Akhirnya datang juga….
Setelah merasakan keseruan di
Habibie Festival 2016 dan
Habibie Festival 2017,
tahun ini pun kami menantikan info kapan akan diadakan festival teknologi ini
lagi. Bahkan dari awal Agustus kemarin, kakak sibuk bertanya mengenai acara
ini. Saya pun sering memantau instagram Habibie Festival dan rasanya mereka
sedang seru mengadakan di kota-kota lainnya. Mungkin tahun ini memang tidak ada
Habibie Festival di Jakarta. Namun di awal minggu ini, saya melihat postingan
mengenai Habibie Festival.
Habibie Festival kali ini
mengambil tema “Lihat, Sentuh, dan
Rasakan Teknologi dan Inovasi Terbaru” yang bertujuan agar festival ini
dapat mempererat hubungan teknologi dan inovasi dengan manusia. Memang
perkembangan teknologi sangatlah cepat dan daripada menganggap teknologi sebagai
bahaya, lebih baik teknologi digunakan sebaik mungkin, bukan.
Saat kami datang, antrian yang
luar biasa panjangnya membuat kami berpikir pasti di dalam bakal ramai sekali.
Namun puji Tuhan kami dapat masuk juga ke dalam. Di dalam hall D ini terbagi
beberapa zona, diantaranya Bazaar Inovasi, Makerland,
Fin Tech 2.0, A to B the Future of Transportation, Sport Land, Infusion dan Fund Fest. Hampir sebagian pameran, seperti
kapal perang, senjata, sritex, flight simulator, VR dan AR terlihat sama seperti tahun sebelumnya. Tujuan kami adalah mengunjungi
tempat-tempat yang tahun lalu belum ada dan lebih children
friendly, berhubung di rombongan banyak anak kecil.
|
Antrian untuk masuk yang luar biasa banyaknya. |
|
Alat pemadam api medium, hanya menggunakan tenaga yang dikeluarkan dari motor yang digas. |
Bagian pertama yang menarik
perhatian anak-anak adalah
Sport Land.
Mungkin karena
euphoria Asian Games masih terasa, maka
Sport Land dipenuhi oleh anak-anak yang
sibuk mau main basket. Di
Sport Land
ini juga ada lapangan bulutangkis. Dan tentunya jika berbicara tentang
bulutangkis, pastilah terbayang sosok Alan Budikusuma dan Susi Susanti dengan
produk mereka Astec.
|
Kesukaan mama, Susi Susanti |
|
Alan Budikusuma |
|
Lapangan basket yang ramai dengan anak-anak sekolah. |
Di samping tempat tersebut
terdapat booth fitscan. Di sini kita dapat mencoba untuk menganalisa bentuk dan
tumpuan kaki kita dan sol apa yang dapat digunakan untuk membuat kaki kita
lebih nyaman. Pada umumnya, tumpuan orang adalah tumit kaki. Namun banyak yang
menjadikan bagian depan menjadi tumpuan. Akibatnya kakinya akan sering sakit.
Penggunaan sol yang tepat akan dapat membantu orang yang tumpuan kakinya tidak
tepat merasa nyaman.
|
Hasil scan kaki adik, tidak ada warna merah.
Tidak perlu sol tambahan dan tidak ada beban hidup sepertinya =D |
|
Mencoba main olahraga bangsawan Inggris, cricket. |
Zona berikutnya yang menarik
perhatian anak-anak adalah zona Maker
Land. Di zona ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan
anak-anak. Salah satunya adalah memilin tali. Jangan dikira memilin tali dengan
tangan loh. Acara memilin tali ini dilakukan dengan cepat dan memanfaatkan
teknologi yang ada. Dengan drill dan
kaitan, proses memilin tali pun jadi cepat.
|
Laba-laba untuk main perang bintang dengan tembakan laser di zona Maker Land. |
|
Memilin tali dengan alat. |
|
Tali yang dipilin anak-anak. Mbaknya sampai minta mereka untuk difoto dulu. |
|
Print 3D dari hasil USG 3D bayi dalam kandungan. Hasil karya wong Suroboyo loh.... |
|
From coffe waste to coffee self care. |
|
Sabun dari ampas kopi. |
Salah satu booth yang ramai
dikunjungi adalah booth Society Women of
Engineering. SWE merupakan lembaga nonprofit yang beranggotakan
wanita-wanita lulusan teknik dan penggemar teknik. SWE bekerja sama dengan rumah main STREAM untuk
mengadakan aktivitas science untuk
anak-anak. Di booth ini anak-anak diajak bermain
dengan science secara menarik. Dari
mengamati perputaran kertas saat dijatuhkan, membuat roket, dan juga mainan
lainnya dari bahan yang sederhana.
|
Mainan di SWE. |
|
Roket karya adik. |
|
Ini semua menggunakan tenaga surya loh. |
|
Sepeda dengan kerangka kayu. |
Di ujung deretan booth ini,
terdapat booth Da Vinci Kids. Booth ini selalu menjadi favorit
anak-anak. Sayang sekali kali ini Cool
Science tidak ikut dalam festival. Namun anak-anak masih semangat untuk
membuat aktivitas bersama dengan Da Vinci.
Mereka membuat hewan dengan modeling clay
dan meletakkan hewan tersebut di latar yang disediakan. Dengan teknik
sederhana, mereka diajak membuat story
telling dan clay animation.
|
Kura-kura buatan kakak masuk TV |
Di sini juga disediakan ruang
untuk kuis. Awalnya staf Da Vinci dari Singapore mengira kakak tidak dapat berbahasa Indonesia, namun begitu dibilang kakak bisa, mereka memberi izin. Kakak pun mengikuti kuis dan menjawab beberapa pertanyaan yang ada.
Saat ditanya tentang kesukaan Da Vinci, kakak dengan yakin menjawab
penerbangan. Saya pribadi tidak tahu, tetapi kakak bilang ada cerita ini di
buku yang dia baca. Dan memang jawabannya benar. Kakak mendapatkan hadiah yang boleh dibagi ke semua orang yang ada di komunitas kami kemarin. Moral story-nya adalah jangan meremehkan ingatan
anak-anak. =D
|
Kuiz di Da Vinci Kids |
Di zona bazaar banyak sekali
produk yang ditawarkan untuk dijual. Dari mulai teh hijau fermentasi, aroma
terapi, batik, kertas, dan sebagainya.
|
Fermentasi teh hijau. |
|
Di saat anak-anak sibuk melihat aroma terapi dan bilang baunya kayak pepsodent (alias mint) |
|
Ikan kecil kaya kalsium. |
|
Tas imut dengan icon kota Jakarta. |
Acara kami di sini diakhiri
dengan naik ke pesawat yang tiap tahun dinaiki oleh mereka. Jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, yang lebih ke robotic,
virtual reality dan augmented reality,
Habibie Festival kali ini lebih children
friendly dengan memadukan teknologi dan aplikasi yang nyata. Dan sebagai
anak bangsa, saya bangga dengan kreasi bangsa Indonesia. Seperti produk Berkarya! Akademi yang diluncurkan oleh
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), mari kita berkarya untuk bangsa ini :)
|
Pilot-pilot cantik ini siap untuk terbang :) |
Sekilas Informasi
Habibie Festival 2018
Jiexpo Kemayoran hall D
Tanggal 20 - 23 September 2018
Pukul 10.00 - 18.00
|
Photo booth di Habibie Festival. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar