Menjadi homeschooler membuat saya belajar banyak hal yang membuat saya kaya akan pengetahuan. Diawali saat memilih kurikulum untuk kakak saat SD nanti. Berhubung sudah memulai dengan kurikulum dari luar, maka selanjutnya saya mulai mencari info mengenai kurikulum luar dan buku-bukunya. Di saat mencari tahu itulah saya menemukan banyak hal yang membuka pengetahuan saya. Sungguh saya bersyukur akan blogger-blogger di luar yang tidak sungkan untuk membagi ilmu mereka melalui blog dan membalas email yang saya kirimkan secara pribadi kepada mereka. Sebagian dari mereka awalnya juga tidak mengerti mengenai kurikulum, tetapi mereka berusaha untuk mencari tahu dan bahkan akhirnya mereka dapat membagikan ilmu mereka. Yang saya dapatkan, it's true melibatkan Tuhan dalam proses pembelajaran adalah suatu keharusan, tetapi kita juga harus berusaha membuat ilmu yang ingin disampaikan itu sampai ke anak-anak. Oleh karena itu, pemilihan kurikulum di rumah tidak dapat dilepaskan dari metode atau pendekatan pembelajaran yang kita pilih.
Awalnya, pasti para homeschooler berpikir homeschool itu seperti memindahkan pelajaran di sekolah ke rumah, anak harus belajar semua materi yang ada di sekolah. Itu tidak sepenuhnya salah. Kita tumbuh dalam sistem pendidikan tradisional yang membuat kita berpikir seperti itu. Tetapi lebih dari itu, ada banyak cara atau metode yang dapat digunakan di rumah selain memindahkan sekolah ke rumah. Kita sebagai yang punya sekolah bisa memilih metode pembelajaran yang paling sesuai dengan maunya kita dan kemampuan si anak. Ketimbang memindahkan sekolah ke rumah, kita juga bisa membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Apa sih metode atau pendekatan pembelajaran?
Menurut http://mat.um.ac.id/, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi/ berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Dalam bahasa singkatnya, bahasa gaya saya ya, metode atau pendekatan pembelajaran adalah cara kita menyampaikan suatu materi, bisa berpusat pada si anak ataupun pada si pengajar, dengan tujuan membuat materi yang disampaikan dapat dicerna dengan baik oleh si anak.
Berdasarkan pemikiran seperti itu, maka saat kita memilih kurikulum, kita lebih bisa menentukan kurikulum mana yang sesuai dengan metode yang kita inginkan atau sebaliknya. Yang akan saya bahas di sini adalah untuk buku-buku luar ya, sebagaimana alasan saya yang sudah saya ungkapkan di artikel sebelumnya. Ada beberapa metode pembelajaran, atau ada juga yang bilang filosofi pendidikan, yang dapat saya bagikan berdasarkan hasil belajar saya dari blogger-blogger dan mbah Google.
1. Metode Klasik
Tipe pemikiran edukasi ini tidak berfokuskan untuk membuat anak siap untuk mengerjakan berbagai macam tugas. Goal dari metode ini adalah mebentuk inner person, dengan keyakinan bahwa saat inner person itu terbentuk maka si anak berhasil dalam berbagai macam tugas. Metode klasik berfokuskan pada Trivium, tiga tahapan berbeda sesuai dengan perkembangan si anak. Tiga tahap tersebut adalah grammar (untuk anak kecil, menerima setiap materi yang ada), logic atau dialetic (saat anak menjadi remaja, membuktikan fakta-fakta yang ada), dan rethoric (saat anak masuk dalam jenjang SMA, menggunakan setiap hal yang sudah didapatkan dalam dunia nyata, bahkan terkadang harus mampu berargumentasi akan hal yang dia yakini). Pola ini hampir mirip dengan gaya pembelajaran jaman Yunani dan Romawi.
Untuk mengenal lebih jauh tentang metode ini, silakan dibuka beberapa website berikut ini.
Classical Conversations - classicalconversations.com
The Well-Trained Mind: A Guide to Classical Education at Home by Susan Wise Bauer and
Jessie Wise - lvsm.pl/Q0SwE3
The Well-Educated Mind: A Guide to the Classical Education You Never Had by Susan Wise
Bauer - lvsm.pl/RXKiCV
The Core: Teaching Your Child the Foundations of Classical Education by Leigh A. Bortins -
Seperti namanya, maka metode yang digunakan memerlukan model ruang kelas di dalam rumah kita. Biasanya metode ini melibatkan textbook, lembar kerja atau worksheet, dan tes atau ujian untuk menentukan apakah anak kita menguasai materi yang disampaikan. Walaupun berkesan oldies atau tradisional, tetapi beberapa anak menyukai dan bahkan cepat menangkap materi dengan metode ini. Tetapi untuk anak-anak yang kurang menyukai metode ini, metode ini dapat digunakan bersamaan metode yang lain. Mix n match, sesuai kebutuhan. Beberapa keluarga homeschooling masih menggunakan metode ini pada mata pelajaran tertentu, dan menggunakan metode yang lain untuk mata pelajaran lainnya. Bagi keluarga yang besar, penggunaan textbook sangat membantu karena dapat mempermudah si pengajar dalam mem-follow up beberapa anak. Penyampaian materi, membaca, mengingat (memorisasi), test dan menulis adalah kunci dari metode tradisional.
Buku-buku yang dapat digunakan adalah:
A Beka Book - abeka.com
Rod and Staff - lvsm.pl/N1eUmG
Houghton Mifflin – eduplace.com
3. Metode Unit Study
Metode unit study mengkombinasikan beberapa mata pelajaran dalam satu tema, agak mirip dengan tematik. Misalkan si ucok suka sekali dengan kereta api, maka kita dapat menggunakan tema kereta api tersebut dan kita dapat mencari buku cerita tentang kereta api (literatur), menulis tentang kereta (writing), belajar tentang sejarah kereta (sejarah), mengerjakan soal cerita mengenai kereta (matematika), dan seterusnya. Metode ini menggunakan pendekatan multi-sensori, dan cara seperti ini cocok sekali bagi anak kinestetik. Tetapi kelemahannya adalah orang tua harus berkorban dalam hal persiapan, banyak hal yang harus digali oleh orang tuanya.
Beberapa website di bawah ini dapat digunakan untuk pembacaan lebih lanjut.
Creating a Unit Study Homeschool Curriculum - lvsm.pl/NqBm8u
KONOS - konos.com
Five in a Row - lvsm.pl/TFTwlI
4. Metode Unschooling
Mendengar kata “unschooling” kok rasanya liar, menakutkan, terutama untuk pendatang baru di dunia homeschooling. Atau mungkin ada yang berpikir unschooling itu sama kayak homeschooling. Apa sih unschooling itu? Kalau homeschool itu sistemnya lebih terstruktur, unschooling bisa dikatakan lebih bebas relax, santai, lebih kepada pembelajaran berdasarkan interest. Metode unschooling percaya bahwa anak-anak terlahir dengan rasa ingin tahu dan keinginan untuk belajar, dan keingintahuan tersebut akan terus bertumbuh jika keinginan belajar tersebut tidak dipadamkan. Di luar negeri, metode ini tidak berarti mengabaikan anak dan juga bukan hanya untuk kaum hippies. Selama masih dalam track yang sesuai, mungkin metode ini membuat si Ibu lebih santai. Kita bisa saja memadukan metode ini dengan cara tetap memberikan dasar pada beberapa materi dan mengijinkan anak-anak sebebas-bebasnya untuk mengembangkan yang mereka inginkan.
Tetapi terkadang juga ada berbagai salah kaprah dalam prakteknya. Si Ibu membebaskan anak melakukan apa saja, bahkan terkadang seperti tidak memberikan ilmu apapun. Membiarkan anak bereksplorasi semaunya. Kerugiannya adalah jika si anak, yang tidak diperlengkapi dengan baik, sudah dewasa dan ternyata memilih suatu profesi yang harusnya memiliki dasar yang baik (dokter misalnya), maka si anak kehilangan kesempatan untuk memilih profesi tersebut. Beberapa link yang bisa dilihat, berdasarkan pengalaman orang-orang yang sudah lebih dulu mencobanya adalah sebagai berikut.
Tetapi terkadang juga ada berbagai salah kaprah dalam prakteknya. Si Ibu membebaskan anak melakukan apa saja, bahkan terkadang seperti tidak memberikan ilmu apapun. Membiarkan anak bereksplorasi semaunya. Kerugiannya adalah jika si anak, yang tidak diperlengkapi dengan baik, sudah dewasa dan ternyata memilih suatu profesi yang harusnya memiliki dasar yang baik (dokter misalnya), maka si anak kehilangan kesempatan untuk memilih profesi tersebut. Beberapa link yang bisa dilihat, berdasarkan pengalaman orang-orang yang sudah lebih dulu mencobanya adalah sebagai berikut.
A Little Way of Homeschooling: 13 Families Discover Catholic Unschooling by Suzie Andres -
How Children Learn by John Holt - lvsm.pl/OxVWUh
Teach Your Own by John Holt - lvsm.pl/MzowU7
Free-Range Learning: How Homeschooling Changes Everything by Laura Grace Weldon -
taken from bitcoinmagazine.com |
See also:
Metode Pembelajaran dan Pemilihan Kurikulum part 2
Homeschooling untuk anak 3 tahun
8 hal yang harus dilakukan saat memulai homeschooling
Math untuk preschool
Apa sih CCC
Tips memilih kurikulum
Why We Choose to Homeschool
Tidak ada komentar:
Posting Komentar