah jika dia gagal untuk memahami dan memenuhi tanggung jawab yang diberikan Tuhan kepadanya. Dengan kata lain, ayah sangat penting untuk masa depan suatu bangsa.

Oleh sebab itu, peran ayah bukanlah sekedar mencari nafkah dan mencukupi kebutuhan keluarga. Tetapi lebih dari itu. Ayah mempunyai peran penting dalam menentukan objektif dalam suatu keluarga. Pak Rizal pun membagikan lima peran ayah dalam keluarga.

1. To build perspective of eternity
Semua hal yang ada di dunia ini hanyalah sementara saja. tidak ada yang kekal di dunia ini. Karena itu, semua yang kita lakukan harus mengarah kepada kekekalan. Sebagai seorang imam, penting bagi seorang ayah untuk membimbing anak-anak dan menjelaskan kepada anak-anak apakah tujuan mereka ada di dunia itu. Selain itu penting bagi anak untuk mempunyai pola pandang yang Alkitabiah.

Berbicara tentang kekekalan, maka tidak akan lepas dari waktu. Ada tiga macam term yang sering digunakan untuk menjelaskan waktu, yaitu kronos, kairos, dan aion. Kronos berarti siklus waktu yang biasa, yang biasanya dinyatakan dalam jam. Kairos adalah waktu yang tidak dapat diulang. Sedangkan kata aion dipakai untuk menunjukkan tentang waktu yang lama sekali atau tidak ada batasnya atau kekekalan.
Kronos, Kairos, dan Aion
2. To grow in faith and in the power of prayer
Karena semua hal tidak ada yang kekal, maka setelah ayah membangun perspektif mengenai kekekalan, peran penting ayah yang berikutnya adalah membawa anggota keluarganya untuk bertumbuh dalam iman dan kuasa doa. Hal ini tidak lepas dengan kerohanian si ayah. Ayah haruslah setia dalam pembacaan dan penggalian Alkitab secara pribadi. Jika si ayah sudah terbangun kerohaniannya, maka ayah dapat dengan dominan memimpin pembacaan Alkitab dan doa bersama keluarga.

Jika ayah sudah konsisten dalam memimpin pembacaan Alkitab dan doa bersama keluarga, maka ayah akan lebih mudah untuk memengaruhi anak dengan terus mengalami kuasa doa dalam kehidupan. Contoh yang mudah adalah dengan melakukan doa bersama keluarga, pembacaan Alkitab sebelum tidur saat anak-anak masih kecil, story telling mengenai tokoh-tokoh yang dapat dijadikan panutan, dan sebagainya.

3. To seek wisdom and act with genuine love
Selain membawa anak untuk bertumbuh dalam imannya, ayah juga berperan untuk membawa anak-anak mencari hikmat dan bertindak dalam ketulusan. Tidak mudah memang, karena kita tidak mungkin mengawasi semua keputusan yang diambil oleh anak. Namun kita dapat memperlengkapi mereka dengan kemampuan untuk memilih dan memutuskan dengan baik. Untuk mencapai ini, ayahlah yang harus dibentuk terlebih dahulu. Ayah harus bijaksana dalam mengambil banyak keputusan dan pilihan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengajarkan karakter-karakter yang dapat membangun anak-anak. Dan lebih dari sekedar mengajar, ayah harus menjadi teladan dalam menunjukkan karakter-karakter tersebut.

4. To find a life calling and fulfill it
Walaupun kita harus melihat kepada kekekalan, tetapi pasti ada alasan mengapa kita ada di dunia ini. Adalah tugas ayah untuk mengajarkan anak-anak untuk menemukan panggilan hidupnya dan memenuhi panggilan tersebut. Ayah harus mengajarkan bahwa profesi dan pekerjaan bukanlah tujuan utama dalam kehidupan yang akan menentukan kepuasan, identitas diri, dan pengakuan.

Ayah harus menekankan kepada anak bahwa tujuan kita adalah untuk memuliakan Tuhan dan melakukan Amanat Agung melalui apapun yang mereka pilih untuk lakukan.Mereka memuliakan Tuhan dengan melakukan apa yang Tuhan berikan dalam hidup mereka.

5. To develop skills and the character that supports
Tugas ayah yang kelima adalah untuk mengembangkan keterampilan dan karakter yang mendukung keterampilan tersebut. Anak-anak muda perlu dilatih dalam berbagai keterampilan. Dan tidak berhenti di situ. Saat keterampilan tidak didukung dengan karakter, maka akan timbul yang namanya kesombongan. Oleh sebab itu, selain mengembangkan keterampilan, maka ayah harus mendorong anak untuk mengembangkan karakter-karakter yang mendukungnya hal-hal itu.

lanjut ke Part 2
Husband as head and wife as heart of the home


Tidak ada komentar:

Posting Komentar